Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan hampir berlangsung sepekan pada tahun 2024 atau tahun 1445 Hijriah. Tunjangan Hari Raya (THR) yang menjadi hak para pekerja pun akan segera turun sekitar dua minggu hingga seminggu sebelum Lebaran.
Masyarakat Indonesia kerap memanfaatkan THR untuk keperluan hari raya seperti membeli pakaian, berbelanja pangan untuk hidangan Lebaran hingga mempercantik dekorasi rumah untuk menyambut para tamu di hari raya. Namun, selain kebutuhan tersebut sebaiknya sisihkan pula untuk zakat, infak, maupun sedekah.
Selain itu, agar THR tidak 'menguap' begitu saja tidak ada salahnya untuk menyisakan THR untuk investasi demi masa depan. Pasalnya, jika hanya disimpan dalam produk tabungan bukan tidak mungkin dana THR akan tergilas inflasi.
Baca Juga
Advertisement
Nah, untuk memanfaatkan momentum hari raya dengan adanya THR, dana segar ini bisa digunakan untuk berinvestasi. Anda bisa memilih investasi syariah dengan beberapa instrumen yang bisa dipilih.
Platform financial technology (fintech) Bibit membagikan tips untuk memilih investasi syariah di bulan Ramadan ini. Sebelum memulai investasi hal yang perlu diperhatikan paling utama adalah apakah uangnya dipakai untuk keperluan sehari-hari atau tidak.
Jika jawabannya adalah Ya, maka instrumen investasi syariah yang dipilih adalah yang bertenor atau jangka waktu pendek. Salah satu pilihannya adalah reksa dana pasar uang syariah yang memiliki imbal hasil 4,8% per tahun. Alasannya, instrumen investasi ini cukup likuid atau bisa dicairkan dalam jangka waktu dekat jika sewaktu-waktu dana dibutuhkan.
Selain itu, grafik jenis reksa dana ini juga stabil naik sehingga menjanjikan keuntungan meski dalam jangka waktu dekat. Bahkan, ada beberapa produk reksa dana ini yang bisa dicairkan secara instan jika dana benar-benar dibutuhkan dalam waktu cepat. Karenanya, instrumen ini cocok untuk dana yang akan digunakan dalam jangka waktu dekat atau dana darurat.
Selain itu, jika dana yang akan dipakai tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari maka bisa digunakan untuk beragam instrumen investasi lain. Namun, Anda bisa memutuskan akan mengelola dana sendiri atau memanfaatkan jasa manajer investasi (MI).
Jika Anda memutuskan untuk mengelola sendiri, pilihlah jangka waktu investasi Anda. Mulai dari kurang setahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun dan di atas 5 tahun. Semua jenis jangka waktu ini memiliki beragam produk misalnya kurang dari setahun yaitu FR Syariah PBS026 dengan imbal hasil 5,18% yang jatuh tempo 15 Oktober 2024.
Instrumen ini memiliki imbal hasil lebih tinggi dari deposito. Investor juga bisa mengunci imbal hasil yang didapatkan sampai jatuh tempo.
Simak Video Pilihan Ini:
Investasi Jangka Panjang
Selanjutnya, untuk jangka waktu 1-3 tahun dapat memilih jenis obligasi negara (SBN) syariah SR020-T3 dengan imbal hasil 6,3% p.a gross (floating with floor). Produk ini jatuh tempo pada 10 Maret 2027. Anda bisa menerima passive income setiap bulan dari instrumen ini. Selain itu, kupon juga lebih tinggi dari deposito dengan pajak yang lebih rendah serta 100% aman karena dijamin negara.
Pada jangka waktu 3-5 tahun pilihan produknya antara lain SBN syariah SR020-T5 dengan imbal hasil 6,4% p.a dan jatuh tempo pada 10 Maret 2029. Keuntungannya investor akan mendapatkan passive income tiap bulan untuk jangka waktu lebih lama dan tentu saja aman karena 100% dijamin negara.
Selanjutnya untuk instrumen jangka waktu di atas 5 tahun di antaranya produk PBS037 dengan imbal hasil 6,63% p.a yang jatuh tempo pada 15 Maret 2036. Keuntungannya adalah kunci imbal hasil pasti untuk jangka waktu yang lama serta bisa dijual kapan saja. Investor juga akan mendapatkan kupon tiap 6 bulan.
Sementara jika Anda memilih jasa pengelolaan investasi melalui manajer investasi, maka tetap perlu menentukan jenis produk sesuai dengan berapa lama dana akan digunakan. Pilihlah produk yang memberikan potensi imbal hasil lebih tinggi dan jangka waktu yang menengah sampai panjang
Advertisement