Sinarmas Sekuritas Ramal IHSG Tembus 8.150 pada 2024, Saham 'Pandawa 5' Jadi Jagoan

Sinarmas Sekuritas atau SimInvest cukup bullish untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2024. Laju IHSG akan sentuh 8.150 pada akhir 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Mar 2024, 15:00 WIB
Sinarmas Sekuritas atau SimInvest memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sentuh 8.150 pada 2024.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sinarmas Sekuritas atau SimInvest memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sentuh 8.150 pada 2024. Head of Institutional Research PT Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy menjelaskan, ada dua garis waktu yang dibutuhkan untuk mencapai level tersebut.

"Kita memasang target itu 7.800 sampai 8.150. Cuma untuk mencapai itu kita mungkin butuh dua timeline. Jadi kami tidak melihat ini terjadi dalam waktu cukup cepat," kata dia dalam webinar SimInvest - Bond Market Update, Kamis (14/3/2024).

Adapun garis waktu atau time frame yang dimaksud adalah Februari-Juli dan Juli-Desember. Untuk Februari-Juli, IHSG diperkirakan berada pada posisi 7.400, dengan skenario pemilu satu putaran.

"Dan kita lihat bahwa Juli sampai Desember itu targetnya bisa 7.800 sampai 8.150. Artinya ada peluang mungkin by mid-year kita mencapai 7.800. Jadi secara teknikal kita cukup bullish untuk IHSG," imbuh Isfhan.

Untuk saham pilihan, Isfhan menyebutkan ada lima emiten yang jadi jagoannya, disebut pandawa-5. Penamaan ini merujuk pada bursa Amerika Serikat (AS) yang memiliki Magnificent Seven, yakni kelompok saham-saham antara lain Microsoft, Apple, Amazon, Facebook, Netflix, dan semacamnya.

Sementara di dalam negeri, saham Pandawa 5 yang dimaksud berisi Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 


Saham Pilihan

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Saya coba track dari 2013, kelima saham ini merupakan saham yang wajib ada di portofolio investor asing. Dan kalau diperhatikan dari 2021 sampai 2023, investor asing itu masuk terus secara kumulatif secara tahunan," ujar Isfhan.

Sebagai gambaran, pada Februari 2024, lima saham ini berhasil mencatatkan inflow dari investor asing sebesar Rp 8,5 triliun. Angka itu sekitar 90 persen dari total aliran dana investor asing yang tercatat sebesar Rp 9,3 triliun. Sementara sejak 2021 sampai saat ini, total dana asing di pasar saham tercatat sebesar Rp 102 triliun. Di mana Rp 85 triliun di antaranya lari ke saham Pandawa-5.

"Artinya powerful banget kalau kita memiliki lima saham ini. Kami melihat dari 5 saham ini sebenarnya masih punya potential gain itu ada di BCAA ini BUY targetnya di 11.700 BRI di 7.200 targetnya," kata Isfhan. Sementara untuk BMRI dan BBNI bisa ADD. BMRI dengan TP 8.200 dan BBNI dengan TP 7.100. Adapun TLKM BUY dengan TP 4.700

 


Sinarmas Sekuritas Bagikan Skenario Pemilu 2 Putaran Terhadap IHSG

Pengendara mobil dan sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Sebanyak 205 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik 5,04% YoY pada kuartal empat 2023, sejalan dengan estimasi konsensus 5% dalam survei Bloomberg dan lebih tinggi dari pertumbuhan 4,94% yang tercatat pada kuartal tiga 2023. 

Ini membawa pertumbuhan PDB tahun penuh menjadi 5,05%, sejalan dengan estimasi konsensus 5,03%, tetapi jauh di bawah target pemerintah sebesar 5,3% untuk 2023. 

Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy menuturkan PDB sesuai dengan ekspektasi pihaknya. Secara komponen, semua item dalam PDB memenuhi ekspektasi sebesar 100% dari proyeksi full-year, kecuali  ekspor-impor yang melebihi estimasi sebesar 2% dari proyeksi full-year. 

Pertumbuhan PDB didorong oleh ekspor dan investasi, sedangkan konsumsi tetap lesu karena kampanye beralih ke media sosial. 

Konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari setengah dari PDB hanya naik 4,5% pada kuartal empat 2023, laju terendah dalam hampir dua tahun dengan masyarakat kelas menengah atas mengalihkan pengeluaran dari dari sektor konsumtif ke produktif.

 


Pendorong Utama

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

“Investasi, yang merupakan kontributor terbesar kedua terhadap pertumbuhan PDB, naik 5,02% pada kuartal empat 2023, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan 5,8% pada 3Q23. Sementara itu, ekspor berhasil mencatat ekspansi sebesar 1,6% pada kuartal empat 2023, setelah dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi,” kata Isfhan dalam siaran pers, dikutip Kamis (8/2/2024).

Selain itu, belanja pemerintah naik 2,8%, membalikkan kontraksi pada 3Q23. Melihat ke depan, kami memperkirakan konsumsi rumah tangga akan terus melambat, bersama dengan ekspektasi pendapatan ekspor yang lebih rendah tahun ini, sehingga kami merevisi perkiraan pertumbuhan PDB kami menjadi 4,9% untuk 2024F (sebelumnya 5%),” tutur Ishfan. 

Menurut Ishfan pendorong utama laju pertumbuhan ekonomi 2024 akan datang dari investasi yang kami perkirakan akan tumbuh mendekati 6%, juga ada sedikit harapan membaiknya konsumsi rumah tangga mendekati 5%. 

Ini akan menjadi faktor penyeimbang di tengah perkiraan melemahnya faktor eksternal yang ditandai menipisnya surplus neraca perdagangan. Laju pertumbuhan PDB 2024 akan lebih rendah dari pencapaian sepanjang tahun 2023, dimana ekonomi Indonesia tumbuh 5,05%. 

 


Dampak pada Pasar Saham

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ishfan menuturkan, pasar saham mungkin akan merespon pelemahan PDB hanya dalam jangka pendek, karena pergerakan IHSG akan lebih berpengaruh pada sentimen Pemilu, dimana jika akan berlangsung dua putaran maka ketidakpastian akan membuat dana asing keluar dari pasar saham. 

Hal ini pernah terjadi pada 2004, dimana dalam kurun waktu antara dua bulan setelah hasil pemilu putaran pertama ditetapkan, IHSG tercatat turun hingga 18%. Namun, keadaan berbalik sejak pemilu putaran kedua dilaksanakan pada 20 September 2004, dimana IHSG berhasil mencatatkan rally sebesar 22%. 

“Jika skenario dua putaran terjadi lagi pada pemilu 2024, maka kami perkirakan tekanan jual akan terjadi di pasar saham dan membuat IHSG turun hingga dibawah level 7.000. Namun, ini hanya akan berlangsung hingga bulan May, dimana pasar saham akan berbalik arah menjelang dilaksanakan nya Pemilu putaran kedua pada 26 Juni 2024,” jelas Ishfan.

Ishfan menambahkan, hal ini akan sangat didukung jika elektabilitas salah satu capres unggul jauh, sehingga indikasi pemenang pemilu sudah dapat tergambarkan. Jika ini terjadi dan pemenang pemilu sesuai ekspektasi pasar maka IHSG akan mampu tutup tahun di level 7.800


Bagaimana jika pemilu dilakukan satu putaran?

Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ishfan memperkirakan IHSG akan terus menanjak dan bisa menutup tahun di atas 8.150. Secara valuasi, estimasi P/E untuk IHSG jika pemilu dilaksanakan 1 putaran adalah 16x, sedangkan untuk 2 putaran adalah 15.3x. 

Sektor-sektor yang biasanya mempunyai performa cukup baik setelah pemilu antara lain, industrial estate dan juga infrastruktur, dalam hal ini kami menyukai emiten-emiten semen. 

“Disamping itu perhatian terhadap sektor kesehatan juga akan memberi outlook lebih cerah kepada operator rumah sakit. Sementara sektor-sektor utama penggerak IHSG pasca pemilu masih akan datang dari perbankan dan juga telekomunikasi,” pungkasnya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya