Liputan6.com, Jakarta - Pelaku seni memiliki latar belakang beragam untuk menyampaikan cara berekspresi. Namun demi mencapai hal tersebut, akses permodalan kerap menjadi kendala. Sebab tidak semua seniman memiliki cukup dana untuk menggelar pertunjukan.
Menanggapi hal itu, Pendiri dari Loka Art Studio, Scholastica Wahyu Pribadi saat ini terdapat sejumlah cara untuk mendapat akses permodalan. Salah satunya dengan Dana Indonesiana yang dikucurkan dari Dana Abadi Kebudayaan dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Advertisement
"Bagi kami (Dana Indonesiana) sangat mendukung sekali. Khususnya seni pertunjukan," kata Scholastica melalui keterangan diterima, Senin (11/3/2024).
Scholastica menjelaskan, dirinya mendapat kucuran Dana Indonesiana untuk kategori kelembagaan atau institusi. Dengan dana tersebut, seniman bisa memberikan pendampingan serta mencari bakat seniman-seniman muda di daerah Gunungkidul, Jogjakarta.
“Sebab selama ini banyak seniman pertunjukan yang belum memiliki modal mencukupi untuk menggelar pertunjukan. Padahal bagi para seniman, kegiatan pertunjukan sangat penting,” jelas Scholastica.
Scholastica meyakini, pertunjukan seni bukan hanya digunakan seniman untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk membangun relasi atau jaringan. Karena itu, lewat Dana Indonesiana, pemerintah mampu hadir memberikan dukungan terhadap upaya penguatan dan pengembangan kebudayaan.
“Dari aspek kebermanfaatan, kucuran Dana Indonesiana itu sangat besar manfaatnya. ’Apalagi bagi kami yang bergerak di bisnis seni, sangat susah dapat investor,” ungkap Scholastica.
Scholastica bersyukur, dengan adanya Dana Indonesiana, Loka Art Studio kini bisa melnjalankan program inkubasi bagi para pelaku seni pertunjukan.
“Mereka didampingi tidak hanya urusan teknis kesenian saja. Tetapi juga didampingi untuk membentuk jiwa leadership dan kewirausahaan yang tangguh,” dia menandasi.
Dana Indonesiana
Sebagai informasi, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid menjelaskan Dana Indonesiana merupakan pemanfaatan hasil kelola Dana Abadi Kebudayaan. Menurut dia, tujuan utama dari program ini adalah menempatkan publik, pelaku budaya sebagai inisiator dan penggerak pemajuan kebudayaan.
“Seiring dengan perjalanan waktu, Dana Indonesiana memberikan kontribusi dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan pemajuan kebudayaan di Indonesia,” ujar Hilmar.
Hilmar mengatakan, pendanaan Dana Indonesiana juga untuk memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia. Contoh kongkritnya adalah berbagai kegiatan kebudayaan berbasis masyarakat. Meliputi produksi seni, riset kebudayaan, sampai dengan partisipasi dalam forum kebudayaan dunia.
“Kegiatan-kegiatan itu menjadi pendorong bagi para seniman dan budayawan Indonesia untuk semakin giat berinovasi serta meningkatkan kreativitasnya," dia memungkasi.
Advertisement