Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai kisah lucu dalam pengajian Majelis Ta'lim Sabilu Taubah. Kali in, Gus Iqdam sampai terpingkal-pingkal luar biasa, mungkin sampai sakit perutnya.
Musababnya, dia mendengar informasi jika anak salah satu pendereknya salah menyebut urutan rukun Islam yang tidak sesuai, bahkan melenceng terlalu jauh.
Kisah ini diunggah dalam akun TikTok @sahabat_gusiqdam_pusat, kisahnya singkat namun bikin ger-geran. Gus Iqdam menceritakan anak pendereknya bernama Margono, yang merupakan salah satu tim hadroh Pusat.
"Apik neh anake Margono, Rukun Islam ada lima, syahadat, sholat, zakat, puasa,, sahur.... hahahaha," kata Gus iqdam yang terpingkal-pingkal sampai terbatuk-batuk.
"Akhirnya Margono ngecek catetane anake, lhooo gus, alirane sekolahane anake kulo bener mboten gus," kata Gus Iqdam yang menirukan omongan Margono.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Kata Gus Iqdam
"Lha nyapo," kata Gus Iqdam.
"Lha niki anak kulo kok LKSe Rukun Islam, syahadat, sholat zakat, poso kok sahur. Biyuuuh, tambahi No poso bedug hahahaha. Kui anakmu No sing nyatete salah," ujar Gus Iqdam menirukan perkataan Margono, sekaligus meluruskan jika ada kesalahan pengertian yang ditulis anak Margono tersebut.
Untuk diketahui, Rukun Islam merupakan pondasi utama dalam ajaran dan praktik ibadah umat Islam. Setiap rukun memiliki peran krusial dalam menegakkan keimanan dan kepatuhan kepada Allah SWT.
Pertama, Syahadat, adalah pengakuan keimanan yang menegaskan satu-kesatuan Allah dan kenabian Muhammad sebagai utusan-Nya. Melalui Syahadat, umat Islam meneguhkan keyakinan monoteisme dan pengakuan terhadap petunjuk Nabi Muhammad.
Advertisement
Rukun Islam Berikutnya
Kemudian, Sholat, merupakan kewajiban ibadah lima kali sehari yang melibatkan gerakan fisik dan doa kepada Allah. Sholat adalah bentuk komunikasi langsung dengan Sang Pencipta, tempat umat Islam mempersembahkan rasa syukur, memohon ampunan, dan meminta petunjuk serta perlindungan-Nya. Salat juga memperkuat ikatan spiritual antara hamba dan Tuhannya.
Zakat adalah kewajiban memberikan sebagian dari harta kepada yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Zakat bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga membersihkan harta dari sifat serakah dan meningkatkan keberkahan dalam rezeki. Dengan membayar zakat, umat Islam menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab sosial dan solidaritas dalam masyarakat.
Selanjutnya, Puasa adalah ibadah menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lain yang membatalkan puasa, selama bulan Ramadan. Puasa merupakan cara untuk meningkatkan kesadaran spiritual, membersihkan diri dari dosa, serta merasakan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Ibadah puasa juga merupakan bentuk pengendalian diri dan pengorbanan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Terakhir, Haji adalah ibadah ziarah ke Baitullah di Mekkah yang merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu secara fisik, finansial, dan mental untuk menunaikannya sekali seumur hidup. Haji menggambarkan persatuan umat Islam dari berbagai belahan dunia dalam merespons panggilan Allah untuk beribadah.
Melalui Haji, umat Islam memperoleh pelajaran nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan pengorbanan dalam menghadapi berbagai ujian serta rintangan selama perjalanan rohani tersebut. Dengan menunaikan rukun Islam, umat Muslim diharapkan dapat mencapai keselamatan dunia dan akhirat serta mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul