Liputan6.com, Jakarta - Pengamanan di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU ) diperketat, menyusul rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar sejumlah elemen massa terkait hasil Pemilu 2024 pada Jumat, (15/3/2024). Sebanyak 1.197 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan di sekitar Bawaslu RI dan KPU RI.
"Kami siagakan 1.197 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi hari ini. Pengamanan telah dimulai sejak pagi," kata Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Anton Elfrino Trisanto dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).
Advertisement
Anton mengatakan, anggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif selama mengamankan jalannya aksi unjuk rasa.
Dia pun mengimbau kepada massa aksi untuk tetap menjaga ketertiban dan kedamaian. Sehingga kegiatan unjuk rasa berjalan aman.
"Kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis. Kami juga mempercayai bahwa teman-teman yang nanti akan melaksanakan aksi juga membawa suasana yang damai dan tertib, itu yang kami harapkan," ujar dia.
Anton mengatakan, pihak kepolisian telah menyiapkan rekayasa pengalihan arus lalu lintas di sekitar gedung Bawaslu dan KPU. Namun, hal itu besifat situasional. "Kami siapkan tergantung situasi dan kondisi di lapangan," tandas dia.
Persiapan Hadapi Sengketa
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk menghadapi sengketa atau perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sekarang kami sudah dalam konteks merapikan seluruh data-data, baik itu yang sifatnya pencegahan maupun penindakan," kata Lolly di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis (14/3/2024) malam.
Selain itu, kata Lolly, Bawaslu juga telah melakukan pembekalan terhadap seluruh jajaran Bawaslu di tingkat kabupaten/kota untuk menghadapi PHPU.
"Supaya mereka nanti bisa menjawab dengan lugas dan tepat, ya, karena kalau yang namanya di persidangan itu kan cara menjawab saja enggak boleh bertele-tele. Dia harus to the point, dia harus bisa membuat terang sebuah perkara," ujarnya.
Lolly mengatakan bahwa seluruh pembekalan teknis telah diberikan kepada jajaran pengawas pemilu.
"Semacam hal-hal teknis begitu saja sudah kami bekali ke jajaran pengawas pemilu, dan tentu saja yang paling penting adalah secara tertulis, ya, seluruh data-data kami rapikan," katanya. Dilansir dari Antara.
Advertisement