Gerombolan Tikus Teler Usai Makan Ganja di Ruang Bukti Kantor Polisi AS

Tidak hanya memakan ganja yang tersedia di ruang bukti, para tikus tersebut juga meninggalkan kotoran di meja petugas.

oleh Najma Ramadhanya diperbarui 14 Mar 2024, 20:40 WIB
Ilustrasi keluarga tikus. Foto: liputan6.com/Felek Wahyu/dok.sutrisno

Liputan6.com, New Orleans - Kepala departemen kepolisian di New Orleans, AS mengungkap bahwa sejumlah tikus berhasil masuk ke dalam ruang barang bukti markas polisi yang sudah lapuk dan memakan ganja sitaan.

Menurut Inspektur Polisi Anne Kirkpatrick, markas kepolisian New Orleans yang sudah tua dan sangat bobrok tersebut sudah dipenuhi dengan banyak hama sehingga hewan-hewan pengerat tersebut berhasil masuk ke dalam ruang penyimpanan barang bukti.

"Para tikus yang memakan ganja kami, mereka semua teler," kata Kirkpatrick kepada anggota dewan kota pada hari Rabu (15/3/2024) seperti dikutip dari Sky News, Kamis (14/3).

Ia juga menambahkan bahwa gedung kantor polisi tersebut sudah sangat kotor, "Kebersihan (di dalam gedung) sudah di luar batas," tambahnya.

Kotoran tikus telah ditemukan di meja para petugas, kata Kirkpatrick. Ia juga menambahkan bahwa gedung tempat departemen ini yang sudah beroperasi sejak 1968 telah dipenuhi jamur dan kecoak.

Direktur teknis global untuk Orkin Pest Control, Ro Harrison, mengatakan bahwa ia belum pernah menemui atau mendengar kasus di mana tikus memakan ganja sebelumnya. 

Banyak orang mengalami rasa rileks serta euforia dari obat tersebut, serta perubahan pada panca indera, menurut institut nasional penyalahgunaan narkoba.

"Dari pemahaman biologi tikus dan bagaimana mereka memiliki kesamaan dengan kita (manusia), saya pikir berdasarkan jumlah atau dosis yang mereka konsumsi, itu akan mirip dengan apa yang dialami manusia," kata Harrison. 


Gedung Markas Polisi yang Tak Terawat

Ilustrasi kotor, berdebu. (Photo By Unsplash)

Kirkpatrick mengatakan bahwa kondisi kerja di kantor pusat memang menghadapi beberapa masalah, termasuk pendingin ruangan dan lift yang sama-sama rusak. 

Hal ini menyebabkan para staf yang bekerja di kantor tersebut merasa kehilangan semangat karena mereka harus menghadapi kondisi yang tidak nyaman. Selain itu, ketidaknyamanan tersebut juga memengaruhi proses rekrutmen, sehingga calon karyawan yang potensial mengalami penundaan untuk datang dan melakukan wawancara.

Namun, Kirkpatrick memuji staf kebersihan kantor departemen yang dianggap "layak mendapatkan penghargaan karena berusaha membersihkan apa yang tidak bisa dibersihkan."

Ia juga berkata bahwa menemukan tempat baru untuk 910 petugas sudah menjadi prioritasnya sejak awal menjadi kepala dinas departemen pada Oktober 2023.

Para anggota dewan dilaporkan sedang mempertimbangkan proposal untuk menghabiskan $7,6 juta atau sekitar Rp118,4 miliar untuk biaya sewa selama 10 tahun guna merelokasi markas besar polisi untuk sementara waktu ke sebuah gedung bertingkat yang terletak di pusat kota.


Kasus Lain

Ilustrasi Anjing Peliharaan. (Chiemsee2016/Pixabay)

Kasus yang mirip juga terjadi di New York, di mana seekor anjing peliharaan warga jatuh sakit setelah memakan makanan yang mengandung ganja, seperti dilansir dari CBS News, Kamis (14/3/24).

Dazzle, seekor Golden Doodle berusia dua tahun, dilaporkan sedang bersama pemiliknya, Lola Star, menjual kaos di toko pakaiannya di Staten Island. Namun akhir-akhir ini, ia selalu mengonggong di pohon yang bukan biasanya.

"Kepala kecilnya yang malang mulai bergerak-gerak, dan saat itulah saya tahu. Saya menatap matanya dan dapat melihat bahwa ia mengalami reaksi yang tidak baik seperti teler setelah makan makanan yang ia temukan di jalan," ungkap Star.

Star mengatakan bahwa ini adalah masalah yang sering mereka temui saat sedang jalan-jalan diluar toko. Kadang-kadang, Dazzle jatuh sakit sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit hewan.

"Maksud saya, saya merasa sangat bersalah karena saya tidak menghentikannya sebelum ia memakannya, tetapi sungguh, Anda tidak bisa melihatnya. Saya menoleh sebentar dan dia sudah memakan sesuatu," kata Star.

Dokter hewan dari Pusat Medis Hewan Schwarzman di New York mengatakan bahwa mereka telah melihat peningkatan yang stabil selama beberapa tahun terakhir pada hewan peliharaan yang menelan ganja, sekitar 138 kasus pada tahun 2019 yang kemudian menjadi 197 kasus pada tahun 2022.

 


Ganja Dapat Membahayakan Hewan

Ilustrasi Ganja (Liputan6.com)

Pusat Pengendalian Racun Hewan ASPCA (ASPCA'S Animal Poison Control Center/APCC) mencatat lonjakan besar dalam panggilan telepon darurat mengenai hewan peliharaan yang memakan ganja atau marijuana. Faktanya, dalam beberapa bulan pertama tahun 201, APCC melaporkan peningkatan 765 persen selama periode 10 tahun.

Ditambah lagi dengan semakin banyaknya negara bagian yang melegalkan ganja, kejadian ini kemungkinan besar akan terus berlanjut, seperti dilansir dari aspcapro.org, Kamis (14/3/24).

Direktur Medis APCC, Dr. Tina Wismer mencatat bahwa banyaknya makanan yang dapat dimakan dan bau serta rasa ganja yang mirip dengan makanan yang dipanggang membuat ganja lebih menarik bagi anjing. Di sisi lain, kucing cenderung lebih tertarik dengan ganja dalam bentuk kuncupnya. 

Laporan mengenai paparan secara tidak langsung juga sering dilaporkan, termasuk pembuanan sisa-sisa ganja secara sembarangan di lokasi umum.

Ganja merupakan bahan kering dari tanaman Cannabis sativa yang mengandung lebih dari 400 senyawa kimia, termasuk 60 jenis kanabinoid. Kanabinoid yang paling kuat dalam hal efek psikoaktifnya adalah THC (delta 9 tetrahydrocannabinol).

Tanda-tanda bahwa seekor hewan terpapar ganja pada umumnya meliputi depresi, penyakit serius lainnya, dan dapat menunjukkan tanda-tanda lain seperti kejang-kejang dan koma.

Infografis Negara-Negara Pendukung Produk Ganja untuk Pengobatan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya