Waskita Raih Kontrak Rp 1,5 Triliun dari Proyek Bendungan Cibeet

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) andil dalam proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Perseroan membangun Bendungan Cibeet Paket III yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan nilai kontrak 1,5 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Mar 2024, 16:19 WIB
Aktivitas warga di pintu air Bendungan Cibeet, Wanajaya, Telukjambe, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) andil dalam proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Perseroan membangun Bendungan Cibeet Paket III yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan nilai kontrak 1,5 triliun.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, membangun 2 bendungan yakni Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey. Besarnya tampungan air kedua bendungan ini diproyeksikan dapat mengurangi banjir di Sungai Citarum Hilir sebesar 66 persen.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya (Persero) Tbk, Ermy Puspa Yunita mengatakan, pembangunan Bendungan Cibeet paket III ini dilakukan dengan cara joint operation dengan PT Bumi Karsa, PT Bangkit Berkah Perkasa, PT Karya Pembangunan Rezki (KSO).

”Bendungan Cibeet nantinya dapat dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian dengan lahan seluas 1.037 Ha di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang serta sebagai pembangkit tenaga listrik dengan daya sebesar 0,25 MW,” kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (13/3/2024).

Pembangunan Bendungan Cibeet dikerjakan selama 1860 hari, dimulai September 2023 dan direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2028. Sementara itu untuk lingkup pekerjaan Waskita meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan jalan, bendungan utama, bangunan pelimpah, bangunan pengambilan pekerjaan hidromekanikal dan elektrikal, penyelenggaraan sistem manajemen konstruksi (SMKK), pekerjaan area genangan dan pekerjaan relokasi.

“Pembangunan yang didanai menggunakan dana APBN ini nantinya diharapkan sebagai reduksi banjir pada hilir Sungai Citarum dengan kapasitas 300,33 m3 per detik juga sebagai pasokan air baku sebesar 3,77 m3 per detik untuk beberapa Kabupaten dan daerah industri,” tambah Ermy.

 

 


Pekerjaan Proyek

Warga mencuci pakaian pada aliran di pintu air Bendungan Cibeet, Wanajaya, Telukjambe, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Dalam menunjang pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar, Tim Proyek Waskita melakukan pengembangan digitalisasi, salah satunya dengan implementasi BIM (Building Information Modeling) dalam pekerjaan proyek Bendungan Cibeet Paket III. BIM ini mampu membuat pekerjaan menjadi sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat, hemat dan pastinya dengan hasil kualitas yang baik.

Selain itu, Waskita juga memberdayakan pekerja lokal pada setiap proyek yang dikerjakan. Ini juga menunjukkan adanya kolaborasi yang baik antara tim proyek dengan masyarakat sekitar.

"Dengan pengalaman yang Waskita miliki, Perseroan berkomitmen memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan implementasi HSE (Health, Safety, Environment) yang tinggi,” kata Ermy.

 


Green Construction

Sebagaimana yang terlihat pada Sabtu, aliran sungai di depan pintu air Bendungan Cibeet tampak nyaris kering. (merdeka.com/Imam Buhori)

Selain BIM, Waskita juga selalu mendorong pengembangan green construction di setiap proyek-proyek yang dikerjakan termasuk pada 8 paket proyek bendungan lainnya yang kini tengah dikerjakan yakni, Bendungan Bener Paket II, Bendungan Jlantah, Bendungan Tiga Dihaji, Bendungan Rukoh Paket II, Bendungan Jragung Paket I, Bendungan Mbay, Bendungan Karangnongko dan Bendungan Temef.

Penerapan green construction ini merupakan salah satu upaya Perseroan dalam meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem, memperbaiki kualitas udara, mereduksi limbah serta konservasi sumber daya alam.

Menurut Ermy, hal ini menjadi salah satu bentuk komitmen perseroan terhadap sustainable construction untuk keberlangsungan, penghijauan dan penyelamatan lingkungan serta ekosistem alam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya