Prabowo Disebut Selalu Berada di Koridor Demokrasi

Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sejauh ini masih unggul dalam proses perhitungan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, beragam tanggapan muncul baik pro maupun kontra.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Mar 2024, 19:32 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menghadiri acara adu gagasan Calon Presiden di Universitas Gadjah Mada (UGM). (Dok. Tangkapan Youtube Najwa Shihab)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sejauh ini masih unggul dalam proses perhitungan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, beragam tanggapan muncul baik pro maupun kontra.

Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara mengatakan, jika ada yang beranggapan pemerintahan Prabowo akan kembali ke sistem otoriter dirinya meragukan hal tersebut.

Dia mencontohkan, bagaimana saat Prabowo masih menjadi opisisi, tapi jalan yang dipilih tetap seusai demokrasi.

"Prabowo itu demokratis, beliau mendirikan partai Gerindra dan sukses menjadi partai besar, meskipun pernah oposisi tapi itu tetap dalam koridor demokrasi, Pak Prabowo ini pernah menjadi oposisi jadi dia paham betul bagaimana mendengarkan kritik, menerima saran justru tidak otoriter karena dia pernah oposisi," kata Igor, Kamis (14/3/2024).

Menurut dia, Prabowo merupakan tokoh yang tepat atau teladan bagi demokrasi di Indonesia, yang mau menerima kekalahan dan tetap mau berjuang di jalur politik yang konstitusional.

Kekalahan Prabowo pada Pilpres sebelumnya juga perlu menjadi contoh oleh anak bangsa lainnya, jika sudah kalah tidak lantas tidak mau mengaku kalah, akui kekalahan dan ikut lagi dalam kontestasi berikutnya.

"Dia adalah contoh teladan yang baik bagi kehidupan demokrasi Indonesia yang ideal, tentu saja masih ada kekurangan dari sektor Pemilu tetapi dia konsisten, dia ikut Pemilu, dia betul-betul mau dan menang," klaim Igor.

 


KawalPemilu Tak Temukan Indikasi Kecurangan Pemilu 2024

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 58,46 persen berdasarkan hasil penghitungan sementara platform KawalPemilu.

Dikutip dari cuitannya di akun X, @KawalPemilu_org, KawalPemilu telah menyelesaikan penghitungan semua tempat pemungutan suara (TPS) yang terdapat data C Hasilnya. Cakupannya mencapai 677.413 TPS dari 823.366 TPS atau sekitar 82,27 persen.

Hasilnya, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 unggul dalam perolehan suara dari pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Md. Dikutip dari situs kawalpemilu.org pada Kamis (14/3/2024), Prabowo-Gibran unggul di 34 provinsi dan dapil luar negeri dengan total 78.989.744 suara.

Sementara pasangan Anies-Cak imin memperoleh 33.837.170 suara atau 25,04 persen, disusul pasangan Ganjar-Mahfud dengan perolehan 22.298.606 suara atau 16,50 persen.

"Di 30 persen cakupan TPS ini (di mana ada foto warga dan Sirekap), KawalPemilu membandingkan hasil hitungan KawalPemilu dengan KPU SIREKAP," tulis akun @KawalPemilu_org dikutip Kamis (14/3/2024).

KawalPemilu menyebut bahwa pihaknya tidak menemukan indikasi dugaan kecurangan Pemilu usai pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

"Dari penelitian ini, kami tidak menemukan indikasi kecurangan *pasca* pencoblosan Pilpres yang terstruktur & sistematis sehingga menguntungkan salah satu paslon. Hasil penelitiannya bisa dilihat di kpemi.lu/kpu," tulis akun @KawalPemilu_org.

 


Tak Mengubah

Meski masih tersisa 17,3 persen cakupan TPS, KawalPemilu memprediksi hal tersebut tidak akan mengubah hasil penghitungan suara.

"Dengan hasil penghitungan suara REAL COUNT KawalPemilu 2024 masih tersisa 17,3% cakupan TPS. Namun secara data, tidak akan mengubah hasil penghitungan sementara. Oleh karena itu kami mengucapkan selamat kepada Paslon 02 yang menang satu putaran >50% pada Pilpres 2024," demikian akun @KawalPemilu_org.

KawalPemilu juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah mengirimkan foto C Hasil dari setiap TPS. Menurut KawalPemilu, partisipasi warga mengirimkan foto C Hasil mengalami kenaikan naik dari kurang dari 20 persen pada Pemilu 2019 menjadi 32,9 persen pada Pemilu 2024.

"Walaupun kami sebut tahun ini adalah tahun terburuk dalam cakupan TPS, namun kami ingin angkat topi dan APRESIASI seluruh masyarakat yang telah mengirim foto langsung dari TPS. Inilah semangat gotong royong & partisipasi politik yang patutu diacungkan jempol. Kudos untuk warga!" tambah akun @KawalPemilu_org.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya