Gus Iqdam: Karena Ini Pemabuk Tidak Bakal Sukses, Camkan!

Gus Iqdam mengklaim para pemabuk jika tidak taubat maka tidak akan pernah sukses dalam kehidupannya. Ia mencontohkan hal itu dengan sesuatu yang mudah dicerna.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2024, 05:30 WIB
Gus Iqdam, Pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah Gus Iqdam seperti diketahui datang dari berbagai kalangan, tak terkecuali para pemabuk. Makanya jemaah Sabilu Taubah ini sangat berwarna.

Meski sangat berwarna seperti itu, Gus Iqdam mengaku sangat mencintai jemaahnya, tak henti-henti ia mengingatkan mereka untuk berhenti dari aktivitas negatifnya.

Meski memberikan peringatan namun ia tak keras kepada jemaahnya. Bahkan jemaah yang masih menjadi pemabuk tidak merasa tersakiti dan justru merasa diakui dan disayangi.

Sudah banyak contoh jemaah yang taubat dan berhenti melakukan tindakan negatif.

Kepeduliannya terhadap pemabuk, baru-baru ini dalam satu ceramahnya ia kembali mengingatkan jika para pemabuk tidak akan pernah sukses secara finansial. Apalagi sebagian besar berpenghasilan pas-pasan.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Contoh dari Gus Iqdam Soal Pemabuk Tak Bakal Sukses

Ilustrasi Foto Minuman Keras Vodka (iStockphoto)

Dalam sebuah ceramah yang video potongannya diunggah di akun TikTok @ngalap berkah, Gus Iqdam secara tegas mengatakan hal tersebut. Ia juga mencontohkan bagaimana aktivitas para pemabuk.

"Koe nyambut gawe nguli saben dino entuk satus ewu, bengine mendem tuku anggur 75 ewu, lewih 25 ewu go ngesuke, eh sesuk kerjo meneh olih satus go mendem 75 neh, sesuk ngono neh. Kiro-kiro iso sukses ora?" kata Gus Iqdam.

Tapi jika meskipun kuli bangunan, bisa hidup benar, pingin minum ya minum sachetan rasa buah, atau jajan gorengan, maka ada kemungkinan bisa menabung dan mencukupi kehidupan, serta bisa menata hidup.

"Gak papa sekarang kuli, dinikmati sing gemi, suatu saat dia yang akan mempekerjakan kuli," kata Gus Iqdam.

Untuk diketahui, minuman keras, atau khamr, diharamkan dalam Islam atas beberapa alasan yang mendalam. Salah satunya adalah karena potensi merusak kesehatan.


Dampak Negatif Minuman Keras

Ilustrasi minuman beralkohol Credit by unsplash.com/Adam Wilson

Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh, ketergantungan, dan gangguan mental. Ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga tubuh sebagai amanah dari Allah dan menjaga kesehatan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat-Nya.

Selain itu, minuman keras juga diharamkan karena dampak negatifnya pada akal. Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesadaran dan berpikir jernih.

Konsumsi alkohol, yang memiliki efek memabukkan, dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir rasional dan membuat keputusan yang tepat. Gangguan akal ini dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan dan moralitas dalam Islam.

Selanjutnya, minuman keras juga dilarang karena dampak negatifnya pada masyarakat. Konsumsi alkohol sering kali dikaitkan dengan perilaku destruktif seperti kekerasan, kecelakaan lalu lintas, dan pelecehan.

Hal ini dapat mengganggu ketertiban sosial dan keamanan masyarakat secara keseluruhan, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang mendorong keharmonisan dan kedamaian.

Selain itu, minuman keras juga dapat menghambat ibadah seseorang. Kehadiran alkohol dalam tubuh dapat mengganggu konsentrasi dan kesadaran spiritual, sehingga menghalangi seseorang untuk menjalankan ibadah dengan sepenuh hati.

Islam menekankan pentingnya beribadah dengan konsentrasi penuh dan kesadaran spiritual yang tinggi, yang sulit dicapai jika terpengaruh oleh alkohol.

Terakhir, minuman keras diharamkan karena bertentangan dengan prinsip-prinsip kesehatan spiritual. Islam mendorong umatnya untuk hidup sehat secara fisik dan spiritual.

Mengonsumsi zat-zat yang merusak tubuh, seperti alkohol, dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip menjaga tubuh sebagai amanah dari Allah dan menjaga kesehatan sebagai bentuk syukur atas nikmat-Nya. Oleh karena itu, Islam menegaskan haramnya minuman keras dan mengajak umatnya untuk menghindarinya sebagai bagian dari menjaga kesehatan, moralitas, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya