Liputan6.com, Jakarta - Nama Vladimir Putin tengah banyak menjadi pembicaraan belakangan ini setelah dimulainya proses Pemilu Rusia tahun ini. Pemilu Rusia dijadwalkan pada 15-17 Maret, dan pemenangnya akan diresmikan pada bulan Mei mendatang.
Vladimir Putin diperkirakan akan terpilih kembali mengingat amandemen Rusia pada tahun 2020, yang secara resmi mengatur ulang masa jabatannya menjadi nol mulai 2024. Hal itu berpotensi memungkinkan dia untuk tetap berkuasa hingga tahun 2036.
Advertisement
Menjabat sejak 2012, Vladimir Putin menjadi presiden Rusia terlama yang berkuasa, melampaui masa jabatan pemimpin Soviet Leonid Brezhnev selama 18 tahun.
Mengutip Fox Business, Jumat (15/3/2024) berbagai perkiraan dari para ekonom dan pakar menunjukkan, Vladimir Putin memiliki total kekayaan bersih berkisar antara USD 70 miliar (Rp 1 kuadriliun) hingga USD 200 miliar (Rp 3,1 kuadriliun).
Pengungkapan resmi menyebutkan pendapatan tahunan Putin mencapai USD 140.000, dan ia tinggal di sebuah apartemen seluas 800 kaki persegi di St. Petersburg, dua mobil era Soviet, sebuah truk off-road dan trailer mobil, menurut laporan TIME.
Adapun ekonom dan penulis asal SwediaC Anders Aslund pada tahun 2022 memperkirakan bahwa Putin memiliki aset senilai antara USD 100 miliar (Rp. 1,5 kuadriliun) dan USD 130 miliar (Rp. 2 kuadriliun).
Perkiraannya berasal dari kekayaan orang-orang kepercayaan Putin, yang masing-masing memiliki antara USD 500 juta dan USD 2 miliar.
Selain itu, Putin juga dilaporkan memiliki lahan hutan berpagar seluas hampir 750 hektar yang diminta untuk kompleksnya di Karelia, hanya 18 mil dari perbatasan Finlandia, di mana Putin menikmati tempat tinggal lengkap dengan tempat pembuatan bir, ruang minum teh, pemandian, perikanan, dan pertanian, serta akses pribadi ke air terjun dan danau.
Profil Presiden Rusia Vladimir Putin
Lahir di Leningrad, daerah yang saat itu masih mengalami trauma Perang Dunia Kedua, Vladimir Putin dikenal sebagai sosok anak muda yang pemberani, seperti dikutip dari BBC.
Di usia 12 tahun, Putin muda mengikuti latihan sambo, olahraga bela diri Rusia, dan juga judo.Ia berusaha keras dan disiplin sehingga pada usia 18 tahun, Putin sudah mendapat sabuk hitam judo, serta menempati posisi ketiga dalam kompetisi junior nasional.
Putin menempuh studinya di Universitas Negeri Leningrad dan memilih jurusan hukum, di mana ia lulus pada tahun 1975. Jurusan itu dipilihnya untuk mewujudkan cita-citanya menjadi anggota intelijen di Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau KGB.
Bahkan sebelum saya selesai SMA, saya selalu ingin kerja jadi intelijen," Putin bercerita, dikutip dari Deutsche Welle.
Berlanjut pada tahun 1976, Tahun 1976, Putin meraih pangkat Letnan Pertama di KGB. Saat itu, ia bertugas pada kontra intelijen dan memantau warga negara asing.
Setelah menjalani pelatihan di Andropov Red Banner Institute di Moskow dan telah fasih berbahasa Jerman, Putin ditugaskan ke Dresden (yang saat itu merupakan wilayah Jerman Timur) dari 1985 hingga 1990.
Advertisement
Menang Pilpres di 2000
Hingga pada tahun 1991, Putin mengundurkan diri dari KBG dan memulai kariernya di bidang politik dengan bekerja di Balai Kota Saint Petersburg sebagai staf Wali Kota Anatoly Sobchak.
Karier politik Putin bahkan semakin melejit sebelum akhirnya dia ditunjuk menjadi Direktur FSB (Federálʹnaja Slúžba Bezopásnosti Rossíjskoj Federácii), yang merupakan pengganti KGB pada tahun 1998.
Di tahun selanjutnya, Presiden Rusia Boris Yeltsin mengundurkan diri dan menunjuk Putin sebagai pejabat presiden sampai datangnya pemilihan umum resmi.
Kemudian pada tahun 2000, Putin secara resmi memenangkan pilpres dengan meraih 53 persen suara.
Mengutip laman Britannica, Putin secara keseluruhan telah menjabat sebagai perdana menteri Rusia pertama kali untuk periode 1999-2000. Ia kemudiam menjadi presiden Rusia pada periode 2000-2008 dan kembali menjadi perdana menteri pada 2008-2012, serta kemudian sebagai presiden tahun 2012 hingga saat ini.