Cuaca Buruk, Truk dan Mobil Pribadi Mengular di Pelabuhan Bakauheni

ASDP menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengguna jasa dan masyarakat sekitar atas ketidaknyamanan akibat situasi yang terjadi di Pelabuhan Bakauheni.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Mar 2024, 17:30 WIB
Hampir setengah juta orang telah menyebrang dari Pelabuhan Merak, menuju Pelabuhan Bakauheni untuk mudik

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca buruk melanda daerah di Pelabuhan Merak, Banten. Dampak dari cuaca buruk tersebut, sejumlah kendaraan truk barang dan mobil pribadi memadati Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Kendaraan baik roda empat maupun truk barang menumpuk di area kantong parkir Pelabuhan Bakauheni.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Rudi Sunarko mengatakan, penumpukan sejumlah kendaraan tersebut akibat adanya cuaca buruk yang terjadi di Pelabuhan Merak, Banten.

"Iya, saat ini memang cuaca sedang tidak mendukung di Pelabuhan Merak Banten, yang mengakibatkan kapal susah sandar," kata Rudi Sunarko dikutip dari Antara, Jumat (15/3/2024).

ASDP Indonesia Ferry akan terus melakukan kordinasi dengan pihak terkait agar penumpukan kendaraan di area Pelabuhan Bakauheni dapat terurai. "Saat ini kami terus melakukan kordinasi baik pihak Pelabuhan Merak maupun stakeholder terkait lainnya," kata dia.

ASDP menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengguna jasa dan masyarakat sekitar atas ketidaknyamanan akibat situasi yang terjadi.

Manajemen terus berupaya memprioritaskan keselamatan penumpang, awak kapal, dan fasilitas pelabuhan, demi kelancaran dan kenyamanan penyeberangan.

Selain itu ia mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi cuaca buruk yang terjadi, khususnya di lintasan tersibuk Bakauheni-Merak.

Salah satu pengendara dari Palembang, Boby, saat diwawancarai di Bakauheni, Jumat, mengatakan ia mengantre untuk masuk ke dalam kapal sudah enam jam lamanya.

"Kami dari Palembang mau ke Subang bawa beras, tertahan di sini sudah enam jam lebih lah pak," kata Boby.


BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Melanda 20 Provinsi, Bisa Picu Bencana Hidrometeorologi

Pengendara motor menggunakan jas hujan saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan hujan lebat yang dapat disertai petir atau kilat berpotensi turun di sejumlah titik di 20 provinsi di Tanah Air.

Berdasarkan peringatan dini cuaca yang dimuat dalam situs BMKG, hujan lebat itu diprakirakan turun di sejumlah titik di Provinsi Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Berikutnya, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga diprediksi akan dilanda hujan lebat.

Selain peringatan terkait potensi turunnya hujan lebat, BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat, seperti banjir.

Wilayah tersebut meliputi Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Berikutnya, ada pula peringatan dari BMKG mengenai potensi angin kencang yang dapat melanda sejumlah provinsi, yaitu Sumatera Barat, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Selatan.

Angin kencang berpotensi pula terjadi di Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua. 


Potensi Bencana Hidrometeorologi

Sejalan dengan peringatan tersebut, BMKG mengimbau masyarakat di Tanah Air untuk mewaspadai adanya potensi hujan disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Secara umum, BMKG memprediksi curah hujan dari tanggal 13 Maret hingga 15 Maret mendatang dapat menyebabkan kemunculan bencana hidrometeorologi di sebagian wilayah, yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku, dan Papua.

  

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya