Minum Teh atau Kopi Selama Bulan Puasa, Boleh Saja Asal Dibatasi

Berbuka puasa dengan teh manis sudah jadi kebiasaan di masyarakat kita. Dan, ternyata itu boleh-boleh saja dilakukan asal maksimal satu gelas teh per hari serta batasi gulanya.

oleh Tim Health diperbarui 17 Mar 2024, 09:33 WIB
Minum teh baik saat buka puasa di bulan Ramadhan (Photo by Matthew Henry on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Berbuka puasa dengan teh sudah jadi kebiasaan di masyarakat kita. Dan, ternyata itu boleh-boleh saja dilakukan asal maksimal satu gelas teh per hari. 

Lalu, bagaimana dengan kopi? Ternyata boleh juga tapi cukup satu cangkir per hari selama bulan Puasa.

“Konsumsi teh dan kopi harus dikonsumsi secukupnya, misalnya hanya satu gelas untuk teh dan satu cangkir untuk kopi per hari nya, selebihnya dianjurkan minum air putih,” kata ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz.

Minum teh dinilai lebih aman di lambung untuk digunakan sebagai pembatal puasa bagi penderita asam lambung. Berbeda dengan kopi yang memiliki tingkat keasaman yang bisa mengganggu orang dengan lambung sensitif, maka dianjurkan untuk mengonsumsinya setelah perut terisi.

“Teh sejauh ini lebih aman untuk penderita penyakit lambung berbeda dengan kopi yang memiliki tingkat keasaman yang dapat mengganggu pada orang sensitif lambungnya,” kata Fitri mengutip Antara.

Pembatasan konsumsi teh dan kopi juga bertujuan untuk menghindari konsumsi gula berlebihan karena seringkali minuman berkafein ini ditambahkan gula atau susu baik full cream maupun susu rendah lemak.

Ia juga mengingatkan untuk tetap menjaga asupan gula dan garam sama seperti pada hari-hari sebelum puasa. Hal ini untuk menjaga tubuh dari penyakit diabetes dan hipertensi.


Perbanyak Minum Air Putih Saat Sahur dan Buka

Seperti disampaikan Fitri di atas, air putih sangat penting untuk dicukupi selama bulan Puasa. Disarankan minum air putih minimal 8 gelas air putih setiap hari. Hal ini penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menghindari dehidrasi selama ibadah puasa yang panjang.

Disarankan untuk meminum air putih secara bertahap di antara waktu berbuka puasa dan sahur. Hal ini membantu tubuh mengatasi efek dehidrasi selama puasa dengan memperbaiki keseimbangan air di dalam tubuh. Meminum air putih secara teratur juga dapat membantu mengurangi rasa haus yang muncul saat puasa.

Kehadiran air dalam tubuh membantu mentransportasikan oksigen ke seluruh tubuh termasuk ke jantung dan otak, serta mentransportasikan zat-zat gizi.

"Kalau kekurangan air, tentunya nanti organ-organ tubuhnya akan terganggu," Dr dr Diana Sunardi M.Gizi, SpGK dalam sebuah kesempatan.


Jangan Lupa Makanan Berserat

Selain menjaga asupan gula dan garam, Fitri juga mengingatkan untuk rutin mengonsumsi makanan berserat agar pencernaan tetap sehat selama berpuasa.

“Dikonsumsi secukupnya untuk menghindari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, jangan lupa konsumsi serat yang cukup berasal dari buah dan sayur untuk menjaga kesehatan pencernaan selama menjalankan ibadah puasa sehingga perut terasa nyaman,” saran Fitri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya