Sambut Ramadan 2024, Sun Life Luncurkan Produk Asuransi Syariah Lindungi Para Pencari Nafkah

Sun Life siapkan produk asuransi dengan manfaat tambahan yang unik, termasuk manfaat meninggal dunia di bulan suci Ramadan atau saat menjalankan ibadah Haji, serta santunan meninggal dunia sebesar Rp10 juta.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Mar 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi asuransi. Sun Life siapkan produk asuransi dengan manfaat tambahan yang unik, termasuk manfaat meninggal dunia di bulan suci Ramadan atau saat menjalankan ibadah Haji, serta santunan meninggal dunia sebesar Rp10 juta. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) meluncurkan produk asuransi tradisional berbasis syariah terbaru, X-Tra Proteksi Diri (Xpresi), yang dirancang khusus untuk nasabah CIMB Niaga.

Kehadiran produk asuransi yang menggandeng PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) ini diharapkan menjawab kebutuhan nasabah untuk melindungi anggota keluarga tercinta dan melengkapi perencanaan finansial keluarga, khususnya saat pencari nafkah di rumah tangga tutup usia.

Xpresi hadir sebagai solusi yang mudah dan terjangkau bagi yang ingin mewujudkan kesejahteraan keluarga. Produk asuransi tradisional ini membantu menjaga keberlangsungan finansial keluarga dengan memberikan pelindungan komprehensif, termasuk manfaat akhir kontrak yang memberikan jaminan bagi keluarga, serta kontribusi yang dibayarkan yang tidak hilang begitu saja.

"Dengan X-Tra Proteksi Diri, kami di Sun Life Indonesia berkomitmen memberikan perlindungan yang menyeluruh bagi keluarga Indonesia. Kami yakin bahwa asuransi tidak hanya sekadar memberikan manfaat finansial, tetapi juga tentang memberikan ketenangan pikiran kepada nasabah kami," ungkap Chief Distribution Officer & Sharia Director Sun Life Indonesia, Danning Wikanti dikutip Minggu (17/3/2024).

Adapun fitur unggulan dari produk Xpresi yaitu #XpresiMudah yang merupakan proses pembelian mudah dan cepat, karena tidak perlu melakukan pemeriksaan medis. Kemudian, #XpresiBerkah merupakan manfaat akhir kontrak yang memberikan keamanan finansial jangka panjang bagi keluarga serta #XpresiAnugerah merupakan manfaat tambahan yang unik, termasuk manfaat meninggal dunia di bulan suci Ramadan atau saat menjalankan ibadah Haji, serta santunan meninggal dunia sebesar Rp10 juta.

"Selain itu, kami juga menyediakan manfaat tambahan yang unik, seperti tambahan pelindungan saat meninggal dunia di bulan suci Ramadan atau saat menjalankan ibadah Haji, serta tambahan santunan meninggal dunia sebesar Rp10 juta," lanjut dia.

 


Perlindungan Keluarga

Seorang pasien berkonsultasi kepada petugas di ruang edukasi gizi diabetes melitus, Jakarta, Rabu (8/6). Dep Penyakit Dalam FK UI dan Sun Life dirikan Poliklinik Edukasi Diabetes Melitus Terpadu di RSCM. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Xpresi menawarkan sejumlah alasan kuat mengapa produk ini menjadi pilihan utama dalam perlindungan keluarga. Pertama, dengan kontribusi terjangkau mulai dari Rp10.000 per hari, Xpresi memungkinkan nasabah untuk memilih paket perlindungan sesuai dengan kemampuan keuangan, memastikan bahwa kebutuhan pelindungan keluarga dapat dipenuhi tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.

Selain itu, Xpresi memberikan manfaat asuransi hingga lebih dari 220 kali lipat dari kontribusi tahunan dalam situasi-situasi khusus, seperti risiko meninggal dunia di bulan suci Ramadan atau saat menjalankan ibadah Haji, memberikan rasa aman yang komprehensif bagi keluarga.


Ini 5 Risiko Global Paling Dikhawatirkan di 2024

Sekitar dua puluh kebakaran hutan membuat Bogota dan beberapa wilayah Kolombia dalam keadaan siaga. (Luis ACOSTA/AFP)

Laporan Risiko Global 2024, yang dikembangkan oleh World Economic Forum bekerja sama dengan Zurich dan Marsh McLennan, menyajikan temuan Survei Persepsi Risiko Global (Global Risks Perception Survey/GRPS), yang mengumpulkan wawasan dari hampir 1.500 pakar global.

Laporan ini menganalisis risiko global melalui tiga periode waktu untuk membantu para pengambil keputusan dalam menyeimbangkan krisis saat ini dan prioritas jangka panjang.

Laporan ini menempatkan risiko misinformasi dan disinformasi sebagai kekhawatiran yang meningkat signifikan dalam 2 tahun ke depan, disertai dengan risiko cuaca ekstrem, polarisasi masyarakat, krisis biaya hidup, dan serangan siber yang juga masuk ke dalam 5 risiko utama yang paling dikhawatirkan dapat menimbulkan krisis material dalam skala global di tahun 2024.

“Dunia sedang mengalami transformasi struktural yang signifikan dengan AI, perubahan iklim, pergeseran geopolitik, dan transisi demografi. Sembilan puluh satu persen pakar risiko yang disurvei mengungkapkan kekhawatiran akan risiko dari transformasi tersebut dalam jangka waktu 10 tahun. Risiko-risiko tersebut juga memberikan peluang. Tindakan setiap individu, negara, dan perusahaan dapat mengurangi risiko global, berkontribusi terhadap dunia yang lebih cerah dan lebih aman," kata Chief Risk Officer PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk, Wayan Pariama dikutip Kamis (14/3/2024).

Sebagai bagian dari langkah strategis perusahaan, Zurich Indonesia menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan layanan dan pengalaman yang lebih baik kepada nasabah.

“Kami terus mengembangkan penggunaan teknologi, termasuk optimalisasi peluang melalui teknologi AI” tutup Wayan.

 


Teknologi AI

Ilustrasi perdagangan Kripto. (Foto By AI)

Menariknya, teknologi AI menempati urutan kedua teratas yang paling dikhawatirkan oleh pakar di tahun 2024, kemudian menjadi urutan pertama yang paling dikhawatirkan dalam dua tahun ke depan.

Kekhawatiran tersebut muncul disebabkan semakin maraknya pembuatan konten AI yang sulit dibedakan dari konten manusia sehingga menciptakan tantangan serius dalam mengungkapkan dan menanggapi informasi yang tidak akurat atau menyesatkan (misinformasi dan disinformasi).

“Kekhawatiran mengenai pemanfaatan teknologi AI dapat diatasi secara efektif melalui integrasi yang bersifat strategis. Potensi teknologi AI dapat mendorong transformasi di industri serta menjadi rekan yang mengkolaborasikan inovasi dengan manajemen risiko. Dengan merangkul berbagai potensi manfaat dari teknologi AI ini, kita dapat memaksimalkan adopsi teknologi ini di berbagai sektor serta memastikan kapabilitas teknologi ini dimanfaatkan demi kebaikan perusahaan dan konsumen," ungkap Ketua Indonesia AI Society dan Associate Professor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Lukas.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya