Keren, Siswi SD Ciptakan Aplikasi Game Promosikan Budaya Lampung

Didasari hobi bermain game online, membuat siswi SD asal Bandar Lampung bernama Fitria Khasanah ini tertarik menciptakan game online sendiri, sudah puluhan game online yang Fitria ciptakan, dua diantaranya dinamakan Jelajah Lampung Berjaya dan Lorong Toleransi Pancasial. Dua game tersebut kini bisa diunduh di Play Store.

oleh Ardi Munthe diperbarui 18 Mar 2024, 13:00 WIB
Fitria Khasanah, siswi SD pembuat game online edukasi tema toleransi dan sejarah Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi)

Liputan6.com, Lampung - Fitria Khasanah, seorang siswi Sekolah Dasar (SD) berhasil menciptakan aplikasi game online tentang edukasi bertema pancasila hingga mempromosikan budaya Provinsi Lampung.

Tak tanggung, sudah puluhan game online yang Fitria ciptakan, dua diantaranya dinamakan Jelajah Lampung Berjaya dan Lorong Toleransi Pancasial. Dua game tersebut kini bisa diunduh di aplikasi Play Store. 

Siswi yang duduk di bangku kelas 6 di SDN 2 Sukabumi, Kota Bandar Lampung ini mengatakan bahwa bakatnya membuat game yang didasari hobinya bermain game online. 

"Karena suka main game online, terus diarahkan sama ayah buat aplikasi game online buatan sendiri," kata Fitria saat disambangi di kediamannya di Jalan Gunung Rajabasa, Kelurahan Perumnas Way Halim, Kecamatan Way Halim, kota setempat, Sabtu (16/3/2024).

Dua game yang dibuat tersebut tujuannya untuk mengenalkan Provinsi Lampung di kancah internasional. Selama membuat game tersebut, ia diarahkan oleh sang ayah dalam menentukan konsep game. 

"Game Jelajah Lampung Berjaya ini memang aku yang buat, tapi untuk konsepnya seperti apa, ya ayah yang mengarahkan," jelas dia. 

Fitria menuturkan, sejumlah fitur di dalam game Jelajah Lampung Berjaya yang dibuatnya itu, berupa sejarah lengkap Provinsi Lampung. Berikut data lengkap 15 kabupaten/kota yang ada di daerah tersebut.

Kemudian, game Lorong Toleransi Pancasila, pengguna bisa menggunakan fitur yang memberikan pesan tentang pentingnya hidup rukun serta damai dalam kehidupan berbangsa. 

Fitria menyampaikan, dalam proses pembuatan game edukasi tersebut memakan waktu sekitar tiga bulan. Ia membuat game tersebut menggunakan program Unity dan Konstruk. 

"Untuk membuat aplikasi ini pakai program dari Unity sama Konstruk 3D, sekitar tiga bulan proses pembuatannya," imbuhya. 

Dia menjelasakan, selain dua game tersebut, ia juga sudah membuat puluhan game lainnya yang bisa dimainkan secara online. Namun, puluhan game tersebut hanya bisa dimainkan di aplikasi tertentu, tidak tersedia di Play Store. 

"Game yang lain juga ada, bisa dimainkan secara online, tapi harus pakai aplikasi Roblock. Di Play Store belum tersedia. Game ini hanha bisa dimainkan oleh Androin yang sudah versi 13," jelas dia. 

Dia menyampaikan, meski suka bermain game online, ia tak lupa belajar, karena menurutnya sekolah adalah yang paling utama.

"Belajar di rumah tetap yang utama, biarpun suka game, saya tetap rajin belajar. Itu juga pesan ayah, untuk tetap mengutamakan sekolah," imbuhnya. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya