Liputan6.com, Jakarta - Volvo telah menaruh investasi pada perusahaan-perusahaan startup di pengembang teknologi pendukung industri otomotif sejak 2018.
Bermitra dengan startup asal London, Breathe Battery Technologies, Volvo mengoptimalkan dan meningkatkan kinerja pengisi daya mobilnya sehingga dapat memangkas waktu pengisian baterai berkisar antara 15 hingga 30 persen lebih cepat.
Advertisement
Salah satu masalah kendaraan listrik hari ini adalah proses pengisian daya yang cenderung memakan waktu lama.
Dengan mengurangi masalah-masalah yang sering dianggap sebagai kelemahan kendaraan listrik, inovasi-inovasi yang meningkatkan kecepatan pengisian daya menawarkan solusi yang dapat mendukung percepatan transformasi industri kendaraan listrik.
Dengan menggunakan algoritme, perangkat lunak milik Breathe mengelola proses pengisian daya sesuai dengan kesehatan baterai.
Tidak seperti pengisian daya bertahap pada kendaraan listrik konvensional lainnya, perangkat lunak Breathe menggunakan pengisian daya adaptif untuk mengontrol baterai secara dinamis dan real-time, sehingga waktu pengisian daya dapat dibuat jauh lebih singkat.
"Kemitraan investasi dan komersial dengan Breathe membantu kami mengatasi masalah yang sering dialami pelanggan mobil listrik dan membuat kinerja pengisian daya kami menjadi lebih kompetitif," kata Ann-Sofie Ekberg, CEO Volvo Cars Tech Fund dalam rilisan resminya.
"Waktu pengisian daya yang lebih cepat, dalam kisaran di mana pelanggan biasanya mengisi daya dengan cepat, menunjukkan langkah besar ke arah yang benar seiring kami terus meningkatkan mobilitas listrik dan menyediakannya bagi lebih banyak orang,” tambahnya.
Pengisian Daya Cepat Breathe Menjaga Umur Baterai
Tak hanya membuat pengisian daya lebih cepat, Volvo mengklaim pengoptimalan pengisian daya cepat milik Breathe bekerja tanpa merusak baterai.
Penggunaan pengisian cepat ini dapat memberikan manfaat sepanjang umur baterai, karena perangkat lunak Breathe dirancang untuk menghindari risiko pelapisan litium yang dapat membahayakan masa pakai baterai.
Volvo adalah mobil pertama yang menyematkan teknologi ini dengan mengintegrasikan perangkat lunak Breathe ke dalamnya.
Teknologi ini kedepannya akan diterapkan pada mobil-mobil listrik generasi baru Volvo.
Setelah diwujudkan dalam model-model nyata mobilnya, pengembangan dan perbaikan lebih lanjut akan terus dilakukan demi mewujudkan pengalaman pengisian daya dan berkendara yang lebih baik.
“Penerapan teknologi kami dalam skala besar pada platform kendaraan listrik generasi Volvo berikutnya membuka pintu bagi desain mobil yang inovatif dan peningkatan kinerja,” kata Dr. Ian Campbell, CEO Breathe.
Advertisement