7 Fakta Terkait Banjir Semarang yang Terjadi Akibat Hujan Lebat Sejak Rabu 13 Maret 2024

Hujan lebat yang terjadi sejak Rabu siang 13 Maret 2024 hingga malam membuat beberapa titik di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) banjir.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Mar 2024, 14:40 WIB
Situasi banjir di Semarang pada 13 Maret 2024. (dok. BPBD Kota Semarang)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan lebat yang terjadi sejak Rabu siang 13 Maret 2024 hingga malam membuat beberapa titik di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) banjir.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Martanto, genangan banjir Semarang bervariasi antara 20 hingga 70 sentimeter.

Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, serta Kelurahan Kudu.

"Titik yang banjir mengalami tren kenaikan menyusul hujan yang masih mengguyur Kota Semarang," ujar Endro, Rabu 13 Maret 2024.

Selain banjir, lanjut dia, tanah longsor akibat cuaca buruk juga terjadi di sejumlah wilayah di Kota Semarang.

"Sementara ada laporan 10 kejadian tanah longsor," ucap Endro.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pun turun ke sejumlah titik banjir di Kota Semarang pada Rabu malam 13 Maret 2024. Pada kesempatan itu, ia meminta maaf kepada masyarakat atas banjir yang terjadi si awal bulan Ramadhan ini.

Mbak Ita, sapaan akrabnya, terjun langsung mengecek kondisi ruas jalan yang tergenang dan mencari solusi guna mempercepat surutnya air.

"Memang hujan tiga hari ini yang terjadi sejak Senin sangat luar biasa, baik dari wilayah atas maupun di Kota Semarang bagian bawah," ujar Mbak Ita saat melaksanakan tinjauan banjir dikutip dari keterangan resmi, Rabu malam 13 Maret 2024.

Berikut sederet fakta terkait banjir Semarang yang terjadi sejak Rabu siang 13 Maret 2024 akibat hujan lebat hingga malam dihimpun Liputan6.com:

 


1. Banjir dan Longsor Terjadi, Ketinggian Air Bervariasi

Banjir dan tanah longsor melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, menyusul hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi sejak Rabu siang hingga malam. (Liputan6.com/ Dok BPBD Semarang)

Hujan lebat yang terjadi sejak Rabu siang hingga malam membuat beberapa titik di Kota Semarang kebanjiran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Martanto, Rabu 13 Maret 2024 mengatakan, genangan banjir Semarang bervariasi antara 20 hingga 70 sentimeter.

Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, serta Kelurahan Kudu.

Endro menambahkan titik yang banjir mengalami tren kenaikan menyusul hujan yang masih mengguyur Kota Semarang.

Selain banjir, kata dia, tanah longsor akibat cuaca buruk juga terjadi di sejumlah wilayah di Kota Semarang.

"Sementara ada laporan 10 kejadian tanah longsor," ujar Endro.

Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam berbagai bencana hidrometeorologi tersebut.

Endro mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan BPBD, seperti menyiagakan pompa portabel di titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk ini.

 


2. Banjir Masih Terjadi di Kamis Pagi 14 Maret 2024

Situasi banjir di Semarang pada 13 Maret 2024. (dok. BPBD Kota Semarang)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan penanganan dampak banjir yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, dilakukan secara cepat dan tepat untuk mengurasi risiko yang makin besar terhadap masyarakat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (14/3/2024) mengatakan, selain mengerahkan petugas gabungan reaksi cepat, pemerintah daerah juga telah mendirikan posko darurat, sejak kemarin malam Rabu 13 Maret 2024.

Posko darurat yang memfasilitasi upaya pengawasan evakuasi, logistik, dapur umum, hingga pusat komunikasi itu didirikan di Jalan Pemuda - Balai Kota Semarang.

Kemudian, juga telah mengoperasikan sebanyak dua unit mesin pompa portable untuk mengurangi volume air banjir yang menggenangi beberapa ruas jalan utama-pemukiman warga di Kota Semarang.

Informasi yang dihimpun Pusdalops BNPB, pompa portable itu hingga saat ini masih dioperasikan menyedot genangan air yang terpusat di Jalan Gebanganom Raya dan kawasan RW 15 Kelurahan Tanjungmas.

"Proses evakuasi warga dari rumah yang terdampak banjir cukup parah pun masih dilakukan oleh tim gabungan reaksi cepat," kata Abdul.

Melihat kondisi di lapangan yang masih diguyur hujan dan petugas pun disibukkan dengan proses evakuasi warga maka BNPB belum dapat memastikan berapa jumlah korban yang terdampak banjir.

Hujan intensitas sedang-deras yang mengguyur sejak kemarin (Rabu, 13/3) siang-malam menyebabkan volume air sungai meningkat dan ditambah air kiriman gelombang tinggi di wilayah pesisir pantai utara, kedua fenomena alam ini menjadi pemicu banjir yang melanda Kota Semarang.

Setidaknya hingga Kamis pagi banjir masih menggenangi sebagian besar wilayah Kota Semarang dengan ketinggian 15-80 centimeter, dan melumpuhkan arus lalu lintas di kota itu.

 


3. Tinjau Banjir, Wali Kota Semarang Minta Maaf ke Masyarakat

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan tinjauan di sejumlah titik banjir di Kota Semarang pada Rabu (13/3) malam. (Foto: Dok.)

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu turun ke sejumlah titik banjir di Kota Semarang pada Rabu (13/3) malam. Pada kesempatan itu, ia meminta maaf kepada masyarakat atas banjir yang terjadi si awal bulan Ramadan ini

Mbak Ita, sapaan akrabnya, terjun langsung mengecek kondisi ruas jalan yang tergenang dan mencari solusi guna mempercepat surutnya air.

"Memang hujan tiga hari ini yang terjadi sejak Senin sangat luar biasa, baik dari wilayah atas maupun di Kota Semarang bagian bawah," kata dia Mbak Ita saat melaksanakan tinjauan banjir dikutip dari keterangan resmi.

Mbak Ita mengakui jika hujan ekstrem ini terjadi secara menyeluruh di berbagai wilayah. Tak hanya Kota Semarang, namun juga beberapa daerah lain seperti Kendal, Grobogan, dan Kabupaten Semarang.

Selain menyebabkan genangan banjir, curah hujan tinggi disertai angin juga mengakibatkan pohon tumbang dan tanah longsor di beberapa tempat.

"Alhamdulillah, persoalan pohon tumbang sudah bisa ditangani. Tapi kalau yang banjir ini di luar prediksi, tidak ada warningnya," ujarnya.

Adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah melakukan antisipasi dan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

"Tapi kami sudah melakukan antisipasi, utamanya di wilayah Pedurungan, dari Gebang Anom. Kami sudah koordinasi dengan BBWS, tadi siang kami juga melaporkan ke Pak Menteri PUPR terkait update kondisi banjir di wilayah Kaligawe," imbuhnya.

Setelah melapor, kata Mbak Ita, hujan yang terjadi bukannya mereda justru curah hujannya semakin tinggi. "Ini mengakibatkan wilayah Simpanglima, wilayah Bulu Lor, Semarang Utara terjadi limpasan yang tinggi," ucapnya.

Meski begitu, yang paling mengkhawatirkan Kali Plumbon karena sudah di angka 100 atau masuk standar tinggi kenaikan airnya.

"Ini kami sudah melakukan koordinasi dengan BBWS untuk penanganan-penanganan darurat. Diharapkan bisa teratasi, pompa-pompa juga sudah berjalan semua," kata Mbak Ita.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat, justru di saat bulan puasa harusnya bisa beribadah dengan khusyuk namun justru terganggu dengan limpasan dan genangan. Kami akan terus berupaya agar air segera surut," tuturnya.

 


4. Sudah Instruksikan Bantuan

Hujan lebat yang terjadi sejak Rabu siang hingga malam membuat beberapa titik di Kota Semarang kebanjiran termasuk Stasiun Semarang Tawang. Sejumlah perjalanan kereta terganggu. (Dok PT KAI)

Terkait bantuan makanan kepada warga terdampak, dirinya telah menginstruksikan kepada Asisten I Sekda Kota Semarang untuk mengirim makan sahur kepada masyarakat terdampak banjir.

"Ini tadi saya sudah WA (WhatsApp) ke lurah-lurah yang warganya terdampak agar bisa mendapat bantuan," ucapnya.

Mbak Ita mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dengan adanya pemadaman listrik oleh PLN, karena hal tersebut merupakan salah satu langkah pengamanan agar tidak terjadi insiden membahayakan saat banjir.

"Saat PLN melakukan pemadaman, banyak warga yang komplain bahwa listriknya mati. Ada beberapa di wilayah Semarang Indah dan Pedurungan. Kami mohon maaf, ini karena kami mengutamakan keselamatan, karena kita tidak tahu aliran kabel ini bisa menyebabkan hubungan arus pendek," kata dia.

Pihaknya terus melakukan upaya penanganan dengan segala upaya, baik mengoperasikan pompa portabel maupun menyiapkan logistik bantuan warga terdampak.

"Saya terus memonitor wilayah Semarang, termasuk berkoordinasi mengenai bantuan dan penanganan-penanganan," jelas Mbak Ita.

 


5. Banjir Sebabkan Sejumlah Perjalanan Kereta Api Dibatalkan

Hujan lebat yang terjadi sejak Rabu siang hingga malam membuat beberapa titik di Kota Semarang kebanjiran termasuk Stasiun Semarang Tawang. Sejumlah perjalanan kereta terganggu. (Dok PT KAI)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI telah membatalkan sejumlah perjalanan kereta api Jarak Jauh imbas adanya banjir di Semarang. Sebagian lainnya, dilakukam rekayasa perjalanan Kereta Api (KA).

EVP of Corporate Secretary PT KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, kereta api yang terdampak adalah yang melewati jalur Pantai Utara (Pantura). Mengantisipasi hal tersebut, per Kamis (14/3/2024) pukul 04.30 WIB, KAI melakukan pembatalan sejumlah perjalanan kereta api pemberangkatan awal dari Daop 4 Semarang.

"KAI menyampaikan permohonan maaf atas pembatalan KA-KA tersebut. Bagi para calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa membatalkan tiket di loket stasiun dan bea akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan," ungkap Agus dalam keterangannya, Kamis (14/3/2024).

Pembatalan dapat dilakukan hingga 7 hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket. Untuk syarat dan detail ketentuan selengkapnya, masyarakat dapat menghubungi Customer Service di Stasiun, Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp KAI121 di 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121.

Agus menyampaikan, Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng saat ini tidak melayani naik dan turun penumpang sampai dengan kondisi banjir teratasi.

"Kami atas nama manajemen dan seluruh jajaran KAI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan dan kami sedang berupaya secara maksimal agar seluruh perjalanan KA dapat kembali normal,” ucap Agus.

Adapun KA- KA yang dibatalkan pada Kamis (14/3) pagi ini yaitu:

  1. KA Ambarawa Ekspres relasi Semarang Poncol - Surabaya pasarturi.
  2. KA Blora Jaya relasi Cepu - Semarang Poncol.
  3. KA Kedungsepur relasi Semarang Poncol - Ngrombo.
  4. KA Banyubiru relasi Semarang Tawang Bank Jateng – Solo Balapan.

 


6. Banjir Juga Sebabkan KA Pandalungan Terlambat 6 Jam

Banjir rendam jalur kereta api di Semarang, KA Pandalungan terlambat (Istimewa)

Banjir dan longsor terjadi di Semarang akibat hujan lebat yang terjadi sejak Rabu siang hingga malam. Genangan banjir Semarang bervariasi antara 20 hingga 70 sentimeter. Dampak dari banjir Semarang ini adalah sejumlah perjalanan kereta api (KA) terganggu.

Salah satunya adalah KA Pandalungan relasi Stasiun Gambir Jakarta - Jember mengalami keterlambatan sekitar 360 menit atau enam jam di Stasiun Jember, Jawa Timur. Banjir terjadi di wilayah Daop 4 Semarang.

"Sampai dengan hari ini pukul 07.00 WIB telah terjadi banjir di beberapa titik di Petak Jalan Semarang Tawang Bank Jateng - Alastua yang masuk wilayah Daop 4 Semarang," kata Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Cahyo Widiantoro dikutip dari Antara, Kamis (14/3/2024).

Ketinggian genangan air melebihi 10 cm dari bagian rel paling atas, sehingga demi keamanan dan keselamatan perjalanan maka hal itu tidak memungkinkan untuk dilewati kereta api.

"Dampak dari hal tersebut, beberapa KA mengalami perubahan pola operasi yang seharusnya melewati lokasi banjir harus memutar perjalanannya," tutur Cahyo.

Ia mengatakan KA Pandalungan dari Stasuin Gambir dengan tujuan Stasiun Jember menjadi salah satu KA yang terdampak dan perjalanannya harus memutar lewat Tegal, Prupuk, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Gambringan dan Surabaya.

Dengan perubahan pola operasi tersebut tentu berdampak pada jadwal kedatangan KA Pandalungan di sejumlah stasiun wilayah Daop 9 Jember sepanjang Pasuruan hingga tujuan akhir Jember.

"Pada pukul 07.55 WIB posisi KA Pandalungan berada di Stasiun Solo dan mengalami kelambatan sekitar 360 menit. KA Pandalungan diperkirakan tiba di Stasiun Jember pada pukul 16.45 WIB," kata Cahyo.

Berdasarkan data manifes, lanjut dia, sebanyak 127 penumpang KA Pandalungan turun di wilayah Daop 9 mulai dari Pasuruan sampai Jember.

Atas keterlambatan tersebut KAI telah memberikan kompensasi service recovery berupa minuman dan makanan kepada para penumpang KA Pandalungan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"KAI menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya penundaan kedatangan KA Pandalungan di Stasiun Jember. Saat ini tim dari KAI sedang berupaya secara maksimal agar banjir dapat segera diatasi dan perjalanan KA dapat normal kembali," terang dia.

Cahyo menjelaskan bagi penumpang KA Pandalungan yang perjalanan kereta apinya terdampak kelambatan tersebut dan tidak berkenan berangkat, dapat membatalkan tiket perjalanannya di Loket stasiun dan bea akan di kembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Pembatalan dapat dilakukan hingga tujuh hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket. Untuk syarat dan detail ketentuan selengkapnya, masyarakat dapat menghubungi Customer Service di Stasiun, dan Contact Center KAI.

 


7. Update Banjir Semarang Terkini, Kereta Api Tujuan Solo Balapan Dibatalkan

Hujan lebat yang terjadi sejak Rabu siang hingga malam membuat beberapa titik di Kota Semarang kebanjiran termasuk Stasiun Semarang Tawang. Sejumlah perjalanan kereta terganggu. (Dok PT KAI)

Banjir menyebabkan arus lalu lintas di jalur pantura Pulau Jawa, yaitu di Jalan Kaligawe, Semarang, dialihkan. Hujan deras sejak Rabu 13 Maret 2024, membuat Kota Semarang dilanda banjir parah.

Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi mengatakan, arus kendaraan dari Semarang ke Demak dan sebaliknya pada hari kedua bulan suci puasa 1445 Hijriah ini untuk sementara dialihkan.

Ketinggian air mulai dari terowongan tol Muktoharjo hingga depan RS Islam Sultan Agung di Semarang mencapai 70 cm. Ia menjelaskan kendaraan dari arah Demak diarahkan melalui Jalan Walter Monginsidi kemudian masuk kembali ke jalan tol melalui pintu tol Gayamsari.

"Demikian juga arus kendaraan sebaliknya dari Semarang yang akan menuju Demak," kata Yunaldi.

Adapun kendaraan dari arah barat yang akan menuju Demak melalui jalur arteri Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang juga dialihkan melalui jalan tol Krapyak. Selain Jalan Kaligawe, akses menuju Bandara Jenderal Ahmad Yani di Semarang di wilayah Puri Anjasmoro Semarang juga tergenang.

Yunaldi mengatakan, arus kendaraan menuju bandara dialihkan melalui sisi samping jalan layang Madukoro.

"Kendaraan dari simpang SPBU Puri Anjasmoro diarahkan ke barat menuju flyover Madukoro, kemudian melalui samping mengarah ke bandara," jelas Yunaldi.

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi melanda Semarang dan sekitarnya sejak Rabu siang 13 Maret 2024 hingga Kamis. Sejumlah kawasan di Semarang tergenang air serta pohon tumbang di berbagai titik akibat hujan yang disertai angin kencang.

Selain itu, banjir yang terjadi di wilayah Semarang menyebabkan terganggunya perjalanan kereta api tujuan Stasiun Semarang Tawang - Stasiun Solo Balapan, Kamis (14/3/2024).

Akibat banjir setinggi lebih dari 10 centimeter yang merendam Stasiun Semarang Tawang itu tidak memungkinkan untuk dilewati perjalanan kereta.

Manager Humas PT KAI Daops 6 Yogyakarta Krisbiyantoro menyebutkan terdapat empat perjalanan kereta api relasi Solo - Semarang dan Solo - Tegal pulang pergi yang perjalannya dibatalkan akibat banjir yang terjadi di Semarang.

Banjir tersebut tepatnya terjadi di Petak Jalan Semarang Tawang - Alastua, Emplasement Stasiun Semarang Tawang dan Petak Jalan Mangkang - Kaliwungu.

"Imbas banjir tersebut beberapa KA Daops 6 juga dibatalkan perjalanannya seperti KA 161 (Joglosemarkerto) relasi Solo Balapan - Tegal, KA 162 (Joglosemarkerto) relasi Tegal - Solo Balapan, KA 207F (KA Banyubiru) relasi Solo Balapan - Semarang Tawang dan KA 210F (KA Banyubiru) relasi Semarang Tawang - Stasiun Solo Balapan," kata Krisbiyanto dalam keterangan resminya yang diterima Liputan6.com, Kamis (14/3/2024).

Selain itu, dia mengungkapkan akibat banjir Semarang beberapa kereta api yang seharusnya melewati jalur utara dialihkan perjalanannya melalui lintas selatan Solo - Yogyakarta - Kroya - Purwokerto - Cirebon.

Ada pun kereta api yang dialihkan melalui jalur selatan terdapat 10 kereta api ke arah Jakarta seperti KA Harina, KA Pandalungan, KA Brawijaya, KA Sembrani, KA Parcel utara, KA Argo Bromo Anggrek, KA Kertajaya, KA Dhamrnawangsa, KA Majapahit dan KA Blambangan.

"Selain yang arah Jakarta juga terdapat 8 KA ke arah Surabaya, seperti Jayabaya, Sembrani, Pandalungan, Majapahit, Argo bromo Anggrek, Harina, Parcel Utara. Gumarang," sebutnya.

Menurut Krisbiyantoro, sejumlah kereta api tersebut dialihkan perjalannya lantaran jalur kereta api di Petak jalan Semarang Tawang - Alastua, Emplasement Stasiun Semarang Tawang dan Petak jalan Mangkang - Kaliwungu tergenang sejak Kamis dinihari dengan ketinggian 10 centimeter di atas kop rel sehingga tidak memungkikan untuk dilewati perjalanan kereta api.

"Akibat peristiwa tersebut Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng saat ini tidak dapat melayani naik dan turun penumpang sampai kondisi banjir teratasi. Kejadian itu juga berdampak terhadap KA-KA yang melwati Daop 6 dan mengarah ke tujuan Semarang," kata dia.

Akibat pengalihan jalur kereta itu, Krisbiyantoro mengatakan, para pelangganm yang perjalanannya kereta apinya terimbas, KAI memberikan kompensasi sesuai regulasi yang berlaku baik berupa service recovery maupun pengembalian tiket hingga 100 persen tidak termasuk biaya pesan.

"Proses pembatalan dapat dilakukan hingga tujuan hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera di tiket," jelasnya.

Infografis Banjir Terjang Kota Bandung Akibat Tanggul Cikapundung Jebol, Ini Respons Penjabat Wali Kota dan Gubernur. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya