BEI Gembok Perdagangan Saham NIKL Hari Ini 18 Maret 2024

Bursa Efek Indonesia (BEI) suspensi saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham NIKL.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Mar 2024, 13:12 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) pada perdagangan, Senin (18/3/2024).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) pada perdagangan, Senin (18/3/2024).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), suspensi saham NIKL dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham NIKL. Seiring kenaikan harga saham NIKL, dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu suspensi saham NIKL pada perdagangan 18 Maret 2024.

BEI menghentikan sementara perdagangan saham NIKL di pasar regular dan pasar tunai dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham NIKL.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Adji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma.

Sebelumnya pada 14 Maret 2024, BEI mengumumkan telah terjadi peningkatan harga saham NIKL di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 14 Maret 2024 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) tentang penjelasan atas volatilitas transaksi.

Pada perdagangan Jumat, 15 Maret 2024, saham NIKL melonjak 20,93 persen ke posisi Rp 520 per saham. Nilai transaksi Rp 10,62 miliar dan volume perdagangan 20,8 juta saham. Sedangkan total frekuensi perdagangan saham 5.127 kali.


Prediksi IHSG pada 18 Maret 2024

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin (18/3/2024). IHSG akan menguji posisi 7.500-7.617.

IHSG anjlok 1,42 persen ke posisi 7.328 disertai dengan munculnya volume penjualan pada Jumat, 15 Maret 2024. IHSG pun telah menutup gap yang berada di rentang 7.331-7.334.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, pada label hitam,  posisi IHSG sedang membentuk wave iii dari wave (iii) sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.500-7.617.

“Worst case di label merah, penguatannya akan cenderung terbatas ke 7.500 untuk membentuk wave (b) dari wave (iv) dan selanjutnya akan terkoreksi kembali ke area 7.238,” kata Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.238,7.197 dan level resistance 7.444, 7.492 pada Senin pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.325-7.375. “Potensi koreksi masih terbuka, hati-hati dan cermati,” demikian dikutip dari laporan Pilarmas Investindo Sekuritas.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).


Rekomendasi Teknikal pada 18 Maret 2024

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Ace Hardware Tbk (ACES) - Buy on Weakness

Saham ACES terkoreksi 0,60% ke 835 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, selama ACES masih mampu berada di atas 800 sebagai stoplossnya, posisi ACES sedang berada di awal wave [iii] dari wave 3.

"Hal tersebut berarti, koreksi ACES akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.

Buy on Weakness: 810-830

Target Price: 860, 915

Stoploss: below 800

 

2.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Spec Buy

Saham ADRO terkoreksi 0,37% ke 2.660 disertai dengan tingginya volume penjualan. Herditya menuturkan, selama ADRO masih mampu berada di atas 2.590 sebagai stoplossnya, posisi ADRO saat ini diperkirakan berada di awal wave v dari wave (c) dari wave [x]. Hal tersebut berarti, ADRO masih berpeluang menguat.

Spec Buy: 2.610-2.640

Target Price: 2.730, 2.820

Stoploss: below 2.590

 

3.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness

Saham BMRI terkoreksi ke 7.400 disertai tingginya volume penjualan. "Saat ini, posisi BMRI diperkirakan berada di wave iii dari wave (v) dari wave [iii]. Hal tersebut berarti, meskipun terkoreksi akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 7.250-7.375

Target Price: 7.625, 7.750

Stoploss: below 7.150

 

4.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Buy on Weakness

Saham KLBF terkoreksi 0,35% ke 1.430 tetapi disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, posisi KLBF saat ini diperkirakan berada di akhir wave (v) dari wave [c], sehingga koreksi KLBF relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.

Buy on Weakness: 1.390-1.415

Target Price: 1.530, 1.615

Stoploss: below 1.370

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya