UMM Kukuhkan Guru Besar Anumerta Bidang Ilmu Agroteknologi dengan Bangga dan Haru

Mendiang Maftuchah seharusnya dikukuhkan bersama suaminya yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Peternakan

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Mar 2024, 10:01 WIB
Foto mendiang Prof. Dr. Ir. Maftuchah, M.P. saat prosesi pengukuhan sebagai guru besar anumerta di bidang Ilmu Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang pada Sabtu, 9 Maret 2024 (Humas UMM) 

Liputan6.com, Malang - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pengukuhan dua guru besar Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP). Keduanya, pasangan suami istri Prof. Dr. Ir. Aris Winaya, M.M., M.Si., IPU, ASEAN Eng. dan Prof. Dr. Ir. Maftuchah, M.P.

Prosesi digelar di Gedung Kuliah Bersama 4 UMM pada Sabtu, 9 Maret 2024 berlangsung haru. Sebab, Aris Winaya dikukuhkan jadi guru besar Ilmu Peternakan tanpa istrinya, Maftuchah guru besar anumerta Ilmu Agroteknologi yang meninggal beberapa minggu sebelumnya.

Namun, Sidang Senat Terbuka pengukuhan tetap menghadirkan mediang Maftuchah. Fotonya ada di tempat yang seharusnya diduduki, wajah dan suaranya turut ditampilkan menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk membacakan orasi ilmiah.

Saat sesi foto dan ucapan selamat, Maftuchah diwakili oleh putranya dengan membawa foto bersama sang suami Aris Winaya yang juga dikukuhkan sebagai guru besar. Rasa bangga, haru dan duka bercampur aduk bagi suami dan anaknya.

Aris Winaya, mengatakan sering berdiskusi bersama istrinya dalam banyak hal, termasuk terkait proses pencapaian gelar akademik tertinggi ini. Semua telah dipersiapkan bersama seperti pidato pengukuhan, seperti tapi Tuhan berkehendak lain.

"Semua kami siapkan bersama, tapi ada komplikasi penyakitnya dan Allah berkehendak lain. Semoga almarhumah menempati taman surga,” kata Aris.

Dalam pidato pengukuhan guru besar itu, Aris menyoroti aplikasi teknologi DNA untuk penguatan strategi konservasi sumber daya genetik ternak di Indonesia. Teknik genetika molekuler diperkirakan memiliki dampak yang cukup besar di masa depan.

Dia mencontohkan tes berbasis DNA untuk gen yang mempengaruhi sifat kualitatif sulit diukur saat ini, seperti kualitas daging atau ketahanan terhadap penyakit. Tapi hal itu akan membuka jalan menuju kemungkinan kemajuan dalam evolusi biologi.


Pidato Guru Besar Anumerta

Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Sementara itu, pidato Maftuchah lewat kecerdasan buatan membahas pengembangan teknologi budi daya tanaman jarak pagar (Jatropha curcas linn) untuk mendukung ketersediaan sumber bahan bakar biodiesel.

Jarak pagar telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati sejak masa penjajahan Jepang. Namun pengembangan tanaman ini belum signifikan, bahkan cenderung terabaikan, terutama potensinya untuk dimanfaatkan sebagai sumber energy alternatif.

“Edukasi pemanfaatan biji buah jarak untuk bahan bakar nabati harus terus dilakukan dan diikuti pengembangan teknologinya,” kata Maftuchah lewat pidato kecerdasan buatan.

Ketua Dewan Guru Besar UMM, Prof. Dr. Wahyu Widodo, M.S mengatakan ini adalah pertamakalinya membacakan surat keputusan pengukuhan kepada guru besar yang sudah meninggal.

 

Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya