Liputan6.com, Jakarta - Bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga populer di Indonesia. Selain dipraktikkan sebagai olahraga rekreasi, badminton juga menjadi cabor prestasi yang aktif menyumbangkan medali bagi Merah Putih di panggung internasional.
Terbukti, tradisi emas Olimpiade kerap kali terjaga berkat keberadaan cabor bulu tangkis. Teranyar, pasukan badminton Tanah Air juga sukses mengharumkan nama Indonesia usai keluar sebagai kampiun tunggal putra dan ganda putra All England 2024 yang diwakilkan oleh Jonatan Christie serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Advertisement
Dilansir dari modul resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pemain bulu tangkis menggunakan raket dan shuttlecock sebagai peralatan utama saat bertanding. Olahraga ini dimainkan oleh dua atau empat orang yang menempati sisi lapangan berbeda dengan dipisahkan net.
Dalam permainan bulu tangkis, pukulan menjadi aspek penting yang harus dikuasai oleh setiap penggawa. Pukulan yang tepat dan efektif dapat memberikan keuntungan dalam permainan lantaran bisa membantu atlet mendulang tambahan poin.
Terdapat setidaknya 7 jenis pukulan badminton yang umum dipraktikkan oleh atlet-atlet profesional. Beberapa di antaranya bahkan kerap digunakan sebagai andalan untuk mematikan pergerakan lawan. Simak ulasan lengkapnya pada halaman berikut.
1. Pukulan Forehand
Forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan menggunakan tangan dominan pada sisi depan tubuh. Jenis pukulan ini dipraktikkan dengan memukul shuttlecock, di mana posisi tangan menghadap ke depan.
Pukulan forehand dapat dilakukan dengan kekuatan dan kecepatan yang tinggi, sehingga berpotensi menghasilkan laju shuttlecock kuat serta sulit dikembalikan oleh lawan. Adapun teknik ini umum digunakan oleh pemain yang berada dalam situasi serangan.
Advertisement
2. Pukulan Backhand
Berkebalikan dengan forehand, backhand merupakan jenis pukulan yang dilakukan dengan menggunakan tangan tidak dominan pada sisi belakang tubuh. Atlet bulu tangkis mempraktikkan jenis pukulan ini dengan memposisikan tangan menghadap ke belakang.
Pukulan backhand biasanya digunakan saat shuttlecock berada di sisi tubuh yang tidak dapat dijangkau dengan tangan dominan. Untuk dapat menerapkan jenis pukulan ini, dibutuhkan latihan dan koordinasi tubuh lebih tinggi.
3. Pukulan Dropshot
Dropshot adalah pukulan yang dilakukan dengan tujuan meletakkan shuttlecock lembut di depan net, sehingga membuat lawan sulit mengembalikan bola.
Pukulan ini dilakukan dengan menggunakan teknik pukulan pendek, di mana pemain berpaya mengontrol kekuatan pukulan agar tidak terlalu keras.
Pukulan dropshot sangat efektif digunakan saat bermain di area depan lapangan, terutama saat berhadapan dengan lawan yang beroperasi di sisi belakaang lapangan. Jenis pukulan ini akan menjadi kian mematikan jika disertai dengan gerak tipu yang mengecoh lawan.
Advertisement
4. Pukulan Lob
Lob adalah pukulan yang dilakukan dengan tujuan mengangkat shuttlecock tinggi ke udara dan menjatuhkannya di area belakang lapangan lawan.
Pukulan ini digunakan untuk mengubah ritme permainan dan memberikan tekanan kepada lawan. Tak jarang, teknik lob juga dimanfaatkan untuk membuat lawan cepat lelah.
Pukulan lob membutuhkan kekuatan dan teknik yang baik agar menghasilkan laju shuttlecock akurat serta efektif. Walau begitu, pemain juga harus memastikan badan tetap berdiri rileks saat ingin melakukan pukulan lob.
5. Pukulan Smash
Smash adalah jenis pukulan yang dilakukan untuk mengirim shuttlecock dengan kekuatan maksimal menuju area permainan lawan. Pukulan ini umumnya dipraktikkan sembari mengambil gerakan lompatan demi menjangkau bola.
Smash merupakan pukulan yang paling sering digunakan dalam situasi serangan dan dapat menghasilkan poin langsung jika dilakukan dengan baik. Jenis pukulan ini juga menjadi salah satu teknik yang paling sering diterapkan pemain tunggal putra Indonesia Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting kala berduel di final All England 2024.
Dilansir dari modul resmi Kemdikbud, pemain perlu memiliki kekuatan otot kaki, bahu, dan lengan; fleksibilitas pergelangan tangan; serta koordinasi gerak yang harmonis ketika ingin mempraktikkan pukulan smash.
Advertisement
6. Pukulan Netting
Netting adalah pukulan pendek dan pelan yang dilakukan untuk menempatkan shuttlecock tepat di depan net. Namun, tak jarang netting juga menjadi bumerang bagi atlet bulu tangkis profesional ketika bola yang dikirimnya gagal melewati jaring untuk sampai di area permainan lawan.
Pemain perlu memiliki keahlian cukup saat ingin mempraktikkan teknik dasar netting. Pasalnya, gerakan ini dikategorikan sebagai jenis pukulan sulit dalam olahraga bulu tangkis. Alih-alih mengerahkan tenaga, pemain harus bersikap tenang dan menggunakan perasaan ketika memukul bola.
7. Pukulan Drive
Drive adalah jenis pukulan cepat dengan arah mendatar. Teknik dasar ini digunakan untuk menyerang atau mengembalikan shuttlecock dengan arah lurus atau menyilang.
Pukulan drive bermanfaat untuk mempercepat tempo permainan serta menurunkan shuttlecock serendah-rendahnya, sampai mendekati net. Teknik ini tak jarang membuat lawan kesulitan mengembalikan shuttlecock, sehingga bola menyangkut di net dan gagal menyeberang ke bidang permainan lain.
Advertisement