Menko Muhadjir Hadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Prambanan, Minggu (10/3/2024). Dalam sambutannya, menteri mengapresiasi Prambanan sebagai simbol toleransi.

oleh Tim News diperbarui 11 Mar 2024, 08:14 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Prambanan, Minggu (10/3/2024) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Prambanan, Minggu (10/3/2024). Dalam sambutannya, menteri mengapresiasi Prambanan sebagai simbol toleransi.

“Candi Prambanan merupakan simbol toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman yg dimiliki masyarakat Indonesia," demikian disampaikan menteri di hadapan ribuan umat Hindu dari berbagai daerah yang hadir.

Sebagaimana diketahui, Candi Prambanan kini telah ditetapkan sebagai tempat ibadah umat Hindu Indonesia dan Dunia.

Hadir bersama Menko PMK, Dharma Adhyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Nabe Gede Bang Buruan Manuaba, Koordinator Staf Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana, Asisten I Pemprov Jateng mewakili PJ Gubernur Jateng, Direktur Pendidikan Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI Trimo, Ketua Umum PH PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum PP KMHDI Darmawan, Ketua Umum PSN Pusat Jero Mangku Gede Pastika, Ketua Umum Pandu Nusa Dwijo Sumarto, Sekjen Prajaniti Hindu Indonesia I Wayan Kantun Mandara, dari panitia nasional Perayaan Nyepi Nasional dihadiri oleh Ketua Umum Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia, Ketua 1 Gede Narayana, sekretaris umum JM Astono Condro, panitia Tawur Agung Kesanga Nasional Bapak Suyamto, GM Candi Prambanan Kolonel laut I Gusti Putu Ngurah Sedana, Perwakilan TWC, Perwakilan BPK Jawa Tengah, Pembimas Jateng dan DIY, Ketua PHDI Jateng dan DIY, Muspida Klaten beserta PHDI Klaten dan jajaran.

Ketua Umum PHDI Pusat dalam sambutannya menyampaikan makna tema Nyepi yaitu Sat, Cit, Ananda untuk Indonesia Jaya.

“Sat artinya satya, kebenaran. Kebenaran adalah Dharma, sehingga semua harus benar, harus Dharma. Dharma yatra, Dharma dana, dharma yudha. Pergi ke tempat-tempat benar, uangnya diperoleh dengan benar, bertempur dengan cara yang benar, dan lain sebagainya. Cit adalah kesadaran, dan Ananda adalah kesukacitaan. Ketiganya penting untuk menciptakan umat yang berkualitas dan Indonesia yang jaya," demikian disampaikan Mantan Danjen Kopassus tersebut.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Brigjen TNI I Ketut Gede Wetan Pastia melaporkan rangkaian kegiatan perayaan hari suci Nyepi Tahun saka 1946.

“Dapat kami laporkan bahwa rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi tahun ini terdiri dari Makerti Ayuning Segara, Baksos, Tawur Agung yang kita laksanakan hari ini, seminar, saka yoga festival, dan puncaknya nanti Dharma Santi Nasional," demikian disampaikan Brigjen TNI Wetan.


Apresiasi

Sementara ditemui secara terpisah, Sekretaris Umum PHDI, I Ketut Budiasa menyampaikan apresiasi kepada panitia dan semua pihak yang telah bekerja keras menyukseskan Tawur Agung Nasional ini.

“Hadirnya 5 Pandita diantaranya Dharma Adhyaksa PHDI dan Ida Pandita Mpu Acharyananda untuk muput, bahkan Ida Pandita Mpu Acharyananda juga memberikan Dharma Wacana, membuat Tawur Agung kali ini memiliki bobot yang luar biasa. Terima kasih kami sampaikan kepada Dirjen Bimas Hindu yang sudah mendukung dan mensuport sehingga acara berjalan lancar dan Ketua Umum PSN yang terus mendukung dan berkoordinasi sehingga semua kendala di lapangan bisa diatasi," katanya.

Ritual Tawur Agung yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB ini berlangsung lancar dan khusuk, dipandu oleh Ketua Umum PSN sekaligus Koordinator Bidang Ritual Panitia Perayaan Hari Suci Nyepi Nasional, JM Gede Pastika.

Infografis Nyepi di Bali tanpa Internet

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya