Sandiaga soal Turis Malaysia Beri Nilai Rendah untuk Jakarta: Kita Tak Perlu Baper

Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ingin agar penilaian itu bisa ditanggapi dengan positif.

oleh Tim News diperbarui 15 Mar 2024, 07:45 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf) Sandiaga Uno datang melayat mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli di rumah duka Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan. (Foto: Merdeka.com/Rahmat Baihaqi).

Liputan6.com, Jakarta - Viral di media sosial seorang Warga Negara Asing (WNA) Malaysia yang mengomentari atau memberikan penilaian terhadap pengalamannya saat berwisata di Jakarta. Hal ini diunggah dalam salah satu akun milik warga Malaysia.

Terkait hal itu, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ingin agar penilaian itu bisa ditanggapi dengan positif.

"Yang dari Malaysia ya. Jadi kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Parekraf DKI Jakarta dan tentunya kita tanggapi kritik atau masukan dari netizen Malaysia ini dengan positif. Kita tidak perlu baper, kita tidak perlu langsung mencaci-maki dan menjelek-jelekkan," kata Sandiaga di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Apalagi, kata Sandi, penilaian itu bisa dianggap sebagai masukan yang bisa menjadi pelajaran.

"Jangan kejelekan yang di tuduhkan kepada kita itu malah berdampak negatif dan menimbulkan pesimisme. Kebetulan ini juga bulan Ramadan, bulan penuh pengampunan. Jadi saya menanggapinya bahwa ini masukkan yang bisa menjadi pelajaran bagi kita," ujarnya.

Meski begitu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyebut, tak sedikit wisatawan dari Malaysia yang menikmati kunjungannya saat ke Indonesia.

"Tapi banyak justru wisatawan dari Malaysia, ini sangat menikmati kunjungan ke Indonesia, terutama ke Jakarta. Favorit yang dikunjungi itu Tanah Abang, enggak terlalu jauh dari sini, dan salah satu wisata yang paling digemari selain daripada wisata alam adalah wisata belanja, wisata kuliner makanan-makanan yang ada di Jakarta," sebutnya.

 


Ingin Ada Hal Menarik di IKN

Pembangunan Istana Negara dan Kantor Presiden, serta lapangan upacara di kawasan inti pusat pemerintahan Kota Nusantara, IKN masa depan Indonesia hingga kini sudah mencapai 54,7 persen. Foto: IKN

Dengan adanya penilaian tersebut, Cawapres pada Pilpres 2019 ini juga ingin adanya hal yang menarik nantinya di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Jadi ini akan terus kita kembangkan dan belajar dari pengalaman kita membangun pariwisata di Jakarta, di IKN ini kita harus juga mencari USB, Unik Salling Point. Apa sih yang unik yang enggak bisa dicari di mana-mana," ungkapnya.

"Dan menurut saya enggak bisa dicari di mana-mana ini adalah ibukota di tengah hutan belantara. Jadi ini yang akan kita kembangkan sesuai dengan semangat greenturism, ecoturims, semangat dengan intuisitif kreatif ekonomi," sambungnya.

Ia menegaskan, agar masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam menanggapi penilaian yang dilontarkan oleh WNA Malaysia tersebut.

"Jadi menurut saya kita tidak terlalu, tidak perlu terlalu berlebihan menanggapi kritik tersebut, tapi kita jadikan masukan dan pastikan bahwa nanti pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif itu mengacu kepada apa yang paling bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.


Turis Malaysia Kritik Wisata di Jakarta

Sebelumnya, dalam akun media sosial TikTok milik @intannurlianaa menampilkan beberapa gambar dengan adanya caption seperti penilaian.

Salah satu gambar itu yakni terkait makanan seperti nasi goreng yang dihidangkan pada sebuah meja.

"Kita org makan dekat restaurant je tapi still....KOTOR. Cawan, berkulat, nasi ada mcm ulat tu (emote muka mual warna hijau) padahal nampak elok je kan dlm gambar ini," tulis caption dalam foto tersebut.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya