Skandal Penari Berpakaian Seksi Menghantam Partainya, PM Fumio Kishida Murka

Peristiwa ini adalah yang terbaru dari serangkaian skandal lain yang dihadapi LDP, termasuk penggalangan dana yang melibatkan faksi paling kuat di partai tersebut.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Mar 2024, 19:40 WIB
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (Dok. Du Xiaoyi/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengecam pertemuan anggota partai berkuasa pada November lalu yang melibatkan penari berpakaian seksi.

Rekaman yang bocor dari acara, yang diselenggarakan oleh salah satu cabang Partai Demokrat Liberal (LDP), menunjukkan perempuan-perempuan mengenakan pakaian renang duduk di pangkuan peserta.

"Acara itu sangat tidak pantas dan sangat disesalkan," kata Fumio ketika ditanyai oleh anggota parlemen pada Jumat, (15/3/2024), seperti dilansir BBC, Sabtu (16/3).

Setidaknya salah satu penyelenggara acara telah mengundurkan diri dari partai.

Menurut laporan media lokal, para wanita, yang dilaporkan merupakan bagian dari rombongan Glamour Dancers yang berbasis di Osaka dan Kyoto, diminta menggunakan mulut mereka untuk menerima uang kertas dari mulut peserta.

Acara tersebut dihadiri oleh anggota Divisi Pemuda LDP di Kota Wakayama.

Salah satu penyelenggara, Tetsuya Kawabata, sebelumnya berusaha membela acara itu dengan mengatakan bahwa kehadiran "penari go-go" - mengacu pada penari yang dipekerjakan untuk menghibur orang banyak di klub malam - dimaksudkan untuk menjamin "keberagaman".

"Kami mengundang para penari setelah mempelajari dari berbagai sudut pandang, termasuk apakah hal ini sesuai dengan tema keberagaman," kata Tetsuya, wakil ketua sayap pemuda LDP setempat kepada stasiun televisi Jepang All-Nippon News Network.

"Pertemuan ini memicu kegembiraan yang ... melebihi ekspektasi saya."

Dia dikabarkan telah mengundurkan diri dari partai.


Didanai Iuran Peserta

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sayap pemuda nasional LDP sebelumnya telah meminta maaf dan mengatakan dua anggota parlemen lainnya yang menghadiri acara akan mengundurkan diri dari jabatan mereka di divisi.

Pada Rabu (13/3), Fumio mengatakan acara itu tidak sesuai dengan tujuan kabinet mengenai keberagaman.

"Apa yang diinginkan kabinet saya adalah masyarakat inklusif di mana semua orang merasakan makna hidup dengan menghormati martabat dan keberagaman mereka," sebut laporan media lokal mengutip pernyataannya.

PM Fumio menambahkan, acara tersebut didanai oleh iuran peserta, bukan uang pembayar pajak.


Skandal Terbaru

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Peristiwa ini adalah yang terbaru dari serangkaian skandal lain yang dihadapi LDP, termasuk penggalangan dana yang melibatkan faksi paling kuat di partai tersebut.

Hal ini juga terjadi pada saat partai berupaya memasukkan lebih banyak perempuan ke dalam dunia politik Jepang yang didominasi laki-laki. Kabinet Fumio kini memiliki jumlah perempuan yang mencapai rekor tertinggi.

Namun, tingkat persetujuan terhadap pemerintahannya berada pada titik terendah sejak LDP kembali berkuasa pada tahun 2012. Jajak pendapat pada Kamis menunjukkan tingkat persetujuan berada di angka 18 persen pada Maret.

Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya