Karomah Langka Syaikh Abu Hasan As-Syadzili yang Sukar Ditandingi Wali Lain

Beliau diberi anugerah agung berupa kemuliaan atau karomah oleh Allah SWT sehingga ia tahu apa yang akan terjadi hingga hari kiamat.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2024, 11:30 WIB
Iustrasi Waliyullah (Tangkap Layar)

Liputan6.com, Jakarta - Syekh Abu Hasan As-Syadzili ialah salah seorang waliyullah yang memperoleh gelar Wali Quthub al-Ghauts atau al-Aqtab. Gelar yang juga disandang oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Beliau diberi anugerah agung berupa kemuliaan atau karomah oleh Allah SWT sehingga ia tahu apa yang akan terjadi hingga hari kiamat.

Beliau lahir di Maroko pada tahun 593 H/1197dan merupakan pendiri Tarekat Syadziliyah, yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia.

Para pengikutnya mempercayainya sebagai salah seorang salah seorang keturunan Rasulullah SAW. Desa tempat kelahirannya bernama Ghumarah, dekat kota Sabtah, daerah Maghrib, yang sekarang termasuk wilayah Maroko, Afrika Utara.

Di masanya, beliau merupakan seorang waliyullah dengan predikat wali tertinggi dalam hirarki kewalian. Lazimnya wali, Syekh Abu Hasan As-Syadzili diberkati karomah yang dahsyat yang mungkin sulit dicari tandingannya walau sesama wali.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Tahu Sesuatu yang Akah Terjadi Hingga Hari Kiamat

Ilustrasi kiamat (Photo by Javier Miranda on Unsplash)

Menukil pecihitam.org, di antara karomah beliau yang sangat luar biasa dan mungkin akan ditentang oleh Kaum sebelah adalah anugerah yang membuatnya bisa mengetahui apa yang akan terjadi hingga Hari Kiamat.

Tentang hal ini, beliau pernah berkata, “Aku diberi tahu catatan muridku dan muridnya muridku, semua sampai hari kiamat, yang lebarnya sejauh mata memandang, semua itu mereka bebas dari neraka. Jikalau lisanku tak terkendalikan oleh syariat, aku pasti bisa memberi tahu tentang kejadian apa saja yang akan terjadi besok sampai hari kiamat”.

Masyaallah! Begitu agung karomah yang Allah anugerahkan kepada beliau. Sekali lagi, walaupun mungkin akan ditentang oleh orang yang anti tasawuf, tetapi karomah berupa mengetahui hal yang akan terjadi itu tidak mustahil diberikan Allah kepada walinya.

Bahkan seorang wali yang lain pernah berkata, jika tidak karena satu ayat dalam Al-Qur’an, maka aku akan mengatakan apa yang terjadi hari ini hingga Hari Kiamat. Ayat yang dimaksud terdapat dalam Surat Ar-Ra’d

يَمْحُوا اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ وَيُثْبِتُ ۚوَعِنْدَهٗٓ اُمُّ الْكِتٰبِ

Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). (QS. Ar-Ra’d ayat 39)

Salah satu maksud ayat di atas menurut sebagian ahli tafsir adalah Allah bisa saja dengan kehendaknya merubah takdir yang telah ditentukan sebelumnya. Seperti orang yang bersilaturahmi dan gemar bersedekah, umurnya akan bertambah panjang. Atau karena berdoa, maka takdir seseorang bisa berubah. Sementara yang tidak bisa berubah hanya ketentuan yang di Lauhul Mahfudz yang hanya Allah yang tahu.

Baca Juga:  Biografi Ibnu Hajar Al Asqalani Pengarang Kitab Fathul BariMakanya ada doa dari Ali bin Abi Thalib sebagai berikut:

اللهم إن كنت كتبتني من الأشقياء فامح واكتبني من السعداء. وإن كنت كتبتني من السعداء فأثبت فإنك تمحو ما تشآء وتثبت وعندك أم الكتاب

Ya Allah, jika telah Engkau elah catat aku sebagai orang yang celaka, maka hapuslah dan catatlah aku sebagai orang yang beruntung. Dan jika Engkau telah catat aku sebagai orang yang beruntung, maka tetapkanlah catatan itu karena sesungguhnya Engkau punya kehendak untuk menghapus dan menetapkan catatan dan bagimu induk segala catatan.

Maka, kesimpulannya… tidaklah mustahil jika Allah menganugrahkan kepada Syaikh Abu Hasan As-Syadzili berupa karomah bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan.


Karomah Dahsyat Lain Syekh Abbu Hasan As-Syadili

Ilustrasi hujan komet ke planet Bumi purba. (Sumber Jet Propulsion Library NASA)

Sebagai seorang Wali Quthub, tentu ia dianugerahi beberapa karomah. Di antara karomah Syaikh Abu Hasan As-Syadzili yang diriwayatkan adalah sebagai berikut:

1). mampu memberi bantuan berupa rahmat dan pemeliharaan yang khusus dari Allah swt.

2). mampu menggantikan Wali Qutub yang lain.

3). mampu membantu malaikat memikul Arsy.

4). hatinya terbuka dari haqiqat dzat Allah swt. dengan disertai sifat-sifat-Nya.

Bagi sebagian kalangan yang anti tasawuf dan karomah, keistimewaan-keistimewaan yang Allah berikan kepada Syaikh Abu Hasan As-Syadzili kerap dianggap hanya sebagai dongeng atau mitos kaum sufi.

Karena mereka memang tidak memahami dan meresapi bahwa karomah yang Allah anugerahkan kepada kaum sufi adalah berkat dari keistiqomahan mereka dalam melakukan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah.

Seperti Syaikh Abu Hasan As-Syadzili mislanya. Beliau belajar ilmu thariqah dan hakikat setelah matang dalam ilmu fiqihnya. Bahkan beliau tak pernah terkalahkan setiap berdebat dengan ulama-ulama ahli fiqih pada masa itu.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya