Liputan6.com, Jakarta - Aktris cantik kelahiran Jakarta, 16 Maret 1982, Dian Sastrowardoyo mengisahkan perjalanan spiritualnya hingga akhirnya ia memutuskan untuk masuk Islam atau mualaf.
Baca Juga
Advertisement
Rupanya, yang menyebabkan ia masuk Islam bermula dari pertanyaannya tentang kiamat yang mendapatkan jawaban memuaskan dari salah seorang ustadz yang ia sendiri tidak menyebutkan namanya.
Pemeran Citra dalam film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) ini mengisahkan pengalaman pribadinya ini ketika ia menjadi bintang tamu dalam acara podcast y ang dipandu actor dan presenter kawakan Daniel Mananta tahun 2021 yang silam.
Sebagai informasi, Dian Sastro terlahir dari keluarga yang menganut agama Katolik. Dalam perjalanan hidupnya, ketika menginjak usia remaja, rupanya dia memiliki pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan spiritual religius.
"Jadi, pas gue lagi nyari spiritual tourist itu, gue punya pertanyaan-pertanyaan labil banget umur 17 tahun," terang Dian dikutip dari tayangan YouTube Daniel Mananta, Kamis (14/03/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Pertanyaan Dian Sastro Tentang Kiamat
Salah satu pertanyaan yang menyebabkan ia memutuskan untuk masuk Islam ialah tentang kiamat. Saat itu, dalam benaknya bertanya-tanya perihal Tuhan menciptakan alam semesta yang pada akhirnya juga Ia hancurkan.
Beberapa kali pertanyaan ini ia ajukan ke beberapa pemuka agama, namun tak kunjung menemukan jawaban yang memuaskannya.
Pertanyaan yang belum menemukan jawaban ini terus menggelayuti batinnya hingga pada akhirnya ia mendatangi salah seorang ustadz dan menanyakan perihal yang sama.
Ternyata ustadz tadi mampu menjawab pertanyaannya ini dengan sangat rasional. Hal ini yang membuat Dian Sastro akhirnya menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama bertahun-tahun belum ia temukan jawabannya.
"Jawaban dia terhadap pertanyaan gue itu kok, nyes banget dan terjawab banget," ungkapnya.
Semanjak itu, dirinya sangat tertarik kepada Islam dan selanjutnya mulai mempelajari lebih dalam tentang masalah-masalah keislaman seperti sholat wajib lima waktu.
Advertisement
Tanda Kiamat dalam Islam
Menukil NU Online, para ulama berbeda pendapat terkait urutan terjadinya tanda-tanda kiamat. Imam Al-Qurṭūbī mengatakan, tanda-tanda kiamat besar yang disebutkan secara bersamaan dalam hadits-hadits di atas tidaklah berurutan, tidak terkecuali riwayat Muslim dari Hudzaifah.
Salah satu hadits sahih yang berkaitan dengan kiamat (as-sāʽah) yang pasti adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya dan juga diriwayatkan oleh beberapa perawi hadits serta diakui oleh para ulama adalah hadits berikut.
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Artinya, “Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).
Tanda-tanda kiamat dalam hadits ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir). Ada sepuluh tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits ini. Namun yang disebutkan dalam hadits tersebut hanya ada delapan: Pertama, Munculnya kabut (dukhan)
Kedua, Munculnya Dajjal
Ketiga, Munculnya Dabbah
Keempat, Terbitnya matahari dari barat.
Kelima, Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Keenam, Munculnya Isa bin Maryam;
Ketujuh, Adanya tiga gerhana, di timur;
Kedelapan, gerhana di barat;
Kesembilan, gerhana di jazirah Arab.
Kesepuluh, adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul