Liputan6.com, Jakarta - Sebagai pendatang baru di pasar otomotif Tanah Air, khususnya kendaraan listrik, BYD langsung ketiban untung lewat orderan 10.000 mobil listrik oleh PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Icon Plus.
Unit-unit ini nantinya akan digunakan sebagai kendaraan operasional PLN dan implementasi kerja sama ini akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun.
Advertisement
Kerja sama ini tandai dengan penandatanganan Head of Agreement yang dilakukan oleh Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhou bersama dengan Ari Rahmat Indra Cahyadi, Direktur Utama PT Indonesia Comnet Plus di Mall Kota Kasablanka, Jumat (15/3/2024).
"Kami di BYD sangat bersemangat dengan kolaborasi bersama PT Indonesia Comnet Plus melalui subholding PLN Icon Plus untuk menyediakan Electric Vehicle BYD dalam lima tahun ke depan," terang Eagle Zhou.
"Kolaborasi ini akan memungkinkan kami menggenapi visi kami untuk menghadirkan teknologi ramah lingkungan yang inovatif dan berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia, serta memberikan kontribusi positif pada mobilitas berkelanjutan di negara ini dengan mitra dealer kami," tambahnya.
Sementara itu, Ari Rahmat Indra Cahyadi, Direktur Utama PT Indonesia Comnet Plus menyatakan, kerjasama ini akan membawa manfaat besar bagi perkembangan infrastruktur dan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, serta mendukung program pemerintah Green Energy Transition di Indonesia, mewujudkan masa depan energi yang lebih berkelanjutan.
Dirinya juga menuturkan pemilihan mobil listrik BYD untuk dijadikan kendaraan operasional karena memenuhi beberapa aspek, salah satunya adalah sistem pengisian daya baterai mobil ini telah sesuai dengan sistem charging milik PLN.
"Kedua karena kami melihat BYD ini sebagai leader di dalam penyedia EV (electric vehicle). Jadi, portofolio BYD sebagai pemimpin industri di dunia tentunya memberikan jaminan dukungan untuk PLN karena kami juga ingin bekerja sama dengan the best in industry," jelas Ari.
Disebar ke Seluruh Kantor Cabang PLN
Lebih lanjut ia menerangkan, untuk menunjang operasional PLN, unit mobil listrik tersebut nantinya akan disebar ke kantor-kantor cabang PLN di seluruh Indonesia.
"Untuk operasional kantor, sampai di kantor cabang nantinya. PLN punya seribu lebih kantor cabang dan secara bertahap PLN ingin melakukan refresh produk yang ada saat ini dengan pakai mobil BYD," kata Ari.
"PLN juga memiliki 10 subholding dan ini bagian dari yang di-provide untuk menggunakan mobil listrik," tambahnya.
Sekadar informasi, unit yang digunakan nanti terdiri dari tiga model mobil listrik yang telah telah diniagakan BYD Motor Indonesia, yang terdiri dari BYD Atto 3, BYD Dolphin, dan BYD Seal.
Tidak disebutkan secara rinci berapa nilai yang digelontorkan PLN untuk membeli mobil listrik BYD. Namun yang pasti, angkanya cukup fantastis mengingat BYD Dolphin per unitnya dibanderol Rp 425 juta, sementara BYD Atto 3 Rp 515 juta, dan BYD Seal dipatok Rp 629 juta hingga Rp 719 juta.
Advertisement