Liputan6.com, Palangka Raya - Banjir di Kota Palangka Raya akibat luapan Sungai Kahayan menyebabkan empat orang dilaporkan meninggal dunia terseret arus banjir. Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari di Jakarta, Jumat (15/3/2024).
Advertisement
"Empat korban meninggal itu terdiri atas tiga dewasa dan satu anak-anak," kata Abdul Muhari.
Dirinya juga mengatakan, masih ada satu korban tenggelam yang masih dalam pencarian tim SAR gabungan Palangka Raya, yang diketahui merupakan akan-anak.
Meskipun dalam laporannya tidak menyebutkan secara detail terkait identitas, kapan evakuasi dan di mana jasad ditemukan, Abdul menyebutkan informasi yang diterima bahwa korban banjir Palangka Raya hilang tenggelam terseret arus deras banjir yang berlangsung sejak tiga pekan lalu akibat luapan Sungai Kahayan.
Menurut dia, hujan intensitas deras dengan durasi cukup lama menyebabkan sungai meluap dan membanjiri Kota Palangka Raya. Bahkan, hingga saat ini luapan air sungai tersebut masih menggenangi sebanyak 16 kelurahan di Palangka Raya yang mayoritas berada di bantaran aliran Sungai Kahayan.
23.310 Jiwa Terdampak
Data terbaru yang dihimpun pada Kamis (14/3) petang dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya, tertcata total ada sebanyak 23.310 jiwa yang terdampak banjir tersebut, 644 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian di tujuh lokasi berbeda.
"Pengungsi ini ketika malam hari dan saat waktu makan kembali ke tempat pengungsian, namun pada pagi hari mereka kembali ke rumah masing-masing dan mulai bekerja," ujarnya.
Abdul menegaskan pemerintah melalui BPBD Palangka Raya juga memastikan pasokan makanan untuk para warga terdampak banjir dan petugas gabungan terpenuhi tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam) melalui pendirian tiga dapur umum sampai kondisi benar-benar kondusif dan warga kembali ke rumah sepenuhnya.
Advertisement