Kepala BNPB: Indonesia Sedang Hadapi Anomali Bencana Alam

Meskipun BMKG memprediksi hingga akhir 2024 masih banyak hujan, namun BNPB justru menemukan ada empat titik terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 11 Mar 2024, 19:06 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto beserta rombongan telah tiba di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023) untuk meninjau penanganan bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto mengatakan, saat ini beberapa daerah di Indonesia sedang menghadapi anomali bencana alam.

"Kalau kita melihat fenomena di luar Sumatera Barat yang dikhawatirkan itu bencana hidrometeorologi kering," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat rapat koordinasi penanganan bencana di Kota Padang, Senin (11/3/2024).

Meskipun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hingga akhir 2024 masih banyak hujan, namun BNPB justru menemukan ada empat titik terjadi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

"Inilah anomali negara kita. Di Sumbar yang tiap tahun gempa, erupsi, banjir dan longsor, namun di provinsi sebelah terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Saat ini, kata Suharyanto, pemerintah justru lebih khawatir terhadap ancaman menipisnya pasokan air akibat bencana hidrometeorologi kering, seperti kebakaran hutan dan lahan.

"Justru pemerintah khawatir ketersediaan air dalam rangka produktivitas pertanian," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.

Menurut Suharyanto, ancaman bencana kekeringan tersebut perlu diwaspadai oleh semua daerah di Indonesia, termasuk Provinsi Sumatera Baeat. Sebab, hal itu akan berdampak pada ketersediaan pasokan pangan.

 


Pastikan Semua Warga Terdampak Bencana Dapat Bantuan Logistik

Tim Elang BRI, Satgas Bencana BUMN, aparat keamanaan dan pemerintaha daerah setempat berbincang dengan warga terdampak gempa bumi di Posko BRI Peduli Tanggap Bencana Gempa Bumi Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Minggu (27/02/2022). (Liputan6.com/HO/CSRBRI)

Dalam rapat koordinasi penanganan bencana, BNPB mengingatkan kepala daerah dan pemangku kepentingan terkait untuk meyakinkan masyarakat bahwa status tanggap dan siaga darurat tidak akan berlangsung lama.

"Sebab, hal itu bisa berdampak pada pelayanan dan penanganan dalam kondisi darurat," ujarnya.

Apalagi, BNPB sempat menerima informasi distribusi bahan makanan dan kebutuhan dasar bagi korban banjir dan longsor yang tidak lancar.

Oleh karena itu, pemerintah harus bisa memastikan tidak ada warga yang belum mendapatkan bantuan logistik.

Terakhir, ia menyakini pemerintah daerah termasuk TNI dan Polri bisa menerobos berbagai kendala di lapangan, terutama daerah yang terisolasi dengan mengerahkan alat berat.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya