Insiden Pesawat Latam Airlines Menukik Tajam yang Sebabkan 50 Penumpang Terluka Diduga karena Pramugari Ceroboh

Pada Senin, 11 Maret 2024, pesawat Latam Airlines tiba-tiba meluncur menukik tajam hingga menyebabkan lebih dari 50 orang penumpang terluka.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 17 Mar 2024, 10:49 WIB
Pesawat Latam Airlines. (dok. BRUCE BENNETT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Insiden guncangan yang menyebabkan pesawat Boeing 787 milik Latam Airlines menukik tajam hingga menyebabkan setidaknya 50 orang terluka diduga disebabkan oleh kecerobohan pramugari. Hal itu didasarkan pada laporan terbaru hasil penyelidikan awal insiden tersebut.

Pramugari itu dilaporkan secara tidak sengaja menekan tombol di kursi pilot saat menyajikan makanan di tengah penerbangan, kata pejabat industri penerbangan AS saat menjelaskan bukti awal dari penyelidikan tersebut kepada The Wall Street Journal, dikutip dari laman news.com.au, Sabtu, 16 Maret 2024.

Hal itu membuat pilot mendorong kemudi ke depan yang akhirnya membuat hidung pesawat menukik ke bawah. Akibatnya, 263 penumpang dan sembilan awak kabin ikut meluncur cepat dari langit, sambung laporan tersebut, menurut NY Post.

Penjelasan mengenai saklar kursi yang tersenggol itu sejalan dengan laporan publikasi industri penerbangan The Air Current yang mengutip keterangan dari pejabat senior badan keselamatan penerbangan. Ia mengatakan bahwa pergerakan kursi di kokpit menyebabkan sudut 'hidung pesawat ke bawah'.

Dalam insiden yang terjadi pada Senin, 11 Maret 2024, pilot Latam Airlines bernomor LA800 akhirnya bisa mengendalikan pesawat tersebut dan mendarat dengan selamat di Selandia Baru. Meski begitu, setidaknya 12 penumpang langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis intensif.

Para korban kebanyakan tidak mengenakan sabuk pengaman ketika pesawat menukik tajam hingga tubuh mereka melayang dan menabrak langit-langit kabin. Ada pula dari mereka yang pingsan akibat kejadian tersebut.

 


Memo Boeing kepada Maskapai Penerbangan

Pesawat Latam Airlines. (dok. BRUCE BENNETT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Pada Kamis, 14 Maret 2024, Boeing selaku produsen mengeluarkan memo kepada maskapai penerbangan yang mengoperasikan jet 787-nya, merekomendasikan agar mereka memeriksa kursi kokpit apakah ada penutup yang longgar pada sakelar. Mereka juga menginstruksikan cara memutus aliran listrik ke kursi pilot bermotor jika diperlukan.

"Menutup pelindung sakelar sandaran kursi berpegas ke tutup sakelar ayun yang longgar/terlepas berpotensi membuat sakelar ayun macet, mengakibatkan pergerakan kursi yang tidak diinginkan," menurut memo yang dilihat oleh The Wall Street Journal.

Boeing tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi pada Jumat, 15 Maret 2024. Juru bicara LATAM hanya mengatakan kepada The Post bahwa maskapai tersebut 'terus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mendukung penyelidikan yang sedang berlangsung'.

Maskapai yang berbasis di Chile ini sebelumnya mengatakan Dreamliner mengalami 'kejadian teknis selama penerbangan yang menyebabkan pergerakan kuat'. Mereka lalu mengatakan bahwa pesawat tersebut 'mengalami guncangan kuat selama penerbangan, yang penyebabnya saat ini sedang diselidiki'.


Pengalaman Mengerikan Para Penumpang

Ilustrasi pesawat terbang. (Unsplash/@jramos10)

Penumpang yang terguncang sebelumnya menggambarkan insiden mengerikan itu. Momen itu sempat direkam oleh beberapa penumpang. Dalam video terlihat seorang wanita terbaring tak sadarkan diri di lorong tengah, dan yang lainnya memegangi kepala karena kesakitan.

"Pesawat itu, tanpa pemberitahuan, baru saja jatuh. Maksud saya, pesawat itu jatuh tidak seperti yang pernah saya alami dalam turbulensi kecil apa pun, dan orang-orang terlempar dari tempat duduknya, terbentur bagian atas atap pesawat, terlempar ke lorong," kata penumpang Brian Jokat kepada ABC News.

"Beberapa panel atap pecah karena orang-orang terlempar dan menabrak panel atap plastik di lorong. Dan ada darah keluar dari kepala beberapa orang."

Clara Azevedo, dari Brisbane, mengatakan membantu sesama penumpang yang dua tulang rusuknya patah dan bahunya terluka karena wanita tersebut tidak bisa berbahasa Inggris. Sementara, LATAM Airlines tidak menyediakan penerjemah.

"Kami semua trauma dan kami harus menemukan kekuatan untuk membantu orang-orang," katanya kepada NZ Herald.


Penumpang Hanya Ditawari Burger

Ilustrasi penumpang pesawat. (dok. RyanMcGuire/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Sekitar 50 orang terluka dengan mayoritas mengalami luka ringan akibat kejadian itu. Sementara, menurut pihak maskapai, 13 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit. Mayoritas bisa segera keluar dalam waktu singkat, hanya seorang penumpang dan seorang awak kabin yang perlu mendapatkan perawatan medis lanjutan.

Setelah kejadian itu, sejumlah penumpang mengungkapkan kekecewaannya. Mereka mengaku diabaikan pihak maskapai selama beberapa jam setelah penerbangan yang mengerikan itu berlaku. Mereka baru ditawari burger masing-masing satu selama menunggu di Bandara Auckland.

"Kecelakaan bisa saja terjadi, namun cara mereka memperlakukan kami tidak seharusnya demikian," kata seorang penumpang asal Thailand, Iwamoto, kepada NZ Herald.

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru mengatakan pada Selasa, 12 Maret 2024, bahwa pihaknya menyita perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan dari penerbangan tersebut, yang akan memberikan informasi tentang percakapan antara pilot dan pergerakan pesawat.

Infografis 3 Tragedi Pesawat Hilang Belum Ditemukan Seperti MH370. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya