Belum Lama Putus Sudah Punya Pacar Lagi, Ini Alasan Pria Lebih Cepat Move On

Jika Anda bertanya-tanya mengapa pria bisa begitu cepat move on setelah putus cinta, simak artikel ini untukmengetahui alasannya.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 18 Mar 2024, 18:08 WIB
Ilustrasi pria lebih cepat move dibanding wanita.. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Bukan hal asing bila melihat seseorang yang belum lama putus cinta lalu dalam hitungan bulan sudah kembali memiliki pasangan baru. Bila melihat ke sekitar, perihal move on memang lebih cepat terjadi pada pria. 

Bila merujuk hasil survei Match's Singles in America, memang pria lebih cepat move on dan melupakan putus cinta.

Survei tersebut melibatkan 5.000 pria dan wanita dan menemukan bahwa separuh dari pria bisa melupakan sebuah penolakan cinta dalam waktu satu bulan, sementara rata-rata wanita membutuhkan waktu empat bulan untuk melupakannya.

Mengapa bisa begitu ya?

"Pria tidak selalu didorong atau dilatih untuk komunikasi emosional dengan cara yang sama seperti wanita. Karena itu, hubungan sering kali memiliki peran yang berbeda untuk pria,” kata psikolog klinis berlisensi dan penulis Should I Stay or Should I Go?, Ramani Durvasula, Ph.D., dilansir dari Glamour pada Minggu, 17 Maret 2024.

Pria yang lebih cepat move on mungkin memiliki kemampuan untuk mengkotak-kotakkan diri. Dalam artian mereka dapat memisahkan hubungan lama mereka sebagai bagian dari masa lalu dan melihat  kencan yang baru sebagai sesuatu yang baru dan berbeda.

Pakar hubungan Katia Loisel mengatakan bahwa pria cenderung lebih cepat move on dari suatu hubungan daripada wanita.

"Pria cenderung menggunakan pengalihan perhatian atau penyangkalan sebagai mekanisme koping, setelah kejadian yang menegangkan dan setelah putus cinta. Ini bisa berarti langsung berpacaran atau menjalin hubungan baru," kata Loisel kepada Body and Soul.


Bisa Jadi Move On Cepat untuk Menutupi Kesedihan

Menurut David Klow, seorang terapis pernikahan berlisensi dan pemilik Skylight Counseling Center di Chicago, tidak mengherankan jika pria lebih cepat move on dari putus cinta dibandingkan dengan wanita. Apa yang dilakukan dan kenyataannya mungkin tidak selalu sama.

"Apa yang mungkin tampak seperti cepat move on, bisa jadi adalah seseorang yang sedang menutupi rasa kesedihannya,” kata Klow.

Dia juga mengatakan bahwa, dalam hal putus cinta, move on lebih cepat belum tentu lebih baik.

"Bagi sebagian besar dari kita, meluangkan waktu untuk memproses kehilangan, kesedihan, dan patah hati sebenarnya lebih sehat daripada move on dengan cepat," katanya.


Reaksi yang Tertunda Terhadap Patah Hati

Loisel memperingatkan pria yang move on dengan cepat dapat mengalami reaksi yang tertunda terhadap patah hati.

"Orang sering berpindah dari satu hubungan ke hubungan lainnya tanpa benar-benar mengatasi rasa sakit hati dan emosi mereka, tapi konsekuensi negatifnya tidak selalu terlihat jelas,” kata Loisel.

Dia juga menambahkan bahwa reaksi yang tertunda bisa timbul sebagai masalah dalam hubungan di masa depan, seperti masalah keintiman, komitmen, atau emosi negatif.

Menurut Loisel, saat kita berada dalam hubungan asmara atau hubungan kasual, tubuh melepaskan berbagai zat kimia seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin. Zat-zat ini dapat membuat kita merasa senang dan nyaman sementara, sehingga membantu meredakan rasa sakit karena patah hati.

Namun, meskipun ini terasa seperti pengalih perhatian dan obat untuk patah hati, hal ini seringkali hanya sementara. Perasaan dan masalah yang belum teratasi dari hubungan sebelumnya dapat muncul kembali dalam hubungan dan kehidupan baru.


Proses Penyembuhan dari Patah Hati Tidak Bisa Dipaksakan

Durvasula menyarankan tak perlu tergesa-gesa untuk move-on usai putus cinta. Salurkan masa itu dengan melakukan egiatan yang positif, seperti curhat dengan teman, melakukan self-care, dan menghabiskan waktu bersama orang-orang yang positif.

"Anda tidak bisa terburu-buru menyembuhkan patah hati," katanya.

Durvasula juga menambahkan lebih baik menyembuhkan diri dengan jujur daripada berpura-pura telah move on dan membohongi diri sendiri.

 "Tidak ada garis waktu yang ideal untuk pulih dari putus cinta," kata Klow.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya