Menkes Budi: Pilih Buka Puasa Pakai Kurma daripada Gorengan, Kalorinya Lebih Rendah

Bijak dalam memilih menu buka puasa. Menkes Budi ingatkan untuk memilih menu makanan sehat dan rendah kalori seperti makan kurma daripada gorengan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Mar 2024, 18:32 WIB
Menkes Budi mengatakan soal pilihan kurma atau gorengan saat berbuka puasa. Biar lebih sehat dan sesuai perintah nabi, pilih kurma. Apalagi lebih rendah kalori daripada gorengan. (Foto: Tangkapan Layar Instagram bgsadikin)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam memilih menu buka puasa. Salah satunya untuk memilih menu makanan sehat dan rendah kalori seperti makan kurma daripada gorengan.

"Pas buka pasti nyari ini kan. Gorengan seperti ini, ada enam biji kalorinya 750," tutur Budi soal kalori gorengan yang amat tinggi.

Daripada bakwan, cireng dan gorengan lainnya, Budi menyarankan berbuka puasa dengan mengonsumsi kurma yang mengandung 23 kalori per buah. Itu artinya jika mengonsumsi tiga buah kurma setara dengan 69 kalori.

"Bukanya nanti pakai ini, bukanya pakai kurma sesuai perintah Nabi dan jumlahnya ganjil. Lebih rendah lagi kalorinya juga lebih rendah daripada ini (gorengan)," kata Menkes Budi dalam video di Instagram pribadinya.

Selain itu, ia juga menyarankan makan semangka daripada kerupuk. "Mending makan semangka bisa lebih kenyang, bisa lebih sehat dibandingkan ini (kerupuk)," tutur Budi.

Lebih Pilih Es Americano

Usai buka puasa, masyarakat juga ada yang mulai menenggak minuman berkafein seperti kopi. Bagi penyuka kopi, Budi lebih menyarankan memilih ice americano dibandingkan latte yang lebih banyak susu daripada kopi.

"Latte apalagi dikasih gula jadi lebih manis. Nah lebih sehat (itu) americano pakai es, nol kalorinya," saran Budi.


Tentang Kurma

Daging buah kurma kaya akan vitamin, termasuk vitamin B dan C. Selain itu, kurma juga tinggi kandungan mineral seperti potasium, magnesium, tembaga, dan selenium.

Meskipun kurma kaya akan gula—terutama glukosa dan fruktosa—kurma rendah lemak dan natrium. Selain itu, kurma merupakan sumber yang kaya serat makanan dan antioksidan.

Ahli diet Allison Tepper menyarankan untuk memasukkan kurma dalam menu harian karena selain lezat, juga bisa meningkatkan energi.

1. Sumber Antioksidan

Tepper yang juga mengajar di departemen kesehatan di American University mengatakan kurma merubakan bahan kimia alami yang berfungsi sebagai sumber antioksidan.

"Kurma merupakan sumber antioksidan yang merupakan bahan kimia alami yang membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan dapat 'membantu melawan penyakit dalam tubuh' dan membantu 'mengurangi peradangan',” jelas Tepper.


2. Membantu Menyehatkan Usus

Buah kurma. (Foto: Freepik/azerbaijan_stockers)

Kurma adalah sumber serat makanan yang baik, yang membantu pencernaan dan membantu mencegah sembelit.

Meski begitu, Tepper memperingatkan bahwa asupan serat bisa memberikan banyak manfaat. 

"Jangan terlalu banyak, karena bisa menimbulkan dampak negatif juga,” jelas Tepper.

Dampak dari asupan serat yang berlebihan atau peningkatan asupan yang terlalu cepat dapat berupa kembung, gas, atau diare.


Meningkatkan Kesehatan Jantung

Ilustrasi kurma. (Photo created by azerbaijan_stockers on www.freepik.com)

Kurma juga berpotensi meningkatkan kesehatan jantung karena profil nutrisinya, terutama tingginya kadar antioksidan dan serat, serta nutrisi lainnya.

“Saya tidak pernah ingin mengatakan bahwa satu makanan akan membuat atau menghancurkan segalanya, tapi kita tahu bahwa antioksidan secara umum membantu kesehatan jantung,” kata Tepper.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya