Liputan6.com, Bogor - Niat dalam ibadah merupakan hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Niat menjadi pembeda suatu ibadah dengan ibadah lainnya. Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan bahwa setiap perbuatan ibadah harus dengan niat.
“Dari Umar r.a. (diriwayatkan) bahwa Rasulullah SAW bersabda. |Sesungguhnya semua perbuatan ibadah harus dengan niat, dan setiap orang tergantung kepada niatnya …” (Ditakhrijkan oleh al-Bukhari, kitab al-Iman).
Salah satu ibadah yang mesti diawali dengan niat adalah puasa Ramadhan. Dalam hadis diterangkan bahwa jika melaksanakan puasa Ramadhan tapi tidak diawali dengan niat maka puasanya tidak sah.
Baca Juga
Advertisement
“Dari Hafshah Ummul Mu’minin r.a. (diriwayatkan bahwa) Nabi saw bersabda: Barangsiapa tidak berniat puasa di malam hari sebelum fajar, maka tidak sah puasanya.” (Ditakhrijkan oleh al-Khamsah, lihat ash-Shan‘aniy, II, 153).
Ada beberapa versi lafal niat puasa Ramadhan yang dapat Anda gunakan. Setidaknya ada enam bacaan niat yang bisa dipilih sebelum menjalankan puasa Ramadhan. Berikut berbagai versi niat puasa Ramadhan, dinukil dari NU Online.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Ragam Versi Niat Puasa Ramadhan
1. Lafal Niat Puasa Ramadhan dalam kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
2. Lafal Niat Puasa Ramadhan dalam kitab Asnal Mathalib
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
3. Lafal Niat Puasa Ramadhan dalam kitab Hasyiyatul Jamal dan Irsyadul Anam
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Advertisement
Ragam Versi Niat Puasa Ramadhan
4. Lafal Niat Puasa Ramadhan dalam kitab I’anatut Thalibin
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma Ramadhāna
Artinya: “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”
5. Lafal Niat Puasa Ramadhan dalam kitab I’anatut Thalibin
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhāna
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.”
6. Lafal Niat Puasa Ramadhan dalam kitab Asnal Mathalib
نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ
Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati ‘an fardhi Ramadhāna
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”