Liputan6.com, Lampung - Pihak kepolisian kini melakukan penyelidikan terkait aksi pembongkaran dan pembakaran Kantor Balai Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Resort Suoh Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang dilakukan oleh ratusan warga, pada Senin (11/3/2024) sore.
Sedikitnya polisi memeriksa empat orang warga setempat sebagai saksi terkait aksi tersebut.
Advertisement
Kepada wartawan, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan bahwa proses penyelidikan dilakukan untuk mengetahui adanya dugaan provokasi pada peristiwa tersebut.
"Saat ini proses penyelidikan masih terus berlanjut, sudah sebanyak 4 warga setempat diperiksa sebagai saksi. Kami belum mengetahui secara pasti saat peristiwa pembongkaran dan pembakaran TNBBS apakah ada yang memprovokasi atau spontan dari gerakan masyarakat," kata Umi, Rabu (13/3/2024).
Dia menyampaikan, situasi pasca peristiwa pembakaran tersebut telah kondusif.
"Warga sudah tidak berkumpul lagi di lokasi kejadian dan sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Saat ini petugas dari Polres Lampung Barat masih dilokasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar tidak ada peristiwa serupa," jelas dia.
Duduk Perkara Pembakaran Kasus
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Desa Gunung Ratu, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat membongkar serta membakar kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), pada Senin (11/3/2024).
Aksi pembakaran kantor TNBBS tersebut diduga dipicu lantaran warga geram konflik harimau yang menewaskan dua orang petani tak kunjung ada penyelesaian.
Bahkan teranyar, satu orang petani kembali diserang oleh harimau Sumatera hingga mengalami sejumlah luka gigitan dan cakaran di bagian kepala saat berkebun, pada Senin (11/3/2024).
Korban tersebut diketahui bernama Sasaman (41) warga Desa Cibitung Sukamarga, Kecamatan Suoh, kabupaten setempat. Beruntung, Sasaman berhasil selamat dan masih mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat.
Advertisement