Mengubah Limbah Kayu hingga Aren jadi Bahan Bakar PLTU Pengganti Batu Bara

PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus melakukan berbagai transformasi untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya dengan mengampanyekan biomassa berkontribusi terhadap ekonomi kerakyatan dan sebagai penunjang transisi menuju energi masa depan berkelanjutan.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Mar 2024, 20:00 WIB
Sebanyak 28 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT PLN (Persero) menerapkan co-firing atau pencampuran biomassa dengan batu bara.

Liputan6.com, Jakarta PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus melakukan berbagai transformasi untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya dengan mengampanyekan biomassa berkontribusi terhadap ekonomi kerakyatan dan sebagai penunjang transisi menuju energi masa depan berkelanjutan.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara mengatakan, melalui pengembangan biomassa, PLN EPI berkomitmen mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060, membantu pemerintah daerah dalam menuntaskan sampah perkotaan dan meningkatkan ekonomi kerakyatan warga

"Dengan gencarnya kampanye terkait Biomassa yang dilakukan, PLN EPI melalui Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), serta meningkatkan ekonomi kerakyatan warga melalui pengelolaan limbah pertanian dan perkebunan seperti limbah kayu, limbah jagung, limbah aren, dan lain-lain menjadi biomassa," kata Iwan, Selasa (12/3/2024).

Inovasi

Menurut Iwan, PLN EPI akan terus melakukan pengembangan dan inovasi sehingga Subholding PLN dalam bidang penyediaan energi pembangkit ini menjadi entitas yang berdaya saing global dan membanggakan Indonesia.

"Ke depannya PLN EPI akan melakukan lebih banyak inovasi dan berbagai transformasi lainnya,” tutur Iwan.

Aksi PLN EPI dalam mengkampanyekan biomassa pun membuahkan hasil, dengan diraihnya posisi pertama pada penghargaan Media Relations Management di ajang BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024.

Menurut Iwan, PLN EPI menjadi satu-satunya Subholding BUMN yang berhasil mendapatkan penghargaan komunikasi diajang BCOMSS 2024 kategori Media Relations Management, dengan pertimbangan aspek penilaian berdasarkan pada ide, strategi, implementasi, dan efektifitas program-program yang sudah dijalankan sesuai dengan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-Bound).

 


Pengganti Batu Bara PLTU, Daftar Tanaman Ini Bisa Disulap jadi Biomassa

PLTU Paiton di Probolinggo, Jawa Timur. Dok PLN

PT PLN (Persero) melalui PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkomitmen terus mendorong program cofiring biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pengembangan energi biomassa menjadi salah satu komitmen perusahaan dalam menyediakan pasokan energi alternatif selain batu bara.

“Pengembangan energi biomassa sejalan dengan komitmen PLN untuk mengurangi emisi karbon melalui program cofiring PLTU,” kata Iwan di Jakarta, Rabu (6/3/2024).Iwan mengungkapkan, program cofiring PLTU telah dilakukan PLN Group sejak 2018 silam. Tercatat, hingga tahun 2022, implementasi cofiring PLTU telah dilakukan pada 36 unit PLTU dengan produksi energi bersih mencapai 575,4 GWh dengan capaian penurunan emisi sebesar 570 ribu ton CO2e.

Menurut Iwan, komitmen pengembangan biomassa terus dijalankan perusahaan. Salah satunya dengan menginisiasi program Desa Berdaya Energi yang telah dimulai sejak Februari 2023 bersama Keraton Yogyakarta.

 


Bibit Tanaman

PT PLN (Persero) menghasilkan 2.654 tabung oksigen setahun dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTGU) Priok yang dioperatori anak usahanya yaitu PT Indonesia Power.

Pada saat itu PLN EPI menanaman sebanyak 50 ribu bibit tanaman energi dan pada 22 Februari 2024 PLN EPI kembali menanam 50 ribu bibit sehingga total sampai dengan saat ini PLN EPI telah menanam sebanyak 100 ribul bibit tanaman energi.

Program ini meliputi penanaman sejumlah pohon biomassa di Kelurahan Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

“Jenis pohon yang ditanam antaranya Gamal, Kaliandra Merah, Indigofera dan Gmelina dengan total tanaman 50.000 bibit dengan rincian 6.200 bibit Gamal, 22.400 bibit Indigofera, 7.200 bibit Gmelina dan 14.200 bibit Kaliandra Merah ,” jelas Iwan.

Iwan melanjutkan, dalam Program Desa Berdaya Energi ini PLN EPI turut melibatkan partisipasi masyarakat. 50 ribu bibit dibagikan untuk dua kelurahan dimana masing-masing mendapatkan 25 ribu bibit.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 15 ribu bibit ditanam di Tanah Kas Desa dan Sultan Ground seluas 300 rubu m2 atau 30 ha dengan kerapatan tanaman 1 Meter antar Pohon. Sebanyak 10 ribu bibit ditanam di ladang atau pekarangan warga dimana setiap warga atau KK mendapatkan 9-12 bibit pohon.

 

infografis Otak-Atik Daya Listrik Rumah Tangga

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya