Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat segera mengajukan sekitar 2.300 orang tenaga honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini.
Rinciannya, sebanyak 1.400 untuk tenaga teknis, 600 untuk guru honorer, serta 300 tenaga kesehatan dan CPNS.
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekda) Garut, Nurdin Yana mengatakan rencana pengajuan pengangkatan ribuan honorer tersebut, bukan perkara mudah di tengah seretnya kas daerah saat ini.
Walhasil, seluruh keputusan pengajuan diserahkan kepada pemerintah pusat sesuai dengan kebutuhan. “Kami hanya menkonversi apa yang mereka tinggalkan dan kita isi dengan yang baru,” kata dia.
Dalam pertemuan dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), Komunitas Guru Dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Keuangan, Yana menyampaikan kebutuhan pengangkatan ASN dan PPPK di Garut mencapai 8.000 orang.
“Mungkin besok lusa akan ditetapkan sesuai dengan usulan seluruh kabupaten/kota,” ujar dia.
Bahkan dalam pertemuan dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, pemenuhan pengangkatan PNS dan PPPK disesuaikan dengan Batas Usia Pensiun (BUP).
“Kalau batas BUP (Batas Usia Pensiun) ada 1.800 maka pengangkatannya ya 1.800 kalau mungkin, ya itu yang dimintakan DPS,” ujar dia.
Ketua Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) Garut, Adang Sukmana berharap tahun ini Garut sudah zero honorer. “Saya berharap kepada pemerintah untuk selalu mendengarkan dan menuntaskan zero honorer di tahun 2024,” ujar dia.
Baca Juga
Advertisement