Longsor Timpa Bangunan di Wisata HeHa Waterfall Puncak Bogor, 2 Karyawan Luka

Tebing setinggi kurang lebih 30 meter longsor dan menimpa satu bangunan di kawasan wisata HeHa Waterfall Puncak, Desa Cibereum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin (11/3/2024). Dua orang karyawan berhasil dievakuasi setelah sempat tertimbun material longsor dan puing bangunan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 11 Mar 2024, 14:32 WIB
Aparat kepolisian bersama tim SAR gabungan dan warga setempat membantu mengevakuasi korban terdampak longsor yang menimpa bangunan di kawasan wisata HeHa Waterfall Puncak, Cisarua, Bogor, Senin 11 Maret 2024. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Bogor - Tebing setinggi kurang lebih 30 meter longsor dan menimpa satu bangunan di kawasan wisata HeHa Waterfall Puncak, Desa Cibereum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin (11/3/2024).

Akibat peristiwa tersebut, dua orang karyawan mengalami luka. Rizal Jaelani (27) luka di kepala dan patah tulang kaki dan Muhammad Doni Saputra (21) menderita luka di kaki serta terindikasi patah tulang bagian punggung.

"Keduanya terluka tertimpa reruntuhan bangunan. Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban langsung dibawa di RSPG," ujar Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santoso.

Eddy mengatakan, tebing setinggi kurang lebih 30 meter longsor dan menimpa bangunan di Heha Waterfall sekitar pukul 07.45 WIB. Saat itu, kondisi kawasan Puncak tengah diguyur hujan.

"Waktu kejadian keduanya sedang berada di dalam dapur sehingga mereka tertimpa material longsor," kata dia.

Sesaat setelah kejadian, korban Rizal berhasil dievakuasi dengan selamat lalu dibawa ke RSPG Cisarua, Bogor.

Tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian satu korban lainnya yang dilaporkan masih tertimbun material longsor dan puing bangunan.

 


Penyebab Longsor

Aparat kepolisian bersama tim SAR gabungan dan warga setempat membantu mengevakuasi korban terdampak longsor yang menimpa bangunan di kawasan wisata HeHa Waterfall Puncak, Cisarua, Bogor, Senin 11 Maret 2024. (Foto: Istimewa)

Korban Doni akhirnya berhasil teridentifikasi berada di bawah reruntuhan dan diketahui masih hidup.

"Sekitar pukul 10.40, Doni berhasil dievakuasi di bawah reruntuhan. Nyawanya terselamatkan karena tubuhnya tertahan oleh material," ungkapnya.

Eddy menyebut, penyebab tebing longsor karena hujan deras terus mengguyur sejak sore hingga malam. Akibatnya, tanah menjadi labil sehingga longsor dan menimpa bangunan yang ada di bawahnya.

"Dari semalam hujan terus dan mungkin tanahnya labil akhirnya longsor," pungkasnya.

Menurutnya, sekitar lokasi kejadian telah dilakukan pemasangan garis polisi atau police line untuk mencegah orang masuk karena masih berpotensi longsor susulan.

Infografis Petaka Longsor di Natuna Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya