Liputan6.com, Jakarta - Biaya produksi kendaraan listrik saat ini masih tergolong tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh mahalnya banderol baterai yang menjadi salah satu komponen terpenting roda empat ramah lingkungan ini.
Namun, dalam sebuah laporan dari perusahaan riset, Gartner, biaya produksi kendaraan listrik akan jauh lebih murah dibanding konvensional pada 2027 atau tiga tahun mendatang.
Advertisement
Pasalnya, harga baterai sudah mulai lebih terjangkau dan teknik yang disebut giga casting untuk pembuatan bodi mobil bisa menghemat waktu dan biaya.
Disitat dari Arena EV, berdasarkan kondisi saat ini, para analis Gartner memprediksi dalam beberapa beberapa tahun ke depan, biaya pembuatan mobil listrik bisa sama atau bahkan lebih rendah dibanding yang berbahan bakar minyak alias konvensional.
Selain biaya produksi, mobil listrik memang masih memiliki beberapa masalah terkait biaya perawatan.
Dengan desain yang kompleks, dan juga teknologi integrasi baterai membuat kendaraan ini membutuhkan biaya perbaikan lebih besar jika mengalami kerusakan.
Jadi, jika terjadi kecelakaan serius, maka biaya perbaikan mobil listrik lebih mahal 30 persen dibandingkan mobil konvensional.
Persaingan di Segmen Kendaraan Listrik
Sementara itu, meskipun biaya untuk bisa masuk ke pasar berpotensi lebih terjangkau, tapi persaingan di segmen kendaraan listrik juga akan semakin ketat.
Hal tersebut dipengaruhi oleh saat produsen yang sudah mapan baru serius mengembangkan teknologi kendaraan listrik, namun merek China seperti BYD dan MG terus berusaha menghadirkan model dengan harga yang bersaing.
Advertisement