Liputan6.com, Pyongyang - Limusin mewah pabrikan Rusia yang merupakan hadiah dari Presiden Vladimir Putin ternyata tidak hanya disimpan di garasi sebagai koleksi, namun digunakan oleh Kim Jong Un. Hal tersebut dikonfirmasi oleh saudara perempuannya, Kim Yo Jong, pada Sabtu (16/3/2024).
Pada Februari, Putin mengirimi Kim Jong Un limusin Aurus Senat mewah, yang telah dia tunjukkan sebelumnya kepada pemimpin Korea Utara itu ketika mereka bertemu di Rusia pada September. Para pengamat mengatakan pengiriman tersebut melanggar resolusi PBB yang bertujuan menekan Korea Utara agar menghentikan program senjata nuklirnya dengan melarang pasokan barang-barang mewah ke Korea Utara.
Advertisement
Dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah seperti dilansir AP, Kim Yo Jong menuturkan saudara laki-lakinya menggunakan limusin itu untuk pertama kalinya dalam sebuah acara terbuka pada Jumat (15/3).
"Fungsi khusus dari mobil pribadi sangat sempurna dan dapat diandalkan sepenuhnya," kata Kim Yo Jong tanpa merinci lebih lanjut.
"Penggunaan mobil pribadi yang dikirim oleh Presiden Federasi Rusia sebagai hadiah oleh Kim Jong Un adalah bukti nyata persahabatan (Korea Utara)-Rusia, yang berkembang secara komprehensif pada level baru."
Menurut media pemerintah Rusia, limusin Aurus adalah merek mobil mewah Rusia pertama dan telah digunakan dalam iring-iringan mobil pejabat tinggi sejak Putin pertama kali menggunakan limusin Aurus pada upacara pelantikannya pada tahun 2018.
Korea Utara-Rusia Makin Lengket
Kim Jong Un dilaporkan memiliki koleksi mobil mewah buatan luar negeri yang diyakini diselundupkan ke negaranya. Selama kunjungannya ke Rusia, dia melakukan perjalanan antar lokasi pertemuan dengan limusin Maybach yang dibawa bersamanya di salah satu gerbong kereta khususnya.
Limusin lain yang dilaporkan dia gunakan termasuk Mercedes-Maybach S600 Pullman Guard dan Maybach S62.
Selama setahun terakhir, Korea Utara dan Rusia telah secara tajam meningkatkan kerja sama militer dan kerja sama lainnya ketika mereka menghadapi konfrontasi terpisah dengan Barat – Korea Utara karena kemajuan program nuklirnya dan Rusia atas invasinya ke Ukraina pada tahun 2022. Yang menjadi kekhawatiran terbesar Barat dan sekutunya adalah laporan bahwa Korea Utara mendukung Rusia dalam perang Ukraina dengan mengirimkan senjata konvensional dan sebagai imbalannya mereka mendapat transfer teknologi senjata berteknologi tinggi Rusia dan sokongan lainnya.
Rusia, bersama dengan China, telah berulang kali memblokir upaya Amerika Serikat (AS) dan mitra-mitranya untuk menjatuhkan sanksi baru PBB terhadap Korea Utara atas rentetan uji coba rudal balistik yang dilarang.
Advertisement
Pantau Latihan Perang Udara
Media pemerintah Korea Utara secara terpisah melaporkan pada Sabtu bahwa Kim Jong Un memandu pasukannya dalam pelatihan terjun payung pada Jumat (15/3). Tidak jelas apakah latihan hari Jumat itu adalah saat Kim Jong Un mengendarai limusin hadiah Putin.
Pelatihan terjun payung tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian latihan militer yang diawasi Kim Jong Un dalam beberapa hari terakhir, kemungkinan besar sebagai respons terhadap latihan militer tahunan Korea Selatan-AS selama 11 hari yang berakhir pada Kamis (14/3).
Kim Jong Un telah lama memandang latihan yang dilakukan AS dan Korea Selatan sebagai latihan invasi.
Setelah menyaksikan pelatihan pada Jumat, KCNA melaporkan, Kim Jong Un memerintahkan militernya untuk melakukan pelatihan lebih intensif di masa depan dan melakukan persiapan penuh untuk perang. Kim Jong Un menyampaikan tuntutan serupa setelah dia memimpin latihan baru-baru ini yang melibatkan tank, senjata artileri jarak jauh, dan tentara tempur.