Dedi Mulyadi Sebut Program Makan Siang Gratis Punya Efek Domino

Ia mengatakan, uang yang biasa dibawa siswa untuk jajan bisa dialihkan menjadi investasi berupa tabungan

oleh Tim Regional diperbarui 10 Mar 2024, 01:00 WIB
Dedi Mulyadi saat menggelae simulasi makan siang gratis di salah satu sekolah di Purwakarta. (Ist)

Liputan6.com, Purwakarta Program makan siang gratis yang menjadi visi misi Paslon Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 menjadi perhatian politisi Dedi Mulyadi (KDM).

Bahkan, Dedi Mulyadi rutin turun ke lapangan meninjau lokasi simulasi makan siang gratis yang digelar di SDN Ciwangi, Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu. 

Dari hasil peninjauan tersebut, ia menyampaikan bahwa program tersebut bisa direalisasikan. Bahkan, makan siang gratis memiliki efek domino yang positif. 

“Anak-anak kan sudah kenyang karena ada makan siang gratis, maka uang jajan bisa diinvestasikan jadi gerakan menabung nasional,” ucap KDM, Kamis (7/3/2024).

Ia mengatakan, uang yang biasa dibawa siswa untuk jajan bisa dialihkan menjadi investasi berupa tabungan. 

Dari hasil peninjauan kali ini KDM menemukan fakta bahwa rata-rata uang yang digunakan untuk siswa jajan berkisar antara Rp 5 hingga 20 ribu. Dari jumlah tersebut sebagian bahkan seluruhnya bisa dimasukkan menjadi tabungan.

“Sehingga ada dua hal, satu mereka mendapatkan gizi dan nutrisi yang cukup, kedua mereka bisa berinvestasi sejak kecil. Sehingga sejak kecil anak Indonesia sudah punya aset dalam bentuk tabungan ini,” ujarnya.

KDM mengatakan, formula makan siang gratis sendiri sudah memiliki konsep besar yang telah disampaikan langsung oleh Prabowo Subianto. 

Dalam hal ini ia hanya menerjemahkannya sebagai inovasi baru yakni siswa memiliki tabungan masa depan.

“Jadi ada inovasi baru yaitu makan siang gratis berdampak pada gerakan menabung nasional,” ujarnya.


Tanggapi Kritik

Dalam tinjauan kali ini terlihat siswa mulai menabungkan uang jajannya ke bank yang telah bekerja sama dengan pihak sekolah. Para siswa diberikan buku tabungan yang berisi jumlah uang yang telah mereka setorkan.

Nantinya pihak bank akan menyiapkan petugas khusus yang bertugas melayani para siswa untuk menabungkan uang jajannya masing-masing.

Meski banyak pihak masih meragukan bahkan menyinyir program tersebut, KDM memastikan negara memiliki kemampuan untuk merealisasikan program makan siang gratis. 

Ia mencontohkan, misalkan APBN sebesar Rp 3.500 triliun maka sesuai undang-undang 20 persen dialokasikan untuk pendidikan atau sekitar Rp 700 triliun.

“Pertanyaannya anda meyakini gak anggaran Rp 700 triliun itu tepat sesuai dengan kebutuhan? Tidak, pasti ada yang tidak efisien, pasti ada yang belum tepat, yang belum tepatnya kan bisa disisir digunakan untuk ini,” ucap KDM.

Berdasarkan pengalaman Dedi Mulyadi sebagai Bupati Purwakarta dua periode terdaapt anggaran kabupaten terkecil yang bisa menjalankan program serupa dengan makan siang gratis. 

Caranya dengan melakukan efisiensi yang akhirnya berdampak juga pada pembangunan infrastruktur, kesejahteraan hingga investasi dan aset bertambah.

Menurutnya jika negara memiliki keberpihakan pada masyarakat bisa melakukan efisiensi belanja agar tepat guna dan sasaran sesuai kebutuhan publik.

“Kita ini kenapa sih ketika siswa mau dikasih makan siang gratis, ketika ibu hamil mau dikasih makan siang gratis, ketika anak-anak balita mau dikasih makan siang gratis kok protes? Padahal pejabat itu setiap hari makan siangnya gratis,” ucapnya.

Ia mencontohkan, saat menjadi Anggota DPR RI selalu mendapat jatah makan siang gratis. Bahkan saat rapat selalu disiapkan camilan. 

Begitu pun jika rapat dilakukan di luar kantor atau kunjungan kerja, sudah pasti semuanya telah disiapkan gratis.

“Ini tinggal kesadaran kita bersama. Masa takut jatah makan siangnya diambil? Berani tidak kita sisihkan anggaran itu untuk anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang cukup gizi dan nutrisi,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya