Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar menggelar rapat pleno hasil evaluasi Pemilu Presiden dan Legislatif 2024, Minggu (10/3/2024). Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Markas DPP Partai Golkar, Anggrek Neli, Slipi Jakarta Barat.
Pantauan di lokasi, rapat dimulai pukul 16.30 WIB dan berlangsung tertutup. Namun sebelum rapat internal berlangsung, awak media dipersilakan untuk mengambil gambar di lokasi.
Advertisement
Tampak duduk di barisan depan panggung mendampingi Ketum Airlangga Hartarto, yaitu Sekjen Golkar Letjen TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus, Waketum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), Waketum Golkar Melchias Mekeng, dan Ketua Komisi 2 DPR RI yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia.
Selain itu duduk di barisan peserta, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzili. Diketahui, dalam rapat ini dijadwalkan seluruh ketua DPD dari semua provinsi se-Indonesia juga hadir.
Namun dari banyaknya peserta yang hadir, politisi Golkar yang tengah ramai diperbincangkan yakni Bahlil Lahadalia belum terlihat.
Perebutan Kursi Ketum Golkar
Diberitakan terpisah, Waketum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) sempat menyebut saat ini Golkar juga sedang mempersiapkan transisi kursi ketua umum partai.
Diterangkan Bamsoet, 5 tahun lalu dirinya belum mempunyai kesempatan untuk masuk gelanggang Pemilihan Ketum Golkar. Sebab, ingin menjaga keutuhan partai.
"Saya menarik diri dari pencalonan, memberikan jalan kepada Pak Airlangga untuk memimpin terus Partai Golkar," terangnya.
Bamsoet berharap Pemilihan Ketum Golkar dibuka tahun ini, sehingga dirinya bisa mendaftarkan diri maju pada pencalonan.
"Kali ini kita berharap gelanggang dibuka, sehingga terjadi proses pergantian kepemimpinan secara demokratis," harap pria yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) tersebut.
Disebutkan Bamsoet, ada 3 nama potensial yang maju pada Pemilihan Ketum Golkar, yaitu Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang, dan Bahlil Lahadalia.
"Mungkin, ada banyak lainnya di Golkar," sebutnya.
Bamsoet menepis maju di Pemilihan Ketum Golkar untuk merebut jabatan tertinggi di partai dari Airlangga Hartarto.
"Tidak, bukan merebut, saya masuk gelanggang untuk bertarung menjadi Golkar satu (Ketua Umum)," Bamsoet menandaskan.
Advertisement