10 Kebiasaan Orang Indonesia dalam Menyambut Bulan Suci Ramadan

Studi terbaru Populix mengungkap rata-rata masyarakat Indonesia melakukan 10 aktivitas untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadan.

oleh Iskandar diperbarui 11 Mar 2024, 15:04 WIB
Pedagang takjil atau penganan berbuka puasa di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. (Liputan6.com, Arie Nugraha)

Liputan6.com, Jakarta - Studi terbaru Populix yang bertajuk “Welcoming Ramadan 2024: F&B Trend Movement and Financial Plan” mengungkap rata-rata orang Indonesia melakukan 10 aktivitas untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadan.

Amtara lain membersihkan rumah (66%), membeli stok makanan (64%), membeli baju baru (50%), membeli kue lebaran (45%), membeli stok minuman (44%), membeli makanan siap makan/ ready-to-eat (43%), membeli hampers Ramadan (34%), membeli perlengkapan salat (34%), merenovasi rumah (17%), hingga servis kendaraan (14%).

Masyarakat mulai membeli kebutuhan pokok lebih awal dibandingkan bulan-bulan lainnya, dengan puncak musim belanja terjadi seminggu sebelum Ramadan.

“Dalam menyambut bulan Ramadan, umat Muslim di Indonesia secara antusias melakukan berbagai persiapan dan perencanaan, mulai dari membeli barang-barang kebutuhan di bulan puasa dan Lebaran, stok makanan untuk sahur dan berbuka puasa, hingga merencanakan kegiatan bukber untuk menjalin tali silaturahmi," ungkap CEO & Co-Founder Populix, Timothy Astandu, dikutip Senin (11/3/2024).

Ia menyebut antisipasi yang tinggi dan perencanaan matang ini memperlihatkan semangat menyambut Ramadan di kalangan umat Muslim Indonesia dan menjadi momentum penting bagi bisnis untuk menjawab beragam ekspektasi dari para konsumen Muslim Tanah Air.


Tren Pembelian Stok Makanan

Aneka makanan dan minumam untuk berbuka puasa atau takjil dijajakan di kawasan Bendungan Hilir atau Benhil, Jakarta, Senin (6/5/2019). Kawasan Benhil menjadi tempat warga dan pekerja kantoran untuk berburu menu takjil setiap Ramadan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menempati urutan kedua dalam daftar persiapan mayarakat Indonesia menjelang Ramadan, studi mengungkap munculnya sebuah tren dalam hal pembelian stok makanan di bulan Ramadan tahun ini.

Masyarakat terlihat mengalami pergeseran gaya hidup khususnya terkait preferensi persiapan menu makanan di bulan Ramadan dengan munculnya ketertarikan terhadap produk-produk siap masak, siap saji, dan siap makan, sebagai alternatif menu makanan sahur dan berbuka puasa selain masakan homemade.

Bagi responden yang memilih untuk mempersiapkan bahan makanan mentah dan memasak sendiri, hampir seluruhnya (98%) menyatakan akan memasak makanan khas Indonesia untuk keluarga mereka.

Di sisi lain, 42% responden yang lebih memilih untuk mempersiapkan makanan siap masak (ready-to-cook), mengatakan bahwa kenyamanan dan efisiensi di waktu sahur menjadi alasan utama mereka memilih tipe makanan tersebut, terutama bagi responden yang memiliki waktu terbatas.

Sementara itu, 39% responden memilih makanan siap saji (ready-to-serve) dari restoran, minimarket maupun platform aplikasi pemesanan makanan karena kepraktisannya dan sebagai alternatif saat mereka sedang tidak ingin memasak.

Sedangkan produk siap makan (ready-to-eat) menjadi pilihan cadangan yang praktis dan dapat dibeli melalui aplikasi belanja dan pasar modern dengan anggaran yang rela dikeluarkan yaitu sebesar Rp 25.000 - Rp 100.000.

 


Persiapan Sahur dan Buka Puasa

Ilustrasi muslim, puasa, buka puasa, sahur. (Photo by Gabby K from Pexels)

Proses mempersiapkan makanan selama bulan Ramadan sangat bergantung pada jadwal dan preferensi masing-masing responden.

Sebanyak 50% responden memutuskan untuk memasak pada waktu sahur, sementara responden lainnya sudah menyiapkan makanan sebelum memasuki waktu sahur ataupun menyiapkan makanan sahur yang tidak perlu dimasak.

Sementara itu, untuk berbuka puasa, sebagian besar responden (45%) lebih suka menyiapkan sendiri hidangan berbuka puasa mereka atau membeli takjil di sekitar rumah (40%).

Adapun beberapa jenis makanan dan minuman yang banyak dipilih untuk berbuka puasa didominasi oleh gorengan (74%), air mineral (73%), buah-buahan (61%), sop buah (60%), dan kolak (51%).

Di sisi lain, media sosial memiliki peran penting bagi masyarakat Indonesia untuk mencari inspirasi makanan di bulan Ramadan.

Sebanyak 40% responden mengatakan mereka mengakses media sosial selama beberapa kali dalam seminggu untuk mencari inspirasi menu masakan.

Mayoritas responden percaya (61%) dengan berbagai rekomendasi yang muncul di media sosial, bahkan, 77% dari mereka mengatakan lebih mungkin mencoba makanan baru setelah melihat rekomendasi di media sosial.

 


Kebiasaan Buka Puasa Bersama

Tak kurang dari 2 ribu boks takjil akan disediakan untuk para warga yang datang. Takjil tersebut akan disediakan setiap hari selama bulan Ramadhan. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Selain merencanakan menu makanan selama bulan Ramadan, studi juga mengungkap masyarakat sudah merencanakan kegiatan buka puasa bersama (bukber) di Ramadan tahun ini.

Buka bersama di Indonesia sudah menjadi kegiatan wajib di bulan puasa untuk menyambung tali silaturahmi dengan keluarga, teman dan kerabat.

Menurut data Populix, banyak responden yang sudah merencanakan untuk melakukan buka bersama dengan keluarga dan teman dekat pada minggu kedua (51%) atau ketiga (50%) Ramadan.

Responden lebih memilih untuk berbuka puasa bersama di rumah dan restoran dengan mempertimbangkan pilihan makanan dan aspek biaya.

Temuan ini menegaskan pentingnya pelaku bisnis untuk menjawab preferensi konsumen dengan menyediakan ragam pilihan makanan yang lezat tetapi dengan harga yang ekonomis.


INFOGRAFIS: Beda Durasi Waktu Puasa Negara-Negara di Dunia (Liputan6.com / Triyasni)

INFOGRAFIS: Beda Durasi Waktu Puasa Negara-Negara di Dunia (Liputan6.com / Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya