Liputan6.com, Jakarta - Horizontal Falls akan ditutup permanen untuk kunjungan wisata secara bertahap oleh pemerintah Australia mulai Maret 2028. Salah satu destinasi wisata alam populer itu hanya akan hanya akan dibuka untuk wisatawan selama empat tahun ke depan. Tempat ini pernah digambarkan sebagai salah satu keajaiban alam terbesar di dunia, menurut penyiar dan sejarawan alam asal Inggris, David Attenborough.
Mengutip laman News.com.au pada Sabtu, 16 Maret 2024, tujuan pemerintah negara bagian menutupnya secara bertahap adalah untuk "mencapai keseimbangan antara mempromosikan pariwisata dan melindungi lingkungan di objek wisata terkenal tersebut." Dalam peraturan yang baru ini, penyedia tur berlisensi terbesar di taman laut tersebut, Horizontal Falls Seaplane Adventures, akan terus melayani perjalanan dan beroperasi hingga Maret 2028.
Advertisement
Sedangkan, semua operator berlisensi lainnya akan dilarang melewati air terjun tersebut pada akhir 2026. Meskipun demikian, akses ke perairan dan udara di sekitarnya masih diperbolehkan.
Menteri Lingkungan Hidup Australia, Reece Whitby, mendukung keputusan kontroversial tersebut. Ia mengatakan bahwa hal itu sebagai salah satu perubahan positif yang didasarkan pada sikap saling menghormati, pengertian, dan visi bersama.
"Keputusan ini mencerminkan tanggung jawab ganda pemerintah untuk menghormati pandangan budaya pemilik tradisional dan kebutuhan untuk melindungi dan mendukung industri pariwisata Australia Barat," kata Whitby. Warga pribumi menyambut baik keputusan yang diumumkan oleh pemerintah Australia Barat pada Jumat, 15 Maret 2024 tersebut.
Pemerintah Australia Akan Mengembangkan Destinasi Pariwisata yang Baru
Untuk mengisi kesenjangan, Menteri Pariwisata Australia, Rita Saffioti mengatakan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan semua operator pariwisata dan pemilik tradisional untuk mengembangkan "pengalaman pariwisata baru" di seluruh taman nasional Australia. Hal ini dilakukan agar pengunjung tetap dapat merasakan pengalaman tak kalah luar biasa dari dibandingkan situs yang telah dinonaktifkan.
"Pemerintah kami benar-benar berkomitmen untuk mengembangkan lebih banyak pengalaman wisata di seluruh taman nasional kami, dan kuncinya adalah menjaga akses publik bagi pengunjung," katanya.
"Kami ingin masyarakat merasakan budaya pribumi sebagai bagian penting dan dinamis dalam mengunjungi taman nasional dan taman laut yang dikelola bersama di seluruh Australia Barat," tambah Saffioti.
Aborigin Dambimangari Corporation (DAC) juga menyambut baik upaya pemerintah untuk melindungi warisan budaya di Garaan-ngaddim (Horizontal Falls). Masyarakat aborigin mengatakan bahwa mereka telah lama menyuarakan keprihatinan tentang betapa berbahayanya dampak pariwisata tidak terkendali terhadap warisan budaya dan sejumlah insiden di situs alam berharga tersebut sejak 1990-an.
Advertisement
Tuai Pro Kontra
"Ini merupakan perjalanan yang penuh cobaan secara emosional bagi banyak dari kita,” kata DAC. “Dengan keputusan ini, kami akhirnya merasa didengarkan."
Mengutip ABC Business pada Sabtu, 16 Maret 2024, DAC berterima kasih atas keterlibatan tulus dan penuh hormat dari operator pariwisata dan pemerintah, dan berkomitmen untuk memastikan wisatawan masih tertarik ke wilayah tersebut.
"Kami memahami bahwa perubahan dapat menjadi hal yang menakutkan. Namun seperti halnya perubahan pada pendakian Uluru, kami berharap bahwa pada saatnya nanti masyarakat akan memahami dan menghormati keputusan kami untuk mengutamakan nilai-nilai warisan budaya dan keselamatan," ujarnya.
Tidak semua pihak puas atas keputusan tersebut. Kepala eksekutif Dewan Pariwisata Australia Barat, Evan Hall menyebutnya sebagai sebuah musibah besar bagi para wisatawan dan lapangan kerja pariwisata.
"Melintasi Horizontal Falls adalah pengalaman yang pernah diraih dalam daftar keinginan sekali seumur hidup yang telah memenangkan penghargaan nasional yang telah membawa pengunjung dari seluruh dunia ke Kimberley," katanya.
Dampak Ekonomi dari Penutupan
Hall mengatakan penutupan tur sehari saja akan mengakibatkan hilangnya 15 juta UAD atau sekitar Rp154 miliar dan 58 pekerjaan penuh waktu yang setara di wilayah tersebut per tahun. "Tanpa daya tarik dunia untuk melintasi Horizontal Falls, akan sangat sulit menciptakan pengalaman wisata Aborigin yang layak secara komersial di air terjun tersebut," tambahnya.
Namun, CEO Pariwisata North West Australia, Bill Tatchell, mengatakan penutupan air terjun adalah peluang untuk "menumbuhkan dan mengembangkan" destinasi pariwisata yang baru. "Kami memiliki peluang luar biasa untuk bercerita dan pengalaman unik untuk berinteraksi dengan pemilik tradisional kami untuk menceritakan kisah-kisah tersebut bagi dunia usaha," kata Tatchell.
"Untuk terlibat dengan cara yang bermakna dan otentik yang tidak menimbulkan rasa tidak hormat atau ketidaknyamanan bagi pemilik tradisional," katanya. Tatchell berharap janji pemerintah mengenai pengalaman pariwisata baru akan mengurangi dampaknya terhadap anggotanya dan masyarakat.
Advertisement