Dorong Daycare Berkualitas dan Terjangkau untuk Dukung Perempuan Bekerja

Keberadaan daycare atau TPPPA yang berkualitas merupakan salah satu bentuk dukungan untuk para perempuan agar tetap bisa bekerja tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu bagi anak-anaknya.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 17 Mar 2024, 08:33 WIB
Jumlah daycare yang masih kurang menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu bekerja. (Foto: Pexels/Naomi Shi)

Liputan6.com, Jakarta - Perempuan aktif bekerja saat ini sudah menjadi suatu hal yang lazim utamanya di lingkup perkotaan. Di tengah kewajiban tugas-tugas kantor, peran sebagai ibu di ranah domestik tak bisa terabaikan bahkan sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari perempuan masa kini.

Peran sebagai ibu, sekaligus tetap mengejar pendidikan dan karier yang tinggi bukanlah hal mudah. Dukungan untuk para perempuan untuk tetap bisa bekerja tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu bagi anak-anaknya akan sangat membantu melewati berbagai tantangan.

Keberadaan daycare atau Taman Pendidikan dan Penitipan Anak (TPPA) menjadi satu hal yang membantu. Salah satunya, TPPA Artha Wildan di Kementerian Keuangan RI yang digagas untuk mendorong anak-anak tetap tumbuh baik meski para ibu bekerja.

"Kami pendiri merintis sejak 2003, mulanya ingin mengejar ASI eksklusif dan perjalanannya tidak mudah karena waktu itu di tempat lain juga belum banyak," ungkap Ketua Yayasan Atha Wildan sekaligus salah satu pendiri, Isti'ana saat dihubungi Tim Lifestyle Liputan6.com melalui sambungan telepon, Jumat, 8 Maret 2024.

TPPA Artha Wildan dibentuk secara resmi sebagai yayasan dengan badan hukum jelas dan anggaran serta pegawai yakni guru pengajar yang digaji dari kegiatan oleh iuran per bulan yang dibayar para orangtua yang menitipkan anaknya. Yayasan ini juga menyewa satu tempat yang berlokasi di gedung Kementerian Keuangan, sehingga penyelenggaraannya pun sudah terstruktur.

"Anak tidak diasuh saja, kita punya kurikulum PAUD. Kita didik sejak kecil, kita sayangi seperti anak kita," tutur Isti, sekaligus menyebut daycare tersebut saat ini masih khusus diperuntukan untuk anak yang orangtuanya bekerja di Kementerian Keuangan. 


Daycare Berkualitas dengan Kurikulum

Simak manfaat menitipkan anak di daycare

Di TPPA Artha Wildan terdapat beberapa kategori kelas, yakni kelas bayi untuk anak usia dua bulan hingga satu tahun. Kemudian kelas peralihan untuk anak usia 1--2 tahun, kelas PAUD untuk anak usia 3--6 tahun yang dibagi dua kategori bintang besar dan bintang kecil.

"Jadi berkesinambungan (kelas pendidikannya)," tukas Isti yang saat ini masih merupakan pegawai di Kementerian Keuangan.

Untuk tenaga pendidiknya, dibedakan antara guru bayi dan pengajar PAUD. Guru bayi per satu guru akan bertanggung jawab untuk empat bayi, mulai dari minum susu, makan dan bermain untuk menstimulasi motorik halusnya.

Saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 90 anak dari seluruh kategori kelas. Setiap orangtua akan mendapatkan laporan perkembangan anaknya melalui buku penghubung. "Meski bayi sudah ditulis, makannya bagus, kita juga bikin IG Live agar nenek mereka yang jauh di rumah bisa melihat aktivitas cucunya saat belajar di kelas.  

 


Pengelolaan Daycare Berkualitas

Ilustrasi anak bermain, masa kecil. (Photo by Leo Rivas on Unsplash)

Daycare ini dikelola dengan serius, bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani masuk dalam dewan pendirinya. TPPA Artha Wildan juga mendapat beberapa penghargaan, termasuk dari Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) sebagai kementerian yang ramah anak. 

"TPPA kami satu-satunya TPPA yang mempunyai kurikulum dari tingkat bayi hingga PAUD dan mengeluarkan surat keterangan untuk lanjut SD," jelas Isti. 

Dengan pengelolaan yang profesional ini, iuran kelas bayi dikenakan biaya sebesar Rp1.850.000, kelas peralihan Rp1.720.000, sementara kelas PAUD Rp1.770.000. Anak-anak ini sudah diberikan fasilitas makan pagi, siang, hingga camilan, bahkan kualitas air dan udara di daycare sangat diperhatikan karena menggunakan air purifier.

Melihat TPPA Artha Wildan sudah berkembang jauh, selama 20 tahun Isti mengatakan bahwa anak-anak yang dibesarkan di tempatnya menjadi anak-anak yang lebih cerdas. Sejauh ini dengan prestasi yang telah dicapai lembaganya, Isti pun sebenarnya punya harapan agar daycare tersebut bisa berkembang lagi misalnya menjadi lembaga pendidikan sampai tingkat SD agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak orang.  

 


Daycare yang Dikelola Swasta

ilustrasi anak bermain (Pexels/Scott McNiel)

Fasilitas daycare yang dikelola oleh pihak swasta juga bisa diperhitungkan para ibu yang ingin merasa aman menitipkan anaknya di lembaga yang terstandar dengan fasilitas terbaik. Salah satunya Otterplay sebagai daycare yang sudah punya beberapa cabang di Bintaro, Kemang, Senopati, dan BSD. 

Biasanya orangtua yang menitipkan anaknya di Otterplay adalah mereka yang sibuk bekerja, namun tetap ingin kebutuhan tumbuh kembang anaknya terpenuhi. Keberadaan Otterplay menurut Alfita, salah satu pendirinya telah ada sejak 2020.

Anak tidak sekadar dititipkan, tapi mendapat sesi khusus dengan kegiatan stimulasi untuk tumbuh kembangnya. "Ada kegiatan kelas-kelas yang memicu sensori dan motorik kasarnya dan art craft-nya untuk melatih motorik halus dengan merasakan tekstur," sebut Alfita melalui sambungan telepon, Jumat, 8 Maret 2024.

Ia mengatakan bahwa kelas dibagi sesuai dengan usia masing-masing anak. Anak juga diajak untuk memiliki rutinitas dan mendapatkan waktu bermain, serta tidur siang yang cukup. "Paket per hari dari jam 07.00-18.00, tapi paket setengah hari dari jam 07.00-12.00 atau bisa setengah hari setelahnya," jelas Alfita.

Untuk anak-anak yang dititipkan usianya mulai dari usia satu tahun, namun usia 5--10 tahun pun bisa dan dipisah kegiatannya dari anak-anak balita. Selain kelas dengan kegiatan bersama guru, daycare ini memiliki fasilitas berupa ruangan bermain di luar agar anak-anak bisa mendapatkan sirkulasi udara yang baik.

"Anak-anak bisa bebas mengeksplorasi ruang bermainnya dan kita ada library yang bebas dipilih maupun dibacakan oleh guru," sambungnya.

Untuk keamanan, Otterplay memasang CCTV yang bisa diakses secara oleh orangtua. Terdapat guru untuk masing-masing kelas maupun pengasuh yang mengerjakan rutinitas anak seperti mandi, makan, hingga tidur.

Harga paket untuk kebutuhan ini menurut Alfita bermacam. "Ada yang per hari per minggu dan per bulan, 300 ribu (rupiah) full day dan untuk seminggu 750 ribu (rupiah) sebulan dan 2,7 juta (rupiah) kalau full day," jawabnya sambil menyebut untuk paket satu hari sudah termasuk mendapatkan dua kali makan.

Infografis Sejarah Hari Perempuan Internasional. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya