Dianjurkan Rasulullah, Baca Doa Ini Jika Melihat Pertanda Buruk

Rasulullah mengajarkan doa yang menunjukkan bahwa kebaikan dan keburukan itu berada di tangan Allah, bukan ditentukan oleh sebuah pertanda buruk.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Mar 2024, 01:00 WIB
Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Liputan6.com, Bandung - Seringkali kita sebagai manusia merasakan firasat atau pertanda buruk dalam menjalani kehidupan.

Namun sebagai insan yang beragama dan mengakui keberadaan Allah SWT, kehidupan ini tidak tergantung kepada perantanda baik maupun buruk yang dirasakan oleh manusia.

Rasulullah mengajarkan doa yang menunjukkan bahwa kebaikan dan keburukan itu berada di tangan Allah, bukan ditentukan oleh sebuah pertanda buruk.

Dicuplik dari laman NU Online, Sabtu, 16 Maret 2024, Rasulullah saw mendidik sahabatnya agar bersikap wajar ketika melihat sebuah pertanda buruk.

Rasulullah mengajarkan doa sebagai berikut ketika kita melihat sebuah pertanda buruk:

اللَّهُمَّ لَا يَأْتِي بِالحَسَنَاتِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا يَذْهَبُ بِالسَّيِّئَاتِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Allāhumma lā ya’tī bil hasanāti illā anta, wa lā yadzhabu bis sayyi’āti illā anta, wa lā hawla wa lā quwwata illā billāhi.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tidak ada yang menghilangkan keburukan kecuali Engkau. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali kekuatan Allah.”

Doa ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Abu Nuaim, dan Ibnus Sinni. (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 407).

Imam An-Nawawi menyebutkan riwayat Ibnus Sinni dari Uqbah (Urwah) bin Amir Al-Juhani ra bercerita, suatu hari Rasulullah ditanya perihal pertanda buruk.

Ia menjawab, "Paling benarnya adalah pertanda baik. Sedang pertanda buruk tidak dapat menolak seorang muslim. Kalau kalian melihat pertanda (buruk) yang kalian tidak sukai, hendaklah membaca, ‘Allāhumma lā ya’tī bil hasanāti illā anta, wa lā yadzhabu bis sayyi’āti illā anta, wa lā hawla wa lā quwwata illā billāhi,’ " (An-Nawawi, Al-Adzkar, [Kairo, Darul Hadits: 2003 M/1424 H], halaman 300).

Dalam hadits tersebut, Rasulullah menegaskan bahwa sebuah pertanda buruk tidak dapat menolak atau membelokkan dari maksud baik seorang muslim.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Pengertian Doa

Dicuplik dari kanal Hot Liputan6.com, pengertian doa adalah wujud permohonan kepada Tuhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian doa adalah memuat harapan, permintaan, dan pujian kepada Tuhan. Lalu apa pengertian doa dalam Islam?

Pengertian doa dalam Islam adalah sikap berserah diri kepada Allah SWT. Pengertian doa ini dituturkan Imam Hafizh Ibnu Hajar dari Imam At-Thaibi dalam kitab Fathul Bari, memperlihatkan sikap berserah diri dan merasa membutuhkan Allah SWT, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah SWT.

Pengertian doa dalam Islam merupakan ibadah kepada Allah SWT. Allah SWT pun menegaskan bagi orang-orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya, itulah gambaran kesombongan sesungguhnya sebagaimana dalam Al-Quran surah Ghafir ayat 60 ini.

Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."


Ibadah yang Paling Mulia

Dalam Islam, doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah dengan musnad Ahmad: "Tidak ada yang paling mulia di sisi Allah SWT daripada doa."

Ada dua macam pengertian doa dalam Islam yang perlu diketahui. Dalam jurnal berjudul Kedudukan Doa dalam Islam oleh Dr.H.Maman Sutarman, M.M.Pd, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan DPK. STAI. Muhammadiyah Garut, dua macam doa itu adalah doa ibadah dan doa permohonan.

"Kedekatan Allah SWT dengan hamba-Nya terbagi dua macam yaitu kedekatan ilmu-Nya dengan setiap mahluk-Nya dan kedekatan dengan hamba-Nya dalam memberikan setiap permohonan, pertolongan dan taufik kepada mereka," dijelaskan.

Imam Zarkasi berkata, konsentrasi dalam berdoa serta menunjukkan sikap rendah, tunduk, penghambaan dan merasa membutuhkan Allah adalah merupakan ibadah yang paling agung bahkan demikian itu menjadi syarat sahnya ibadah. Allah SWT berjanji akan memberikan pahala orang yang berdoa, meskipun tidak dikabulkan doanya.

 


Cara Berdoa dalam Islam

Sebuah doa dalam ajaran islam dapat segera dikabulkan apabila diungkapkan dengan keikhlasan hati dan dipanjatkan berulang kali. Allah SWT menjelaskannya dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 55-56.

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."

Masih mengutip dalam jurnal yang sama, pengertian doa dalam Islam yang menjadi bagian dari ibadah adalah ibarat kedudukan 'mustaka' dari sebuah bangunan masjid.

Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat, serta syiar dalam sebuah ibadah. Doa adalah wujud permohonan kepada Allah SWT disertai kerendahan hati untuk mendapat kebaikan dan kemaslahatan dari-Nya.

 


Waktu Mustajab Berdoa

Waktu mustajab untuk berdoa adalah waktu di mana doa akan mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Berdoa adalah momen seorang hamba bisa berkomunikasi langsung dengan sang Pencipta, Allah SWT.

Ini penjelasan waktu mustajab untuk berdoa dalam Islam yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Saat Puasa dan Berbuka Puasa

Waktu mustajab untuk berdoa yang pertama adalah saat seseorang sedang menjalankan ibadah puasa. Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid 10: 14. Dijelaskan bahwa di waktu mustajab untuk berdoa seperti untuk orang-orang yang menjalanklan ibadah puasa, agar memperbanyak doa.

2. Dalam Sujud

Tak bisa dipungkiri bahwa dalam setiap sujud salat yang ditunaikan adalah waktu mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW pun bersabda bahwa dalam sujud salat, itulah waktu seorang hamba sangat dekat dengan Rabbnya.

3. Di Sepertiga Malam Terakhir

Di sepertiga malam terakhir adalah waktu mustajab untuk berdoa. Ketika banyak orang terlelap tidur, Allah SWT turun pada sepertiga atau penghujung malam untuk melihat hambanya yang memanjatkan doa. Sepertiga malam terakhir merupakan waktu mustajab untuk berdoa, di mana doa-doa mudah diijabah.

6. Selesai Salat Wajib

Usai menunaikan salat fardhu wajib jangan langsung beranjak pergi, sempatkanlah untuk berdoa terlebih dahulu. Inilah waktu mustajab untuk berdoa yang setiap hari umat muslim bisa temukan, jangan disia-siakan. Jangan lupa untuk mengiringinya dengan bacaan zikir dan wirid.

7. Di Antara Azan dan Iqamah

"Doa diantara adzan dan iqamah tidak tertolak." (H.R. Tirmidzi)

Di antara azan dan iqamah adalah waktu mustajab untuk berdoa. Di waktu tersebut, kemungkinan doa pasti dikabulkan cukup besar dan kemungkinan ditolak kecil. Waktu mustajab untuk berdoa ini sama dengan saat perang sedang berkecamuk.

8. Minum Air Zam-Zam

Waktu mustajab untuk berdoa adalah saat seorang muslim minum air zam-zam. Hal ini bisa dilakukan sebelum atau menjelang mulai meminumnya. Maka jangan sampai di waktu mustajab untuk berdoa ini dilewatkan begitu saja.

9. Hari Jumat

Rasulullah SAW bersabda tentang hari Jumat yang menjadi waktu mustajab untuk berdoa. Dijelaskan bahwa di waktu mustajab untuk berdoa adalah termasuk saat yang penuh dengan keberkahan dan sakral.

10. Saat Turun Hujan

Ketika hujan turun itulah saat terbaik untuk memanjatkan doa. Hujan yang diturunkan sebagaimana kekuasaan Allah SWT punya tujuan mendatangkan manfaat dan memberikan keberkahan. Inilah waktu mustajab untuk berdoa dan jangan sampai terlewatkan begitu saja.

11. Malam Lailatul Qadar

Selain hari Jumat, waktu mustajab untuk berdoa jatuh di malam Lailatul Qadar. Malam ini dikenal sebagai malam diturunkannya kitab suci Al-Qur’an ke bumi oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya. (Arie Nugraha)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya