Harga Bitcoin Hanya Naik 2%, Avalance Melesat Pimpin Penguatan Selama Sepekan

Harga Bitcoin (BTC) naik tipis 2,10 persen dalam sepekan ke posisi USD 69.688,88, setara Rp 1,09 miliar. Sedangkan selama sepekan, avalanche pimpin penguatan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Mar 2024, 09:45 WIB
Harga mayoritas kripto jajaran teratas hijau dalam sepekan. Pada periode tersebut, penguatan dipimpin oleh Avalanche yang berhasil kembali ke posisi 10 kripto teratas. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga mayoritas kripto jajaran teratas hijau dalam sepekan. Pada periode tersebut, penguatan dipimpin oleh Avalanche yang berhasil kembali ke posisi 10 kripto teratas, menyalip Shiba Inu. Sementara lainnya menguat, Ethereum, Tether USDt, dan Dogecoin turun pada periode yang sama.

Melansir data Coinmarketcap, Sabtu (16/3/2024) pagi, Bitcoin (BTC) naik tipis 2,10 persen dalam sepekan ke posisi USD 69.688,88, setara Rp 1,09 miliar (kurs Rp 15.646,60 per USD). Dalam 24 jam terakhir, bitcoin sebagai kripto dengan kapitalisasi terbesar itu terkoreksi 2,72 persen.

Ethereum (ETH) turun 3,64 persen dalam sepekan ke posisi USD 3.747,26, atau sekitar Rp 58,63 juta. Dalam 24 jam terakhir, Ethereum turun 3,56 persen. Tether USDt (USDT) terkoreksi tipis 0,21 persen dalam sepekan. Dalam 24 jam terakhir, USDT naik 0,08 persen ke posisi USD 1,00, setara Rp 15.646,60.

Harga BNB (BNB) berada pada posisi USD 618,76 atau sekitar  Rp 9,64 juta, naik 28,09 persen dalam sepekan. Dalam 24 jam terakhir, BNB naik 2,13 persen.

Solana (SOL) naik 27,05 persen dalam sepekan. Solana saat ini berada pada posisi USD 184,17 atau sekitar Rp 2,88 juta, naik 4,85 persen dalam 24 jam terakhir. XRP (XRP) naik 2,30 persen dalam sepakan. Dalam 24 jam terakhir, XRP terkoreksi 5,16 persen ke posisi USD 0,06359, atau sekitar Rp 994,97.

Harga USDC (USDC) saat ini berada pada posisi 1,00, setara Rp 15.646,60. Dalam sepekan, USDC naik 0,02 persen dan naik 0,05 persen dalam 24 jam terakhir.

Cardano (ADA) naik 0,39 persen dalam sepekan. Dalam 24 jam terakhir, ADA terkoreksi 3,27 persen ke posisi USD 0,7276, atau sekitar Rp 11.384,47.

Harga Dogecoin (DOGE) berada pada posisi USD 0,01632, setara Rp 255,35. Dogecoin turun 1,23 persen dalam sepekan, dan turun 8,32 persen dalam 24 jam terakhir.

Juara pekan ini, Avalanche (AVAX) berhasil melonjak 36,18 persen dan menggeser Shiba Inu yang sempat berada di posisi 10 kripto dengan kapitalisasi teratas. Dalam 24 jam terakhir, AVAX naik 7,15 persen ke posisi USD 58,19, atau sekitar Rp 910.475,65.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Chairman MicroStrategy Michael Saylor Sebut Bitcoin Jadi Pesaing Indeks S&P 500

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya diberitakan, pada konferensi Bitcoin Atlantis di Madeira, Portugal, salah satu pendiri dan Executive Chairman MicroStrategy Inc, Michael Saylor membahas Bitcoin dan topik lainnya. Salah satu pokok pembicaraan seputar ETF Bitcoin Spot yang baru-baru ini disetujui dan kemampuannya untuk bersaing dengan kelas aset dan ETF teratas lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Saylor menjelaskan, Bitcoin menjadi pesaing emas dan bisa mengalahkan indeks S&P 500.

“Kami berpikir mungkin Bitcoin adalah pesaing emas, namun sebenarnya Bitcoin telah menduduki peringkat teratas, dan sekarang mulai tertinggal dari ETF Indeks S&P 500,” kata Saylor, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (14/3/2024).

Bitcoin dan emas dipandang serupa oleh beberapa investor, karena pasokannya terbatas dan dapat dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, emas telah ada selama ribuan tahun, sementara Bitcoin baru berusia 15 tahun. 

Bitcoin dengan cepat naik peringkatnya dan Saylor tidak lagi melihat emas sebagai pesaing utama Bitcoin dari perspektif investasi.

Sebaliknya, Saylor percaya Bitcoin berpotensi bersaing dengan ETF terbesar di dunia, yaitu ETF indeks S&P 500, seperti SPDR S&P 500 ETF Trust (NYSE:SPY) dan iShares Core S&P 500 ETF (NYSE:IVV).

 


Kapitalisasi Pasar Indeks S&P 500 Masih Lebih Unggul

Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Dalam hal kapitalisasi pasar, S&P 500 jauh melampaui Bitcoin. Ia memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 40 triliun atau setara Rp 620.084 triliun (asumsi kurs Rp 15.502 per dolar AS), jauh di atas Bitcoin yang USD 1,3 triliun atau setara Rp 20.152 triliun. 

Namun, kinerja Bitcoin belakangan ini, menurut Saylor, bisa menjadi pertanda Bitcoin siap bersaing dengan beberapa dana terbesar di dunia.

ETF Bitcoin spot diluncurkan kurang dari dua bulan lalu tetapi telah melampaui total aset gabungan lebih dari USD 50 miliar atau setara Rp 775,1 triliun, menurut analis ETF senior Bloomberg, Eric Balchunas. ETF juga mencatat rekor jumlah arus masuk selama 30 hari pertama.

“ETF ini membuka kesadaran, peluang, dan fungsionalitas dunia finansial bagi 99% investor arus utama. Anda tidak dapat meremehkan betapa pentingnya hal ini bagi seluruh jaringan,” jelas Saylor.

Saylor dan Microstrategy adalah institusi pemegang Bitcoin terbesar, mengumpulkan 193.000 Bitcoin selama beberapa tahun terakhir. Investasi secara keseluruhan meningkat lebih dari 100% dan saat ini bernilai lebih dari USD 13,5 miliar atau setara Rp 209,2 triliun.

 


Nilai Kepemilikan Bitcoin El Salvador Melonjak jadi Rp 3,1 Triliun

Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, kepemilikan bitcoin El Salvador memiliki laba yang belum direalisasi sebesar USD 84 juta atau setara Rp 1,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.491 per dolar AS) dari kepemilikan yang pertama kali diperolehnya pada September 2021.

Dilansir dari CoinDesk, Rabu (13/3/2024), kenaikan harga Bitcoin sebesar 250% selama setahun terakhir telah melambungkan perbendaharaan bitcoin negara Amerika Tengah menjadi lebih dari USD 206 juta atau setara Rp 3,1 triliun pada Selasa.

Ini merupakan peningkatan sebesar 69% dari modal awal sejauh ini. El Salvador menampung 2.681 BTC, data menunjukkan, memperoleh lebih dari 12 pembelian terpisah dengan biaya rata-rata USD 42.600 atau setara Rp 659,9 juta.

Pada 2021 jadi momen bersejarah El Salvador karena menjadi negara pertama yang mengakui bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Sejak itu, barang, jasa, dan pajak semuanya dapat dibayar dengan bitcoin.

Oleh karena itu, Presiden El Salvador, Nayib Bukele mengindikasikan dalam postingannya pada Selasa negara tersebut menghasilkan lebih banyak bitcoin dalam bentuk pendapatan dari layanan lain.

Ini termasuk pendapatan dari program paspor kewarganegaraan, yang mengubah bitcoin menjadi dolar AS untuk bisnis lokal, penambangan bitcoin, dan pendapatan dari layanan pemerintah.

El Salvador juga memperkenalkan “VISA Kebebasan” pada Desember, membagikan tempat tinggal kepada maksimal 1.000 orang per tahun yang menginvestasikan setidaknya USD 1 juta atau setara RP 15,4 miliar dalam bentuk stablecoin bitcoin atau tether (USDT).

Pendaftar yang berhasil menerima izin tinggal jangka panjang dan memiliki jalur menuju kewarganegaraan penuh, seperti yang dilaporkan.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya