Haidar Alwi: Dewasalah dalam Berpolitik, Jangan Baperan

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meminta pihak-pihak yang kalah dalam pemilu untuk berhenti menyalahkan Jokowi, menyebarkan fitnah, berita bohong, dan ujaran kebencian.

oleh Tim News diperbarui 11 Mar 2024, 20:37 WIB
Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meminta pihak-pihak yang kalah dalam pemilu untuk berhenti menyalahkan Jokowi, menyebarkan fitnah, berita bohong, dan ujaran kebencian.

Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat dalam video yang diunggah akun YouTube Akbar Faizal pada Minggu (10/3/2024).

Dalam video tersebut, Henry Yosodiningrat menyebut Jokowi sebagai pengkhianat dan penjahat demokrasi yang telah merancang dan melakukan kejahatan sistemik dalam pemilu.

"Stop menyalahkan, memfitnah, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian terhadap Jokowi karena kekalahan jagoan Anda dalam Pilpres. Dewasalah dalam berpolitik, sportif, jangan cengeng dan baperan," kata R Haidar Alwi, Senin (11/3/2024).


Publik Bisa Antipati

Alih-alih menuai simpati, menurutnya sikap-sikap seperti itu justru hanya membuat publik semakin antipati.

"Jangan-jangan hak angket yang diusulkan PDIP tujuan sebenarnya bukan untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu, melainkan sarana pelampiasan dendam terhadap Jokowi," pungkas R Haidar Alwi.

 

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya