Liputan6.com, Jakarta - Google I/O, acara tahunan raksasa mesin pencari ini akhirnya terungkap lewat unggahan @googledevs di platform X.
Dalam unggahan tersebut, Google I/O 2024 akan digelar pada 14 Mei tahun ini berisikan sejumlah pengumuman produk terkini.
Advertisement
Diyakini, Google juga akan mengumumkan lini produk ponsel Android terbarunya, yaitu Pixel 8a.
Tak hanya itu, ajang tahunan Google ini juga dipakai perusahaan untuk memperkenalkan sejumlah fitur baru di OS Android 15.
Google juga sering kali mengumumkan sejumlah teknologi baru, dan cara perusahaan berinteraksi dengan komunitas pengembang.
Berhubung masih ada waktu sekitar 2 bulan lagi, pastinya akan lebih banyak lagi bocoran informasi apa saja yang akan Google umumkan di I/O.
Beberapa pihak mengatakan, Google bakal mengumumkan informasi terbaru tentang teknologi AI mereka.
Toh ini karena Google telah berkali-kali mengungkap bagaimana teknologi AI mereka, seperti Gemini AI sangat hebat.
Karena itu, dapat dipastikan AI akan menjadi salah satu fokus utama pengumuman di ajang Google I/O pada 14 Mei 2024 nanti.
Bagi kamu yang ingin ikutan atau memantau ajang Google I/O ini di kanal YouTube perusahaan.
Google Pecat Engineer yang Protes soal Genosida di Konferensi Teknologi Israel
Di sisi lain, Google telah memecat seorang engineer (insinyur) Cloud yang menyela Barak Regev, Direktur Pelaksana Bisnis Google di Israel, saat berpidato di sebuah acara teknologi Israel di New York.
"Saya seorang insinyur perangkat lunak Google dan saya menolak membangun teknologi yang mendukung genosida atau pengawasan," kata insinyur tersebut dengan lantang, menurut laporan CNBC global.
Dalam video yang viral di media sosial (diunggah oleh jurnalis lepas Caroline Haskins), engineer yang tak disebutkan namanya itu terlihat dan terdengar berteriak. Demikian seperti dikutip dari Engadget, Senin (11/3/2024).
Saat diseret oleh petugas keamanan--di tengah cemoohan pengunjung--dia terus berbicara dan merujuk pada Project Nimbus.
Nimbus adalah kontrak senilai USD 1,2 miliar yang dimenangkan Google dan Amazon untuk memasok AI dan teknologi canggih lainnya kepada militer Israel.
Advertisement
Karyawan Google Mendesak Perusahaan Batalkan Proyek Nimbus
Tahun lalu, sekelompok karyawan Google menerbitkan surat terbuka yang mendesak perusahaan untuk membatalkan Proyek Nimbus, selain menyerukan “kebencian, pelecehan dan pembalasan” yang diterima pekerja Arab, Muslim, dan Palestina di dalam perusahaan.
“Proyek Nimbus membahayakan anggota komunitas Palestina! Saya menolak membangun teknologi yang akan digunakan untuk cloud apartheid,” kata insinyur tersebut.
Setelah ia dikeluarkan dari tempat tersebut, Regev mengatakan kepada hadirin bahwa "Seni dari hak istimewa bekerja di sebuah perusahaan, yang mewakili nilai-nilai demokrasi memberikan panggung untuk berbagai pendapat."
Dia mengakhiri pidatonya setelah pengunjuk rasa kedua menyela dan menuduh Google terlibat dalam genosida.
Tanggapan Google
Insiden itu terjadi selama konferensi MindTheTech di New York. Tema tahun ini tampaknya adalah "Stand With Israeli Tech", karena investasi di Israel melambat setelah serangan Hamas sejak 7 Oktober 2023.
Haskins menulis cerita rinci tentang apa yang dia saksikan di acara tersebut, tapi dia tidak bisa menetap sampai acara itu selesai, karena dia juga diusir oleh pihak keamanan.
Insinyur Google yang menyela acara tersebut mengatakan kepada Haskins bahwa dia ingin "Insinyur Google Cloud lainnya mengetahui bahwa seperti inilah bidang teknik, berdiri dalam solidaritas dengan komunitas yang terkena dampak pekerjaan Anda."
Dia berbicara kepada jurnalis tersebut secara anonim untuk menghindari dampak profesional, namun Google dengan jelas mengetahui siapa dia.
Dalam sebuah pernyataan kepada Engadget, juru bicara Google mengatakan, "Awal pekan ini, seorang karyawan mengganggu rekan kerja yang sedang memberikan presentasi, mengganggu acara resmi yang disponsori perusahaan. Perilaku ini tidak baik, apa pun masalahnya, dan karyawan tersebut dipecat karena melanggar kebijakan kami."
Advertisement