Kim Jong Un Pantau Latihan Perang Udara Korea Utara, Desak Persiapan Tempur yang Realistis

Latihan Korea Utara terjadi setelah latihan tahunan gabungan yang melibatkan Korea Selatan dan AS diadakan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Mar 2024, 18:35 WIB
Pemimpin Korut, Kim Jong-un menggunakan teropong menyaksikan peluncuran balistik antarbenua Hwasong-14 Rudal, ICBM, di barat laut Korea Utara. Korea Utara mengklaim telah menguji rudal balistik antarbenua. (KRT via AP Video)

Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi latihan perang udara pada Jumat (15/3/2024) dan mendesak persiapan tempur yang realistis. Demikian dilaporkan media pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Sabtu (16/3/2024) setelah latihan tahunan bersama yang melibatkan Korea Selatan dan Amerika Serikat selesai awal pekan ini.

"Hanya pelatihan realistis yang terkait langsung dengan peperangan yang dapat mempersiapkan tentara menjadi pejuang tempur sesungguhnya," lapor KCNA mengutip Kim Jong Un, seperti dilansir CNA.

Kim Jong Un mengatakan dia puas dengan kesiapan pasukan Korea Utara  dan lebih lanjut memerintahkan pelatihan untuk menghadapi segala macam topografi, cuaca, waktu, dan kondisi paling parah.


Jumlah Partisipan Terbesar

Uji coba rudal terbaru terjadi ketika Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan musim panas Ulchi Freedom Shield pada hari ini. Latihan ini dirancang untuk meningkatkan tanggapan bersama mereka terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang berkembang. (Handout/South Korean Defence Ministry/AFP)

Latihan Korea Utara terjadi setelah latihan tahunan gabungan yang melibatkan Korea Selatan dan AS diadakan.

Ada pun latihan gabungan Korea Selatan-AS adalah yang pertama sejak Pyongyang pada November 2023 membatalkan pakta militer antar-Korea tahun 2018 yang bertujuan untuk meredakan ketegangan.

Latihan Freedom Shield selama 10 hari yang berakhir pada Kamis (16/3) menampilkan partisipasi negara-negara anggota Komando PBB (Australia, Belgia, Kanada, Kolombia, Prancis, Inggris Raya, Yunani, Italia, Selandia Baru, Filipina, Thailand, dan AS) dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Komando PBB adalah sebutan bagi struktur komando terpadu pasukan militer multi-nasional pimpinan, yang didirikan pada 1950, yang mendukung Korea Selatan (Republik Korea atau ROK) saat dan setelah Perang Korea.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya