Liputan6.com, Jakarta - Ketika kita harus melaksanakan suatu proyek, kita akan menginvestasikan banyak upaya dan waktu untuk memastikan proyek tersebut berhasil. Proyek dimulai, kemudian direncanakan, kemudian dilaksanakan dan dipantau. Dan setelah selesai, mereka dievaluasi.
Jika kita bisa melakukan ini untuk proyek-proyek yang sedang berjalan, maka tentu saja ‘proyek’ Ramadan jauh lebih besar. Sebagai orang yang mencari keridhaan Allah dan Surga, Ramadan adalah ‘proyek impian’ yang telah hadir dengan mudah di meja kita.
Advertisement
Untuk mempersiapkan rencana yang akan membantu kita menyelesaikan proyek ini dengan sukses, kita harus jelas mengenai tujuannya. Tujuan-tujuan ini akan memberikan kerangka bagi Ramadhan yang sukses.
Segala sesuatu yang kita lakukan di bulan Ramadhan harus mengarah pada tujuan-tujuan berikut:
1. Meningkatkan dan memperkuat iman Anda
Ramadan adalah kesempatan sempurna untuk meremajakan iman kita dan mempercepat perjalanan kita menuju Allah. Kita harus berusaha untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah dengan meningkatkan maʿrifah (pengetahuan) kita tentang Dia, cinta kepada-Nya, rasa takut kepada-Nya, harapan kepada-Nya, kepercayaan kepada-Nya dan keikhlasan kepada-Nya. Iman kita pada Malaikat Allah, Nabi, Kitab, Hari Akhir dan al-Qadr juga harus ditingkatkan.
2. Mewujudkan penghambaan (ʿubūdiyyah) dan ketundukan
Ramadan adalah tempat pelatihan untuk mengembangkan ʿubūdiyyah: di mana kita menjadi hamba Allah yang sejati melalui kerendahan hati dan kekaguman kita yang terus-menerus kepada-Nya, dan selalu mengungkapkan kebutuhan kita yang sangat besar akan-Nya. Kita dapat mempercepat perjalanan kita menuju Allah dengan menanamkan semua ibadah fisik kita dengan kualitas ʿūbūdiyyah.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita terbiasa menyerah pada keinginan kita. Jika kita ingin makan, kita makan. Jika kita ingin minum, kita minum. Melalui Ramadan, kita harus melatih nafs (batin) untuk berserah diri kepada Allah, dan menaati perintah-perintah-Nya.
3. Merasakan manisnya ibadah
Tujuan Ramadan tidak boleh hanya melakukan amal shaleh sebanyak jumlah tertentu saja. Setiap ibadah dalam Islam terdiri dari manifestasi luar (‘tindakan anggota tubuh’) dan realitas batin (‘tindakan hati’), yang merupakan hakikat dan inti. Kita harus fokus pada dimensi batin ini, yang melaluinya kita akan merasakan manisnya ibadah, insya Allah.
4. Sucikan hati
Salah satu tujuan Ramadan adalah mengangkat jiwa ke tempat yang dituju: jiwa yang tenang. Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk menyucikan hati dari penyakit-penyakit seperti iri hati, kebencian, kesombongan, amarah, kemunafikan, kekerasan hati.
Ketika hati disucikan, maka ia tidak mudah terpengaruh oleh bisikan setan, dan lebih mampu mempertahankan diri dari keragu-raguan (shubuhāt) dan hawa nafsu (syahawat).
Advertisement
5. Mengembangkan karakter yang baik
Karakter yang unggul adalah bagian integral dari makan kita, dan tidak ada waktu yang lebih baik untuk mengembangkannya selain di bulan Ramadhan.
Nabi kita tercinta Muhammad SAW bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian memasuki pagi hari dalam keadaan berpuasa, maka ia tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor atau berbuat jahil. Barangsiapa menghinanya atau membantahnya, hendaknya ia berkata: ‘Saya puasa, saya puasa’” (HR Muslim).
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk menjadi hamba-hamba Allah yang terbaik: mereka yang memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada orang lain, mereka yang memperlakukan orang tua, pasangan, anak, keluarga, dan masyarakat luas dengan kebaikan dan keutamaan.