Liputan6.com, Jakarta - Hanya tinggal meghitung hari, bahkan jam, seluruh umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia akan memasuki bulan Ramadan.
Kementerian Agama (Kemenag) pun akan melakukan sidang isbat pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Ramadan pada hari ini, Minggu (10/3/2024).
Advertisement
Biasanya, sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, umat muslim biasanya mempersiapkan diri secara fisik maupun batin.
Bukan hanya bermaafan, salah satu yang banyak dilakukan umat muslim menjelang Ramadan yakni mandi sunah di malam sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Istilah ini muncul diduga dipengaruhi oleh adat istiadat masyarakat di berbagai daerah yang menyambut puasa Ramadan dengan ritual mandi. Lantaran masif, sebagian orang lantas menyebutnya sebagai mandi wajib.
Lantas, apakah sebenarnya mandi puasa Ramadan yang kemudian menjadi mandi wajib ini? Di sebagian wilayah Jawa misalnya, ada istilah kungkum. Yakni, ritual mandi di sebuah tempat mandi massal, seperti sungai, telaga, bahkan laut.
Oleh karena itu, ritual mandi ini salah kaprah disebut dengan mandi wajib, karena sudah dilakukan secara kontinyu, dari zaman ke zaman, dan diturunkan dari nenek moyang.
Melansir baznas.org, saat bulan puasa memang ada anjuran mandi, tetapi bukan mandi wajib tetapi mandi sunnah yang dianjurkan pada setiap malam bulan puasa.
Seperti yang dijelaskan dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri (1/81), "Dan sisa mandi-mandi yang disunahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya di antaranya membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah, ..., dan setiap malam di bulan Ramadan. Imam Al-Adzrai hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjemaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu."
Selain itu, dasar anjuran mandi puasa Ramadan adalah penjelasan Syekh Ibrahim al-Bajuri dalam kitabnya, Hasyiyah al-Bajuri (1/81), seperti mengutip dari Nu Online, Sabtu 9 Maret 2024:
و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة...ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك
Artinya,"Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam al-Adzra’i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu".
Sedangkan tata cara mandi besar sebelum puasa Ramadan tidak jauh berbeda dengan mandi wajib atau mandi besar pada umumnya. Mandi besar sebelum puasa Ramadan kerap dilakukan dengan membersihkan rambut atau keramas.
Berikut apa itu, niat, waktu pengerjaan, hingga tata cara melakukan mandi puasa Ramadan dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber:
1. Benarkah Jadi Mandi Wajib?
Mendekati Ramadan, ada satu istilah yang mendadak populer. Mandi wajib.
Istilah ini muncul diduga dipengaruhi oleh adat istiadat masyarakat di berbagai daerah yang menyambut puasa Ramadan dengan ritual mandi. Lantaran massif, sebagian orang lantas menyebutnya sebagai mandi wajib.
Di sebagian wilayah Jawa, misalnya, ada istilah kungkum. Yakni, ritual mandi di sebuah tempat mandi massal, seperti sungai, telaga, bahkan laut.
Karena itu, ritual mandi ini salah kaprah disebut dengan mandi wajib, karena sudah dilakukan secara kontinyu, dari zaman ke zaman, dan diturunkan dari nenek moyang.
Lazimnya, mandi puasa Ramadhan dilakukan pada sehari sebelum memasuki Ramadan. Mengingat prediksi awal puasa Ramadan daro Muhammadiyah pada Senin, 11 Maret 2024, maka warga di sebagian wilayah akan mandi puasa Ramadan pada Minggu (10/3/2024).
Advertisement
2. Hukum Mandi Sebelum Puasa Ramadan
Melansir baznas.org, saat bulan puasa memang ada anjuran mandi, tetapi bukan mandi wajib tetapi mandi sunnah yang dianjurkan pada setiap malam bulan puasa.
Seperti yang dijelaskan dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri (1/81), "Dan sisa mandi-mandi yang disunahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya di antaranya membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah, ..., dan setiap malam di bulan Ramadhan.Imam Al-Adzrai hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjemaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu."
Jadi, tidak ada keharusan untuk mandi wajib menjelang puasa di bulan Ramadan karena tidak ada rukun atau syaratnya.
Tapi jika dilakukan pun tidak ada salahnya. Karena dengan melakukan mandi sebelum puasa Ramadan akan menambah kekhusukan umat menjelang masuknya bulan Ramadan.
3. Anjuran untuk Mandi Puasa Ramadan
Tinggal menghitung hari, umat muslim akan memasuki bulan Ramadan. Sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, umat muslim biasanya mempersiapkan diri secara fisik maupun batin.
Selain bermaafan, salah satu yang banyak dilakukan umat muslim menjelang Ramadan yakni mandi sunah di malam sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Dasar anjuran ini adalah penjelasan Syekh Ibrahim al-Bajuri dalam kitabnya, Hasyiyah al-Bajuri (1/81), seperti mengutip dari Nu Online, Sabtu 9 Maret 2024:
و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة...ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك
Artinya,
"Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam al-Adzra’i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu."
Advertisement
4. Niat Mandi Puasa Ramadan
Berikut niat mandi puasa Ramadan:
نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لله تَعَالَى
Nawaitu adâ’al ghuslil masnûni lî fî hadzihil lailatil min romadh lillâhi ta’âlâ.
Artinya,
"Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadan karena Allah Ta’ala."
Usai membaca niat mandi puasa Ramadan, bisa melanjutkan prosesi mandi, yang mengikuti salah satu hadis
"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudu dengan wudu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Tata Cara Mandi Puasa Ramadan
Tata cara mandi besar sebelum puasa Ramadan tidak jauh berbeda dengan mandi wajib atau mandi besar pada umumnya. Mandi besar sebelum puasa Ramadan kerap dilakukan dengan membersihkan rambut atau keramas.
Berikut tata cara mandi besar sebelum puasa Ramadan:
- Membaca doa mandi sebelum puasa, baik di dalam hati maupun dilafalkan.
- Mencuci tangan sebanyak 3 kali untuk menghilangkan najis.
- Membersihkan bagian tubuh yang tersembunyi dengan tangan kiri, seperti bagian kemaluan.
- Mencuci kedua tangan setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi tersebut.
- Berwudhu seperti saat hendak salat.
- Mengguyur air ke bagian kepala sebanyak 3 kali hingga sampai kulit kepala dan pangkal rambut.
- Membersihkan pangkal rambut dengan jari-jari yang sudah basah oleh air. Menyela pangkal rambut ini wajib bagi laki-laki, tapi tidak wajib bagi wanita.
- Membersihkan seluruh anggota tubuh dengan mendahulukan yang kanan. Pastikan semua lipatan tubuh ikut dibersihkan.
Advertisement