Liputan6.com, Jakarta Sama seperti Ramadhan tahun lalu, tahun ini pun Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung kembali ikut dalam program acara sahur yang dibintangi oleh ayah dan ibunya, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Program acara sahur ini tayang di salah satu televisi swasta sejak dini hari sampai azan subuh berkumandang. Anak berusia 2 tahun tersebut muncul dalam salah satu segmen dalam kondisi masih mengantuk.
Advertisement
Sambil duduk di pangkuan pengasuhnya, Rayyanza sudah mengenakan baju gamis putih lengkap dengan sorban. Dengan wajah mengantuk, dia bersandar kepada pengasuhnya.
Potongan kemunculan Rayyanza Malik Ahmad di program acara sahur ini kembali viral di media sosial X. Warganet menulis beragam reaksi soal keputusan Raffi dan Nagita yang melibatkan Rayyanza di program acara sahur, di waktu anak seusianya masih tertidur nyenyak.
Ada Warganet yang Terkesan Menormalisasi
Ada warganet yang terkesan menormalisasi keadaan ini. Bahkan seolah mengimbau agar orang-orang giat bekerja seperti Cipung.
"Selamat sahur semuaaa, smangat kerja nya jgn mau kalah sama cipung jam segini dia udh kerja," begitu bunyi unggahan di akun @convomf.
"Mau kasian sama cipung masih kecil jam segini udah kerja tp kayanya lebih kasian diri sendiri," kata warganet lain.
"Smangat mas ifungg, rating acara saurans ada di tangan mu dekk," tambah yang lainnya.
Advertisement
Diingatkan tentang Eksploitasi
Melihat reaksi tersebut, warganet lainnya kemudian menyinggung soal eksploitasi anak. Kondisi seperti itu tidak seharusnya dinormalisasi.
"Jika Anda salah satu dari orang-orang yang mendukung pasangan untuk mengeksploitasi anak-anak kecil mereka dan memaksa mereka melakukan hal ini di TV atau saluran YouTube mereka, you’re sick in the head and I don’t trust you. Jika menurut Anda ini lucu, Anda sedang kacau," kata pengguna akun sturmnfrei.
"Anak sekecil ini berkelahi dengan jam sahur," ujar pemilik akun @aburokoq.
"Aneh banget sama yg bilang 'semangat kita semua, liat tuh cipung masih kecil tapi udah kerja keras' eksploitasi anak kok dijadiin motivasi," yang lainnya menimpali.